Monster (Joy-Sehun)

853 75 12
                                    

    Gadis itu melangkahkan kakinya dijalanan yang basah oleh air hujan. Kepalanya menunduk memikirkan sesuatu. Joy, nama gadis itu harus pulang terlambat dikarenakan tugas kelompok yang harus dikerjakannya bersama teman-temanya. Walaupun sudah malam Joy tidak merasa takut walaupun sedaritadi dia merasa ada yang mengikutinya. Bunyi ranting yang terinjak membuat gadis itu menoleh kebelakang

    "Siapa disana?" Teriaknya namun tidak ada orang sama sekali. Joy melanjutkan perjalanannya tetapi dengan rasa penasaran. Agaknya dia merasa takut dan semakin mempercepat jalanya. Joy kembali menoleh kebelakang dan ketika dia memalingkan lagi wajahnya sebuah kain membekap mulutnya dan kesadaran Joy perlahan lahan mulai menghilang.
                         
                         *********
      Joy mengerjapkan matanya ketika sebuah sinar mengenai matanya. Penglihatannya menyapu sekitar. Sebuah kamar bernuansa abu abu yang terasa maskulin seperti kamar seorang laki-laki 'ini bukan kamarku' pikirnya. Kepalanya sangat sakit lalu dia tersadar sesuatu. Dia berjalan sendirian dan tiba- tiba seseorang membekapnya. Segera dia mengecek pakaiannya. Joy mendesah lega ketika melihat pakaianya lengkap.

     Joy mencari sepatunya ketika pintu kamar dibuka. Matanya melihat waspada lalu tangannya beralih mengambil semprotan merica disaku seragamnya yang untungnya masih ada. Terdengar suara deritan pintu dan seorang pria masuk.

      "Kau sudah bangun?" Pria itu melangkah mendekati Joy.  Joy melongo melihat si pria.  Selain dikarenakan wajahnya yang kelewat tampan juga dia mengenal pria itu. Dia Oh Sehun,  paman temannya yang aneh dan tanpa sengaja Joy sering melihat pria itu kepergok sedang menatapnya  ketika pria itu sedang mengantarkan temannya atau sedang dirumah temannya itu, walaupun rumah Sehun bukan disitu.

         "Sehun Ahjussi? Kau menculiku?" Tuding Joy langsung.

         "Hai sayang, bagaimana keadaanmu?" Sehun tidak menjawab pertanyaan Joy dan malah duduk disamping Joy dan mengelus rambut panjangnya. Joy menghindar dan menepis tangan Sehun.
    
       "Mianhae ahjussi. Kaukah yang membekapku semalam?" Sehun menatap datar gadis didepanya. Kecewa ketika gadis itu menghindar
"hmm,  begitulah".

         Sehun mencoba meraih tangan Joy dan Joy menarik tanganya. "Mengapa ahjussi? Kau akan melakukan sesuatu padaku?" Joy menatap takut pada sehun,  pasalnya sehun adalah sosok yang misterius. Dia takut pria itu seorang psikopat gila dan Joy korban selanjutnya. 
    
      "Ssstt, jangan takut padaku. Kau tau, aku ingin membuat pengakuan padamu" Sehun menatap intens Joy dan itu membuat Joy salah tingkah.
      
        "Dari awal aku bertemu dengan dirimu rasanya kau seperti magnet yang menariku untuk terus melihatku. Waktu itu kau masih di Junior High School. Aku berpikir aku gila karena menyukai gadis kecil. Tetapi rasa ini terlalu kuat dan aku benar-benar berpikir aku sudah gila. Tapi tidak, aku tidak gila dan perasaan ini tidak salah." Joy berpikir pria dihadapanya ini pedophile gila mengingat umur pria ini sekarang 30 tahun dan dirinya 17 tahun. Tapi jantungnya berdetak kencang mendengar setiap kata-kata yang keluar dari mulut pria didepanya.
     
        "Kau tau Joy, sejak saat itu aku selalu mengikutimu disela-sela kesibukanku. Jangan anggap aku aneh karena nyatanya aku tidak bisa membendung perasaan yang selama ini tidak pernah terjadi padaku."
        
         "Lantas kenapa ahjussi menculiku?" Sehun menghela napas dan mengangkat tubuh Joy kepangkuannya dan ajaibnya Joy tidak mencoba memberontak. Joy seolah terhipnotis oleh bagaimana sehun menatapnya.
     
       "Pada akhirnya aku sudah tidak bisa menahan rasa ingin memilikimu"
       
       "Ahjussi pikir dengan menculiku ahjussi bisa memilikiku?" Joy menatap  lekat Sehun. Namun Sehun memperhatikan bibir mungil pink milik Joy yang menggoda untuk dilumat.
  
        "Tidak tidak, aku pikir seharusnya aku mendekatimu dan mengakraban denganmu secara perlahan dan pada akhirnya melamarmu." Joy menaikan alisnya mendengar pernyataan Sehun. "Tapi itu terlalu lama dan aku tidak bisa menunggu. Kuharap kau tidak menolaku,  karena kau gadisku."
   
         Kalimat terakhir Sehun semakin membuat jantung Joy berdetak kuat dan wajahnya memerah. Jujur saja selama ini dia mempunyai rasa tertarik pada Sehun. Tapi dihiraukanya karena beranggapan bahwa ini hanya sekedar rasa kagum. Dan kini dia berada dipangkuan Sehun yang sedang menatapnya lekat dan kini mendekatkan wajahnya kearahnya. Joy menutup mata ketika benda kenyal itu menempel pada bibirnya. Tanganya meremas kemeja  sehun. Hanya sebuah tempelan sebelum bibir itu bergerak melumat. Joy meleleh. Ini ciuman pertamanya dan dia tidak tau harus bagaimana. Teman-temanya sering bercerita soal ciuman pertamanya tapi dia tak pernah peduli. Dan sekarang dia merasakannya.
     
          Tangan Sehun menuntun tangan Joy untuk melingkari lehernya dan kini dia memeluk pinggang Joy.  Ciuman mereka semakin intens dan panas. Jika saja Sehun tidak melepaskan ciumannya maka mungkin dia sekarang telah melakukan sesuatu yang akan menyakiti gadis itu. Gairahnya dipuncak ubun ubun dan Sehun menahanya.

        "Bersiaplah, aku akan mengantarkanmu pulang."
Sehun meninggalkan Joy dengan segudang keterkejutan. Dia tadi berada dipangkuan sehun dan berciuman. Ya Tuhan, apa yang dia lakukan?
                         ***********
     Sejak kejadian itu hubungan Sehun dan Joy semakin dekat. Beruntung pada saat itu orangtuanya pergi keluar kota dan para pelayanya sedang tidak di rumah. 
      
        hari ini Sehun akan menjemputnya untuk menonton bioskop. Selama ini Sehun selalu mengantar dan menjemputnya lalu dilanjutkan dengan acara kencan. Walaupun tidak sering karena kesibukan pria itu. Kencan yang dilakukan juga mengikuti gaya anak muda sekarang.  Sehun mencoba mengalah untuk gadis yang dicintainya. "Ahjussi" teriak Joy dan menghampiri Sehun yang bersandar dimobilnya. Sebuah kecupan singkat mengawali pertemuan anak adam dan hawa tersebut. Mereka memasuki mobil dan perlahan mobil melaju.
"Aku ingin menunjukan sesuatu padamu setelah pulang." Sehun mengecup tangan Joy.

"Apa itu ahjussi?" 

"Kau akan tau nanti."
                            *********

Oneshoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang