Chapter 7

4.4K 395 18
                                    

Hari ini Seulgi kembali ke apartmentnya karena anaknya 'Kang Mino' sudah kembali dari rumah neneknya.

Itu artinya sekarang hanya tinggal dirinya dan Sehun di apartment mereka tanpa ada gangguan lagi.

Akhir-akhir ini Sehun juga sedikit berubah menurut Ara, Sehun sering sekali tertangkap sedang memperhatikan Ara. Sebenarnya Ara senang karena Sehun melihatnya, baru kali ini ia diperhatikan oleh Sehun.

Sehun juga mulai banyak bicara dengan Ara ntah itu penting atau tidak. Ara senang Sehun mulai berubah, perjuangannya selama ini tidak sia-sia.

Ara berniat memasakkan makan malam untuk Sehun. Perasaan Ara mengatakan bahwa Sehun akan pulang cepat malam ini. Tidak peduli Sehun akan memakan masakannya atau tidak tapi setidaknya ia telah berusaha.

.
.
.
.
.
.

Sehun berada diruangan kantornya, sibuk dengan berkas-berkas penting yang berada dimeja pria itu. Meskipun pria itu terlihat sibuk dengan berkas-berkasnya tapi pikirannya tidak sejalan dengan kegiatan yang dilakukannya.

Sehun memikirkan Ara, istrinya. Semenjak kejadian malam itu Sehun selalu terbayang-bayang wajah istrinya itu bahkan setiap Sehun melihat Ara nafsunya meningkat begitu saja. Saat ia sedang bersama Seulgi saja dirinya tidak seperti itu.

Ada yang salah dengan dirinya.

Pikiran Sehun tengah sibuk berkelana entah kemana hingga tak sadar bahwa Seulgi dari tadi masuk dan memperhatikannya.

"Ku lihat akhir-akhir ini kau sering melamun, apa ada masalah sayang?"

Seulgi mendekati Sehun dan duduk diatas pangkuan Sehun. Sehun tersadar dari lamunannya.

"Oh sayang kapan kau datang?"

Seulgi mengerucutkan bibirnya "jadi tadi kau tidak mendengarkan ku berbicara?"

"Maaf"

Seulgi menghela nafasnya "apa kau ada masalah? Kau sering melamun"

"Hm ya, masalah kantor sedikit membuatku pusing" jawab Sehun berbohong.

"Jangan terlalu dipikirkan itu bisa membuatmu stres"

Sehun hanya tersenyum mendengar ucapan Seulgi.

Seulgi menaruhkan kepalanya di dada Sehun. "Kapan kau akan menikahi ku?"

Sehun mengelus rambut Seulgi "tunggu sebentar lagi, aku pasti akan menikahimu"

Seulgi menaikkan kepalanya dan tersenyum "janji?"

"Ya"

Seulgi langsung mencium bibir Sehun dan melumatnya. Sedangkan Sehun hanya diam, bahkan Sehun malah teringat pada Ara. Sehun merasa tubuhnya disengat oleh listrik ketika mencium Ara tapi sekarang sata ia berciuman dengan Seulgi terasa hambar.

Sehun tak berniat membalas ciuman Seulgi tapi tetap membiarkan Seulgi menciumnya.

***

Jam menunjukkan pukul 8 malam. Entah kenapa rasanya Sehun ingin segera pulang ke apartment dan bertemu dengan Ara.

Sehun merasa ada yang aneh dengan dirinya akhir-akhir ini.

Sehun membereskan berkas-berkas yang ada dimejanya dan bersiap untuk kembali ke rumah.

Sehun keluar dari ruangannya dan Seulgi yang di mejanya dekat ruangan Sehun mengeryit heran, kenapa kekasihnya pulang begitu cepat padahal baru pukul 8.

"Sayang, kau sudah mau pulang? Kenapa cepat sekali?" Tanya Seulgi penasaran

"Ya, aku sangat lelah dan ingin istirahat. Sayang, maaf aku tak bisa mengantarmu pulang malam ini"

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang