1

24 2 0
                                    

TING!

Suara itu berasal dari mesin kopi di atas pantry. Aku mengambil gelas dan menumpahkan kopi ke dalamnya hingga penuh. Aku segera duduk di meja makan dan menaruh gelasku di atasnya. Televisi kusam kuhidupkan, namun gambar di layarnya tidak muncul. Harus di tinju terlebih dahulu bagian atasnya, barulah televisi itu menyala. Berita di televisi hari ini tidak terlalu menarik. Lagi-lagi tentang kasus penggugatan terhadap anggota pemerintahan. Setiap memindahkan saluran, selalu menyiarkan berita tersebut. Rasanya aku ingin mematikan televisi, namun aku tetap berusaha mencari tayangan yang dapat menghibur. Salah satu saluran yang menyiarkan suatu berita menarik perhatianku. Bukan berita yang membosankan itu lagi tentunya. Kali ini tentang rencana pembangunan jalan raya di sebuah hutan pinggiran kota. Di layar terdapat seorang laki-laki paruh baya yang diwawancarai. Nampaknya dia adalah salah satu penduduk di hutan tersebut–atau mungkin dia satu-satunya.

"Saya merasa sangat keberatan bila pemerintah mengambil lahan rumah saya. Ini adalah satu-satunya harta saya. Saya tidak tahu harus kemana lagi habis ini."

Beliau berbicara dengan suaranya yang serak dan gagap. Wajahnya menampakkan ekspresi yang sedih. Aku merasa pilu dibuatnya. Tentu aku mengenal beliau. Tuan Melman, beberapa hari yang lalu aku meneleponnya untuk membicarakan hal pembangunan ini. Namun, aku memberikan dia waktu 2 bulan untuk tetap tinggal di sana. Meski perbuatanku ini bertentangan dengan perintah kantor, asal tidak ketahuan saja, aku pasti tidak akan kena teguran oleh direktur.

Berita di layar televisi sudah berubah kembali menjadi berita penggugatan anggota pemerintahan yang tak berujung dan juga membosankan. Aku langsung mematikan televisiku dan segera mengganti bajuku. Hari ini aku kenakan kemeja putih panjang dengan satu kali lintingan di pergelangan tangan dan celana hitam panjang. Setelan inilah yang kupakai setiap hari karena tidak ada baju lain dan aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli baju baru. Hanya diberi sedikit parfum, aku tidak perlu khawatir dengan aroma baju yang dipakai berhari-hari ini. Rambut merahku hanya kubuat dengan gaya messy bun. Gaya rambut yang cocok untuk diriku.

Ketika pintu apartemenku dibuka, aku langsung disambut oleh atmosfir yang tidak mengenakkan. Entah apa penyebabnya, yang jelas aku merasa hari ini akan menjadi hari yang sangat buruk. Aku membuka pintu mobilku dan menyalakan mesinnya. Seperti biasa, butuh perjuangan yang keras untuk membuat mobil rongsok ini menyala. Setelah beberapa menit, akhirnya mesin mobil ini menyala. Aku pun menancap gas menuju tempatku bekerja. Semakin dekat aku menuju kantorku, semakin tidak enak perasaanku. Seperti merasa bahwa hari ini adalah hari terakhir aku hidup di dunia. Di sepanjang perjalanan aku pun berdoa agar aku baik-baik saja.

                                •°•

Untungnya aku sampai di kantor tepat waktu. Hari ini mobilku sedang berpihak padaku. Biasanya mobilku mogok di tengah perjalanan, namun hari ini tidak. Aku berjalan memasuki bangunan kantorku. Sang resepsionis, Alyssa, menyapaku dengan wajah cerianya. "Hai Adaline!" Perasaan burukku langsung menghilang ketika melihat wajahnya. Aku pun tersenyum dan menghampirinya.

"Hai Alyssa! Mengapa kau bekerja hari ini? Bukannya hari ini kau tidak ada jadwal?"

"Ya, kau benar. Tetapi Seb yang seharusnya bekerja hari ini sedang sakit dan Tuan Drymon menyuruhku untuk menggantikan Seb."

Aku mengangguk mengerti. "Baiklah, selamat bekerja, Aly!" Aku pun pergi menuju meja kerjaku yang berada di lantai lima. Di dalam lift, perasaan buruk itu kembali muncul. Sebenarnya apa yang terjadi? Aku tidak pernah merasa sangat khawatir seperti ini sebelumnya.

Pintu lift terbuka. Aku berjalan menuju mejaku. Di dalam hati aku masih mengucapkan kata-kata, "semoga aku baik-baik saja hari ini." Teman-temanku menanyakan apakah aku baik-baik saja. Mungkin wajahku kelihatan sangat kusam ditambah dengan kerutan-kerutan di dahiku. Tidak, aku akan baik-baik saja hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DISTRAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang