prolog

7.4K 24 1
                                    

PRANG ! PRANG !

suara botol kaca dan gelas yang berjatuhan berkali kali di sebuah bar dalam sebuah diskotik megusik ketenangan pengunjung disana terlihat seorang pria meloncat masuk kedalam bar tersebut , dan meporak poranda kan segala barang pecah beling disana , terlihat seorang gadis di dekat bar itu hanya terisak dalam diam, DJ menghentikan musik akibat kegaduhan yg terjadi

"JANGAN ADA YG MENDEKAT ATAU KULEMPAR BOTOL INI"

dia terlihat depresi , acak2an sekali dia, sekali lagi gadis yang berdiri didekat sana hanya bisa bereskpresi dalam diam, Frans kakaknya , ya laki-laki itu kakaknya, dia depresi berat akibat Cecil perempuannya tertabrak truk besar tadi pagi dan meninggal seketika akibat kecerobohannya sendiri, Frans tidak bisa berhenti merutuki dirinya sendiri mengingat kejadian itu karna Cecil sedang bersamanya pagi itu.

"BERHENTI KAK, KAU TIDAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAH JIKA BERBUAT SEPERTI INI ! " gadis itu berteriak frustasi berusaha menghentikan kakaknya.

******

"ARGGGGHHHH"

teriakan itu datang dari kamar sana, sedikit jauh jaraknya, kamar frans kakaknya. Ara hanya dapat menggelengkan kepala, sebal ? tidak , lebih tepatnya murka , setelah berhasil membawa keluar Frans dari diskotik itu tadi malam, kakak tampannya itu masih saja berteriak seperti manusia sakit jiwa sampai subuh ini, iya murka mendengar teriakan itu, apalagi dari bawah suara orangtua mereka saling mencaci maki, Ia muak dengan keadaan keluarganya, Ara menuruni anak tangga, kehausan karna udara dingin dikamarnya.

" kau itu hanya bisa meminta ma ! tidak bisa memenuhi segala hasrat ku ! "

" dan itu alasanmu menyimpan banyak perempuan pa? LAKI-LAKI BRENGSEK ! "

Ara menggelengkan kepalanya, Ia pusing , terlalu banyak teriakan dan caci maki setiap hari, bunyi pukulan, erangan, bahkan pecahan beling membuat suasana mencekam , ditambah kakaknya yg stress mulai hari ini, membuat susah tidur dan stress akut bagi siapapun yg ada disana pada malam hari. 'mungkin mereka sudah mengganggap rumah ini seperti gunung, tidak menyadari bahwa sebelah kiri dan kanan ada rumah tetangga , berteriak setiap hari , seenak hati tidak sadar waktu situasi kondisi' Ara tersenyum pilu memikirkan itu. Ara menaiki anak tangga kembali, mengecek ke kamar kakaknya, isak tangis terdengar, kakaknya itu belum tidur rupanya.

"kak berhentilah menangisi dia, dia tidak akan kembali kesini"

Frans menatap adiknya nanar "aku bersalah , ra. seharusnya aku lebih menjaganya" suaranya sangat pelan hampir tidak terdengar oleh Ara.

"sudah ku bilang itu bukan salahmu, itu sudah garis takdir yang diatas, kau perlu tahu itu" Ara berdecak kesal berkali2 frans diberitahu berkali kali juga Dia merasa dialah tersangka utama kasus ini.

"tapi...tapi.. aku yg membawanya pergi tadi pagi , coba aku tidak kekeuh pada pendirian ku pasti dia tetap akan ada disini" Frans kembali meraung tapi kali ini tidak sekeras tadi

"ck ! terserah kau sajalah"

Ara membanting pintu kamar kakaknya. berjalan menyusuri koridor kearah kamarnya diujung lantai2, ia kembali berdecak kesal, apa memang 1 keluarganya akan seperti ini? ayahnya yg selingkuh, ibunya yang selalu menuntut, kakaknya yg baru saja menjadi orang gila karna bersikeras menuduh dirinya sendiri, lalu apa yg akan terjadi pada dirinya sendiri? gila? stress akut? atau langsung mati? Ara menggelengkan kepala memikirkan kemungkinan yg terjadi, perlahan mulai tidak terdengar suara ribut dibawah , mungkin ayah ibunya sudah lelah, kakaknya pun sudah tidak meraung2 lagi, perlahan Ara memejamkan matanya , tersenyum pilu dalam tidurnya.

woaaaah berhasil bikin prolog ! bagaimanaaa ? maaf yaa kalo kalian belom bisa nemuin alurnyaa..

aku sangat anat super duper butuh kritik serta saran dari kaliann new readerr ..

loveyaa❤️

Ari vs AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang