Seorang gadis cantik berlari ke sekolah barunya.
Hari ini hari pertamanya mos di SMA jakarta.Ia berlari sambil memakai name tagnya, sesampainya, ia bertemu dengan kakak perempuannya yang sengaja sedang menunggunya
datang. setelah mereka saling bertemu, kakakanya itu menunjukkan dimana gadis itu harus mengikuti mos. ia lari dan langsung ikut berbaris bersama siswa siswi baru.Destiana Anggraeni Anjani. ia lebih sering di panggil Desti oleh keluarganya. Cewek yang memiliki rambut panjang berponi itu sangatlah cantik dan pintar. ia selalu mendapat juara umum di SMP nya dulu.
Akan tetapi destiana sangatlah pendiam, Ia tidak terlalu tertarik dalam bergaul, ia lebih senang memiliki satu sahabat.
Saat ini Destiana sedang fokus kepada Osis yang sedang berbicara di depan. Osis itu menerangkan berbagai pelaturan yang harus ditaati
"Desti!" panggil Diva.
"Apa?" Tanya Desti.
"Pemandu Osis lo siapa?" tanya Diva.
"Gue lupa" kata Desti sambil nyengir.
"Ah lo mah baru aja mau kelas 10 SMA udah pelupa dasar muda-muda tapi tua" ejek Diva.
"Hey!" Suara Dito terdengar, Desti pun menoleh.
"Kakak manggil saya?" tanya Desti.
"Iya lo...,Cepet sini!" Desti pun berjalan mendekati salah satu Osis.
Ia bernama Dito Adyastha Pratama. Cowok keren, Famous, nakal dan playboy. Ia sering sekali keluar masuk BK, Padahal ia salah satu anggota Osis. walau begitu ia sangatlah tampan, jadi jangan heran jika ia menjadi playboy.
"Ada apa kak?" tanya Desti saat ia sudah berada tepat di depan dito.
"Lo punya kelompok gak?" kenapa masih diem di situ?" tanya Dito dengan nada ketus.
"Saya tadi kurang jelas mendengarkan penjelasannya" jawab Desti.
"Lo culun amat sih, Bahasa lo jangan baku bisa kan?yaudah lo masuk kelompok gue aja" ujar Dito.
"Iya" Desti pun bergabung dengan beberapa siswa yang menjadi anggota kelompok Dito.
"Adik-Adik kenalin nama gue Dito Adyastha pratama, gue ketua kelompok ini" Dito memperkenalkan diri.
"Gue Fandy Adelio, gue sebagai wakil di kelompok ini" kata cowok tampan di sebelah Dito.
"Yaudah gue jelasin sekarang, kalian di suruh untuk mencari satu kaleng yang di dalamnya berisi nama Osis yang harus kalian dapatkan tanda tangannya,"
jelas Dito, "Waktunya di mulai dari sekarang sampai jam sembilan" Semua siswa berhamburan pergi mencari apa yang disuruh Osis tadi."Lo kenapa Dit?Dari tadi cengar cengir kek orang stress," tanya Fandy.
"Kayaknya gue punya target berikutnya" Dito tersenyum miring.
"Siapa?" tanya Fandy.
"Itu," Dito menunjuk gadis yang sedang mencari kaleng, Destiana.
"Mending lo cari target yang lain, jangan dia keliatannya dia polos banget deh, kasian," kata Fandy.
"Emangnya kenapa kalau dia polos?" tanya Dito.
"Biasanya sih orang yang suka mainin cewek, apalagi cewek polos kayak dia, Karma bakalan OTW deh" jelas Fandy.
"Haha lo percaya aja sama yang begituan".
"Gue cuma ngingetin lo doang, lebih baik lo cari yang lain aja. tapi terserah lo aja sih, gue gak ikut campur" kata Fandy.
Sedangkan di tempat lain seorang gadis cantik, sedang kesusahan mengambil kaleng di atas pohon. tiba-tiba sebuah tangan mengambil kaleng itu. Desti pun menoleh.
Tampak lelaki tampan sedang berdiri di samping gadis itu.
"Nih kalengnya, makanya jadi orang jangan pendek" kata laki-laki yang bernama Romi.
"Terima kasih" Desti mengambil kaleng itu dan langsung meninggalkan Romi, Ia paling tidak suka berdekatan dengan cowok.
"Dito Adyastha pratama", Destiana bergumam pelan, Ia berjalan pelan sambil mengambil kertas itu.
"Ini udah jam sembilan, cepat cari Osis yang berada di kaleng kalian, lalu minta tanda tangannya," kata Linda -ketua Osis-
Destiana pun berlari menghampiri seorang laki-laki
yang sedang di kerubungi banyak orang karena Destiana tidak suka berdesakan dengan banyak orang, maka ia menunggu di kursi dekat Dito yang sedang sibuk dengan para siswa."Lo ngapain disini?" tanya Dito.
"Mmm..., tadi saya mau minta tanda tangan kakak, tapi gara-gara ramai banget, jadi saya nunggu dulu" jelas Destiana.
"Ohh..., Lo mau minta tanda tangan gue?" tanya Dito.
"Iya,"
"Nama lo siapa?" tanya Dito.
"Nama saya Destiana," jawab Destiana
"Gue bakal tanda tanganin buku lo, tapi dengan satu syarat," kata Dito.
"Hah?Syarat,"
"Iya," Jawab Dito santai.
"Syarat apa kak?Kalau misalnya syaratnya yang aneh-aneh mending gak usah deh kak, lagian saya juga nggak butuh-butuh banget tanda tangan kakak," Destiana pergi meninggalkan Dito yang masih Cengo.
"Hahahaha....," suara tawa seseorang terdengar.
"Ngapain lo ketawa?" Tanya Dito pada Fandy.
"Baru pertama kali gue liat adik kelas ngerendahin kakak kelas yang famous ini," ejek Fandy lalu duduk di sebelah Dito.
"Tai lo! Pokoknya bagaimana pun caranya gue bakalan dapetin itu cewek," kata Dito.
Sorry yaa baru pertama kali bikin sii, jd klo ada kata yg tidak sepantasnya ada tolong di maafkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seniors
Teen Fiction"Gak peduli sepolos apapun tu cewek, dia harus jadi milik gue,"