Hari ini Jo kedatangan tamu lagi, padahal beberapa menit yang lalu ada orang yang tiba-tiba datang tanpa kontak dulu yang pengen liat kamar kosannya.
Yang pertama dateng tanpa kontak itu adalah Agus, dia anaknya pendiem gitu so sweg lah ya. Nah sekarang ada lagi yang tadi sempet nelpon, namanya Panji sama Keenan.
Panji sama Keenan yang emang dasarnya masih polos-polos bego ngeliat rumah segede gini cuma bisa melongo sampe hampir aja ada laler masuk ke mulut mereka.
"Nji, beneran ini rumah kamarnya disewain harga segitu? Mana lengkap lagi fasilitasnya," ujar Keenan yang masih cengo lengkap denganblankface nya.
"Iya Nan, gila anjir ieuimahteh garedepisan,naha[2]ya mau disewain gitu?" tanya Panji yang bingung.
Kedua bocah ini sekarang ada diruangan tengah ditemenin Adit yang ada di samping mereka dengan tampang yang ikutan cengo setelah ngeliat dua bocah yang cengo. Dan kini ketiga cowo itu sedang sama-sama cengo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara Jo lagi anter Agus liat-liat kamer, dan pilihan dia jatoh ke kamer nuansa item. Jo pikir itu sesuai sama kepribadian dia yang sedikit misterius dan dingin ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bang, gue pindah nya besok ya? Ada yang harus diurus dulu nih," katanya.
"Tapi gue bayar panjer nya dulu deh," lanjutnya lagi yang buru-buru ngambil dompetnya.
"Eh udah Gus, santai aja. Bayar besok juga gak apa-apa."
"Yakin bang? Tapi daripada gue lupa bang, nih duit panjer nya ya." Agus ngasih amplop coklat ke Jo dan dengan senang hati diterima sama Jo. Siapa yang gak mau duit kan?
Jo nganter Agus kembali ke pintu depan, dan sekarang giliran dua bocah yang lagi nyari pokemon di dalam rumah Jo, parahnya Adit juga ikutan gabung sama mereka.
"YES GUE DAPET MOLTRES!" teriak laki-laki yang ukurannya lebih 'mini' dibanding dua cowok lainnya, dan sekarang dia lagi loncat-loncat di atas sofa.
"Wah licik lo Nji, harusnya gue yang---"
"Nji, Nan, ayo katanya mau liat kamer?" tanya Jo yang motong omongan Keenan, padahal dia baru aja mau protes tadi.