Destiny

911 103 3
                                    

Hiruk pikuk memenuhi jalanan di kota besar yakni Seoul. Bisa kita lihat betapa ramainya pejalan kaki di hari senin ini.

"Permisi"

Tampak seorang gadis yang berlari sambil mengikat rambutnya asal-asalan sambil meminta maaf karena tak sengaja menabrak bahu para pejalan kaki yang dilewatinya.

'triiiing'

"Yeobseo"

"Yak, ini sudah jam berapa Wendy-ah?"

"Mianhae, aku ketinggalan bus tadi"

"Buruan, Mr. Min sudah tiba dari tadi"

"Aish, iya aku sudah tiba didepan kantor"

'pip'

Gadis itu pun membuka pintu kaca itu dan seseorang menghampirinya.

"Kau itu ya?"

"Seulgi, nanti saja kamu marah-marah sekarang aku tak punya waktu untuk meladenimu, bye"

"Yak, Wendy"

Gadis bernama Wendy itu pun tak mendengar teriakan dari sahabatnya, Seulgi.

"Habislah anak itu, diruang rapat itu bukannya Mr. Min yang presentasi tapi putranya, apesnya dirimu nak"






~






"Maaf Pak, saya terlam-"

Wendy langsung menciut ketika semua tatapan tertuju padanya.

"Maaf"

"Kau keluar"

"Tapi pak-"

"Keluar"

"Baiklah"

Wendy pun keluar dan menutup pintu itu dengan wajah lusuh.
Gadis itu pun kembali ke meja kerjanya.

"Diusir?"

"Iya"

"Kamu sih langsung main pergi aja"

"Kenapa nasib aku apes gini ya Seul?"

"Kamu gak boleh ngomong gitu"

"Belum menikah aja udah diusir, gimana nanti kalau udah?"

"Kamu sih gak bisa pelajari sifat tunanganmu"

"Seul, pasti aku habis diceramahinya"

"Siap-siap deh telingamu"

"Wen, dipanggil pak Yoongi" kata sekretaris Yoongi.

"Aduh Seul, gimana nih"

"Tarik nafas, keluarkan, tarik nafas, keluarkan"

"Masih gak tenang"

"Yaudah, kamu datangi aja dulu"

"Doain aku"

"Iyaiya"

Akhirnya Wendy pun mendatangi ruangan dari putra pemilik Min's Corp itu.

'toktoktok'

"Masuk"

"Permisi pak, anda cari sa-"

"Kenapa kamu terlambat?"

"A..anu-"

"Jawab, Wendy Son"

"Maaf pak"

"Maaf kamu itu tak berlaku buat saya"

Wendy pun terdiam.

"Beri saya alasan"

"Saya telat bang-"

Destiny [Complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang