satu

48 1 0
                                    

Diceritakan oleh seorang pria, yang memiliki komposisi tubuh proposional, hitam manis, berkumis, yang sudah lima tahun menikah namun belum juga dukaruniai seorang anak. Tak ada kata menyerah dan pasrah, dia dan istrinya terus berupaya mengikuti program kehamilan. Tak hanya itu, do'a kepada pemilik hidup senantiasa ia haturkan. Hingga pada akhirnya, tahun ke enam pernikahan dia dan sang istri mendapat karunia seorang anak perempuan. Sungguh betapa bahagianya dia, lima tahun adalah waktu yang tidaj sebentar. Segala usahanya berbuah manis, Tuhan memang maha mendengar keluh kesah hambanya.
ASHYFA RAHMATILLAH, nama yang diberikan Ahmad, yang kini telah resmi menjadi seorang Ayah. Dan dia paham bagaimana tanggung jawab seorang ayah, yang tentunya semakin besar.
----
Tuhan tidak akan menguji umatnya melebihi batas kemampuannya. Itu adalah istilah yang diyakini oleh Ayah Adam. Baru saja diahirkan , Shyfa, putri kecilnya mengalami kelainan, tidak cacat, bagian tubuhnya sempurna. Namun Ada sedikit kekerasan dari perawat yang mengakibatkan leher shyfa kecil tak seperti anak lainnya, dia juga tidak lahir seperti bayi pada umumnya. 
Ada tulang yang menonjol dibagian leher Shyfa, sehingga mengakibatkan kepalanya tidak bisa tegak, namun miring ke samping kiri.
"Tuhan...terimakasih atas kelahiran putri hamba, dan juga kekurangannya. Tuntunlah hamba untuk membimbing putri hamba ini." begitulah kiranya do'a yang penuh syukur dari pak Ahmad.
---
"الله اكبر.....الله اكبر.....
الله اكبر....اللهاكبر......
اصهد انّ محمد الرسلو الله....الخ."
A

yah adam memperdengarkan adzan didekat telinga shyfa kecil yang berada di atas dada ibunya. Terlihat seperti bayi yang tampak kelaparan karena begitu semangat menyusu pada sang ibu.
"Ayah....." terdengar samar panggilan istri ayah adam yang terlihat lemah.
Seketika ayah Adam menoleh, menatap lekat wajah istrinya yang terlihat risau.
"Ada apa zaujati...,kamu tampak risau."
"Bagaimana jika dia malu, bagaimana jika dia diejek temannya ketika besar nanti? Lehernya tak sempurna"
"Tenanglah buk...kita cari jalan keluarnya nanti. Tetaplah tenang agar ASI kamu terasa enak untuk anak kita yang pertama ini." mendengar perkataan suaminya, ibu adam tersenyum menatap anaknya, sebentar menatap suami yang berada disampingnya yang telah menemaninya semenjak satu jam bayi akan dilahirkan. Ayah Adam sangat bangga kepaa istrinya, laki-laki yang memiliki lesung pipu yang dalam tersebut menyaksikan betapa kerasnya perjuangan mengeluarkan seorang yang kini berada didalam peluknya.
----
Sebagai seorang Ayah kini tanggung jawabnya semakin besar. Selain berkewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarga kecilnya, dia juga harus membimbing dan mengarahkan istri dan anaknya. Bagaimana Istrinya bisa diajak rutinan sholat malam, bagaimana bisa membimbing anaknya menjadi anak yang shalihah sesuai harapannya, mengarahkan agar anakanya berakhlakul karimah, bermanfaat bagi diri sendiri, orang tuanya, negara, dan agamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang