STRONG CINDERELLA [KPOP FF]

3. Flasback

Seorang anak perempuan berusia 9 tahun sedang terdiam ditaman bersama sang appa.

" Appa.."
Panggil gadis tersebut.

" Hmm.. Wae?"
Tanya sang appa sambil membelai rambut anaknya dengan lembut.

" Apa appa harus pergi sejauh itu?"
Tanya lisa kecil

" Ne.. Eomma mu juga meminta appa untuk pergi dan ia akan menjagamu selama appa pergi"
Jelas sang appa membuat lisa yang mendengarnya semakin sedih

" Appa akan selalu mengabari lisa. Jadi lisa tenang saja. Bukankah masih ada shin ae eomma dan jina eonni eoh?"
Sambung sang appa dengan nada lembut. Sedangkan lisa hanya mengangguk pasrah.

Keluarganya memang bisa dibilang sangat mampu, appanya yang merupakan seorang pengusaha besar, juga mendiang eommanya adalah seorang desainer terkenal sekaligus memiliki sanggar bela diri taekwondo yang sudah besar

Tapi setelah eommanya meninggal, appa lisa menikah dengan seorang yeojayang sudah memiliki seorang putri Kang Shin ae, sedangkan putrinya lebih tua 2 tahun dari lisa Kang jina, appa lisa jadi lebih sering pergi keluar negri.

Sedangkan eomma dan eonni tirinya besenang senang di rumah bahkan berbelanja. Setiap hari mereka hanya menghambur hamburkan uang, tak jarang mereka memarahi lisa juga menyuruhnya untuk membersihkan rumah.

Suatu hari saat lisa berusia 11 tahun, appanya yang sedang dalam perjalanan bisnis ke Jepang, pesawatnya dinyatakan mengalami kecelakaan dan diberitakan hanya 1 orang yang selamat.

Lisa yang mendengar berita tersebut tanpa pikir panjang langsung menuju rumah sakit yang merawat korban kecelakaan pesawat tersebut.

Hatinya sangat hancur, dadanya sesak bahkan ia merasa tak sanggup untuk berdiri lagi.
Korban yang selamat saat itu adalah seorang namja lebih tua beberapa tahun darinya.
Namja itu kini sedang menatap bingung lisa yang sedang melamun tepat di pintu kamar rawat nya.

" Ehkm"
Dehem namja tersebut
Tapi lisa masih terdiam

" Ekhmm"
Dehem namja tersebut lagi.
Masih tak ada reaksi.

Akhirnya sang namja mendekati lisa yang masih sibuk melamun memikirkan appanya.

" Hey.. Neo gwaencanha?"
Tanya namja tadi sambil menepuk bahu lisa. Lisa seketika sadar dan kembali kaget dengan adanya namja tepat didepannya.

" Gwaencanha?"
Tanya namja itu lagi.

"..."
Lisa masih diam. Ia kembali teringat pada appanya.
Tanpa sadar air mata lisa yang sudah sedari tadi mendesak keluar akhirnya jatuh juga.
Sang namja cukup bingung dan khawatir.
Tak pernah ia merasa seperti ini pada seorang perempuan yang menangis didepannya.
Namun melihat lisa yang menangis namja ini tak tinggal diam. Segera ia peluk lisa yang tingginya hampir menyamai dirinya.

" Uljima eoh.. Ayo ceritakan padaku."
Kata namja itu saat merasa lisa sudah mulai tenang.

" Kamu siapa?"
Tanya lisa pada sang namja.
Namja yang mendengarnya terkekeh.

" Aishh kau ini. Panggil saja aku oppa ne.."
Kata namja tadi

" anni. Nan sireo. Siapa nama mu?"
Tanya lisa lagi.

" Dasar keras kepala eoh. Arraseo, hun imnida. hahaha"
Jawab namja tadi lalu tertawa kencang

" emm lalu siapa kamu?"
Sambung sang namja

" Lalis. Boleh lalis panggil hun oppa phi kan?"
Tanya lisa

" phi??"

" sepertinya bagus juga"

" arraseo. Lalis panggil hun oppa phi mulai sekarang ne.."
Kata namja tsb

" ne phi.."
Jawab lisa

" kau tidak mau menceritakan apapun pada phi eoh?"
Balas sang namja.

Namja itu terus memperhatikan setiap hal yang lisa ceritakan.
Mulai dari ibunya yang meninggal, ibu dan kakak tirinya juga mengenai appanya yang meninggal karena kecelakaan pesawat.

Namja tadi merasa kasian pada lisa.

" Uljima eoh.. Menurut phi Lalis itu yeoja yang kuat dan cantik. Jangan pernah membuang air matamu lagi hanya untuk hal yang akan menyakitimu lebih dalam. Cukup balas mereka dengan keberhasilanmu.
Tumpahkan semua air matamu sekarang padaku, jangan lagi tumpahkan air matamu esok. Setiap kau kesal, sedih ataupun marah, buatlah semua hal yang kau alami menjadi motivasi untukmu berhasil. Hal yang harus lalis lakukan sekarang adalah berusaha dan terus tersenyum ne.
Besok jika kau sudah berhasil kau harus menemui phi lagi eoh"
Ucapn namja itu cukup membuat lisa sadar. Bahwa tidak selamanya hidupnya akan berad dibawah.

Seperti kata eommanya dulu sebelum meninggal bahwa hidup akn indah pada waktunya.
Begitupun kehidupan lisa.
Benarkan?

Setelah kematian appanya.
Eomma dan eonni tirinya tambah berperilaku semena mena pada lisa.

Yang dulunya hanya memarahi dan memerintah sekarang mereka bahkan menyiksa dan memukul lisa.

Dan lisa juga sudah tidak pernah bertemu namja yang memberinya nasihat dan membuatnya tenang begitu ia keluar dari rumah sakit.

Namun lisa merasa senang karena masih ada 2 sahabat tebaiknya yang selalu ada untuknya kapanpun saat ia membutuhkan tempat untuk beristirahat sejenak dari kehidupannya yang kejam.