Part 3

28 4 2
                                    

"Gak ada bu!! Tadi udah dibilang kak Rian semua kan, pastinya udah jelas ibu dengar." Jelas Radan sambil meletakkan gelas ke atas meja belajarnya.

"Ibu mau mendengarkan langsung dari mu nak! Katakan lah!"
"Bu,, (meneteskan air mata),,, ibu tau kalau ini yang kedua kalinya dia buat aku hampir mati? Ibu tau itu?" Air mata Radan tak terbendung lagi.

Flash Back

Setelah lulus dari SMP, Radan mendaftar ke SMA Favorit di Jakarta sama seperti kakaknya Rian yang masih kelas dua belas.
Pada hari pertama masuk sekolah, Radan dan Rian menggunakan Angkutan umum untuk pergi ke sekolah.
Di dalam angkot, Radan seperti tidak dianggap adik oleh Rian. Rian hanya asik nya saja ngobrol dengan teman seangkatannya. Sehingga lupa kalau adik nya sudah sekolah bersama dengan dia.

"Radan, ayok turun! Kita dah sampek nih!" Ajak Rian,
"Ajak aja tuh teman teman lo, dari tadi elo pade nyueki gua." Sembari turun dari angkot.
Untuk sampai di sekolah, mereka harus menyebrang untuk sampai kesana.
Karena pada saat itu lalu lintas sedang padatnya, mereka nekat tidak lewat dari zebra cross.

"Kita nyebrang dari sini aja, lebih gampang!" Ajak Rian pada Radan.
"Kenapa gak dari zebra cross aja sih, lebih aman!" Tolak Radan.
"Elo mau jalan ke zebra cross yang jauh nya memakan waktu 15 menit? Bel 10 menit lagi tau!" Tegas Rian
"Sudah ayo!"

Radan yang masih ragu, memilih memegang tangan kakak nya. Kakak nya yang sudah ditunggu teman teman nya disebrang memilih lebih cepat.

"Eh, tungguin, tali sepatu ku lepas ni, jagain gua bentar, gua ngikat tali sepatu dulu ni!" Kata Rian sambil ngikat tali sepatunya.
"Elo bawel banget sih? Udah cepetan ikat, gua kesebrang duluan" balas Rian sambil mengarah kesebrang,
"Ehh, tunggu bentar!!" Teriak Radan.

Pada saat kaki Rian menginjak trotoar, tiba tiba...

"Ahkkk!!!! Riaaaaan!!!!!"
Teriak Radan yang tiba tiba ditabrak oleh motor dan terhempas sampai trotoar tempat mereka turun dari angkot tadi. Dan pengendara motor itu jatuh di semak semak dekat Rian.

"RADAAAN!!!!" Triak Rian sembari berlari menemui Radan disebrang.

Radan pingsan dan mendapat luka di lengan, kepala, dadanya dan kaki yang lebih parah mengeluarkan darah yang sangat banyak.

"Radan! Sadarlah!! Radan!"
Teriak Rian,

Kerumunan orang semakin banyak mengelilingi Radan.
Pengendara motor itu tidak mendapat luka yang parah, hanya lecet di lengan,

Rian membawa Radan ke Rumah Sakit dengan bantuan teman teman nya.

Rumah Sakit

Radab sadar saat malam hari tiba! Dia dikelilingi oleh ibu dan Rian.

"Radan kamj sudah sadar?" Tanya Rian legah.

"Ah..a.. elo tadi kok ninggalin gua? Gua tadi elo tinggalin di tengah jalan sendirian! Elo,,,,, tega ninggalin gua?? Elo kenapa?" Tanya Radan sambil bangkit dari tidurnya.
"Iya, gua gak bakal gitu lagi deh, janji, situasi apa pun itu, dan dimana pun!" Jawab Rian berjanji.
"Buat hari kedepan, jangan kamu ulangi lagi perbuatan mu ini!" Kata ibunya.
"Iya bu, Rian janji!"
"Pelukan?" Ajak ibu..
"Ayo!" Kata Radan dan Rian berbarengan.
Mereka pun berpelukan sperti tidak ada masalah yang menimpa mereka.

Kamar Radan

"Ibu ingat kan?" Tanya Radan.
"Iya, ibu ingat,,, tapi, itu semua hanya ketidak sengajaan dan salah paham nya Rian!" Bela ibunya.
"Terserah ibu saja, sampai kapanpun, aku gak bakalan baikan sama dia."
"Tapi, itu tidak bisa nak! Kalian kan saudara,, saudara kandung!"

"Sudah ahk, bu, ibu keluar saja, aku masih butuh waktu untuk sendiri!" Suruh Radan!
"Tapi,,, tapi nak!!!"

"Cepat bu!!!!" Teriak Radan,
"Baiklah" ibunya keluar, dan sembari menangis karena mengingat anak nya hampir mati buat yang kedua kalinya.



Tunggu kelanjutannya......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Radan & RianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang