chapter3

35 0 0
                                    

"Hai kak,kakak pasti kak Rani kan!"

"Apa....?dia adiknya kak Gita,ngak mungkin?pasti aku lagi mimpi"batin Dyia sangat heran dengan semua ini.

"Iya betul,kamu tau nama kakak dari siapa?"jawab kak Rani

"Ya tau dari mana lagi kalau bukan dari kak Gita"dia tersenyum pada kak Rani.

"Oh gitu"kak Rani hanya mengangguk tanda ia paham dengan semua ini.mereka berbicara tanpa mempedulikan dhiya yang sedang berada di sana.

"Ayo kalian lagi bicara tentang apa?pasti kalian lagi bicarain aku"kak Gita tiba-tiba mendengar pembicaraan mereka berdua sedangkan Dyia hanya sibuk dengan handphonenya.

"apaan sih kak,kakak ke geeran banget sih"

"Hei dari tadi kok kamu diam aja kakak liat"kak Gita benar dari tadi dhiya hanya diam tanpa bicara sedikit pun.

"Ehh kak Gita"benar saja dhiya masih belum yakin dengan semua ini, ia bingung apa semua ini nyata atau tidak.

"kamu udah kenalan sama adek kakak belum?"ternyata benar cowok yang berada di depan ku ini adalah adiknya kak Gita

"Adek kakak?"aku tidak yakin dengan semua ini.

"Iya adek kakak,dek ini kenalin adiknya kak Rani namanya Dyia"kak Gita langsung memperkenalkan ku dengan adeknya itu.

"Hai nama aku rafly alvin"senyum di wajah rafly tiba-tiba menghilang saat kakaknya mengenalkanya kepada Dyia.

"N..n..aaama aku Dhiyana meisya, manggil aja dhiya"sungguh aku bahagia dengan semua ini, orang yang selama ini aku anggap sebagai kemustahilan dalam hidupku telah berada di depanku, dan ini semua nyata.

"Ohh"menjawab dengan jutek.

"Akhirnya makanannya siap,ayo kita makan"tiba-tiba seorang pelayan datang mengantarkan makanan yang telah kami pesan.

"Soal makanan mah kak Rani yang paling cepat tu"cibir Dyia

"Udah ayo kita makan,lapar ni!"

"Iya"mereka langsung menyantap makanan mereka masing-masing.
      
     Seusai makan mereka pergi ke sebuah mall untuk pergi menonton bioskop,tapi... Entah mangapa hari ini dhiya menolak untuk pergi nonton bareng. Mungkin ia kecewa dengan semuanya. Orang yang selama ini ia kagumi telah berada di depannya dengan nyata namun semuanya sirna, dengan prilaku sesorang yang selama ini ia anggap baik namun setelah ia bertemu dengan orang tersebut malah sebaliknya.

"Maaf kak aku ngak bisa nobar sama kalian"dhiya menolak ajakan kakaknya,hari ini ia sangat kecewa.

"Loh kenapa?"tanya kakaknya yang begitu heran mendapatkan penolakan dari dhiya.

"Aku lagi ngak mood aja"hanya itulah jawaban yang tepat untuk menjawab semuanya.

"Ohhh kalau gitu kamu ditemenin sama rafly aja ya"entah Mengapa kak gita menawarkan hal yang ingin aku hidari hari ini.

"Apa??? gue temenin dia"rafly terkejut mendengar perkataan kakaknya itu dan tentu saja rafly menolaknya.

"Iya kamu mau kan!"tanya kak gita yang sedikit mengedipkan matanya pada adik nya itu.

"Ngak usah kak aku bisa nunggu sendirian kok,lagian aku mau nyari sesuatu"dyia menolak tawaran kak Gita,setelah sikap rafly yang sangat jutek itu ia sangat tidak mau bertemu dengan rafly seteh ini.

"Udah lah kamu sama rafly aja! Rafly kamu mau temenin Dyia kan?"goda kak gita dengan merangkul adiknya itu.

"Iya gue temenin dia"dengan terpaksa rafly mengiyakan perkataan kakaknya itu

"Ya udah kakak sama kak Rani pergi dulu ya"merekapun segera pergi menuju bioskop tersebut.kini hanya tinggal kami berdu keheningan tiba-tiba melanda kami berdua.
 
"Eh cewek cupu sebenarnya lo mau ke mana sih?"keheningan itu pecah ketika rafly bertanya.

"Nama aku itu Dyia bukan cewek cupu kali!"dhiya menjawab dengan begitu sabar.

"Suka-suka gue dong mau memanggil lo apa?"ini lah rafly yang begitu jutek

"Sterah kamu mau memanggil aku apa,dasar cowok jutek"balas dhiya yang sedang mengeluarkan kegeramannya dengan mengatakan rafly sang cowok jutek.

"Apa yang lo bilang barusan?"rafly mulai emosian dengan ucapan Dyia tadi

"Kamu itu tuli ya!masa cowok ganteng telinganya tuli"Dyia mulai menyindir rafly

"Eh gue itu memang ganteng tapi gue ngak tuli kali"

"Masa...... bodo amat"Dyia pergi meninggalkan rafly sendirian

"Woi tungguin gue dong"rafly meneriaki Dyia dan tidak mempedulikan orang-orang yang melihatnya dengan tatapan aneh

"Ngapain kamu ngikutin aku"

"Lo gila apa,gue itu orang baru di Padang nanti kalau gue nyasar gimana? Emangnya lo mau tanggung jawab?"

"Ngapain aku yang harus tanggung jawab?,yang menyasarkan kamu bukan aku,lagian kamu yang salah kali"

"Loh yang salah itu lo,karena lo itu udah ninggalin gue"

"Udah lah aku udah letih ladanin kamu"Dyia duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari hadapannya itu begitupula dengan Rafly.

"Kamu mau ngapain disini"menatap dengan heran kepada Rafly

"Gue mau istirahat juga keles,emang ni kursi milik nenek moyang lo apa?"

"Ya  tapi ngak disini jugakan tuh banyak tempat duduk yang lain"

"Suka-suka gue dong mau duduk dimana ini kan tempat umum"

"Tapi...."

"Udah gue ngak mau lagi cari masalah sama lo,jadi lo diam disana jangan banyak omong"rafly menunjuk jarinya kearah Dunia dan Dyia hanya terdiam seakan tidak mendengar perkataan Rafly tadi.

     Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 berarti kak Rani dan kak Gita sudah selesai untuk nonton,saatnya Dyia dan Rafly segera kembali ke tempat dimana kakak mereka menunggunya.

"Woi cewek cupu emang kakak lo sama kakak gue nunggu di mana sih"

"Emang sekarang jam berapa sih"Dyia langsung melihat ke layar handphonenya disana sudah tertera bahwa sekarang jam 17.00

"ayo kita ke tempat kak Gita"tanpa disengaja Dyia lalu menarik tangan rafly

"Apa-apaan sih lo?"melepaskan tangannya dari genggaman Dyia

"Sorry aku ngak sadar"

"Bilang aja lo mau modus"

"Siapa yang mau modus,kan aku udah bilang kalau aku itu ngak sadar narik tangan kamu"

"Alah lo ngak usah bohong deh!sekarang gue udah tau apa rencana lo dan rencana lo itu ini kan?"

"Maksud lo apaan sih?"Dyia heran dengan perkataan Rafly tadi.

"Sok polos lo,dasar cewek....."tiba-tiba handphone Rafly berdering,Rafly langsung mengeluarkan handphonenya dari saku celananya,"gawat telfon dari kak Gita,pasti mereka lagi nungguin kami"gumam Rafly

#via telefon
"Halo...."
"Dek kalian ada di mana sih kakak nunggu ni di luar kalian cepat keluar ya!gpl"
"Iya nungguin kita ya kak"langsung mematikan handphonenya

"Telfon dari kak Gita ya?"Tanya Dyia begitu Rafly menutup telfonnya itu

"Jangan banyak nanya deh,buruan kita ditunggu di luar nih"mereka berdua berjalan menuju ke luar mall itu

Di luar sudah Ada kakaknya Yang sedang menunggu Mereka

"Kalian kemana aja sih?"Kak Gita bertanya seakan akan marah kepada mereka berdua tapi Kak Gita tetap menahan emosinya karena mereka sedang berada di tempat umum

"Maaf Kak tadi kami pergi ke"dengan muka yang merasa bersalah

"Ya udah kita pulang aja,sampai ketemu lagi Ya git"

"Oke hati-hati di jalan"

#maaf banyak typo
#masih belajar
#vote dan comen yah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kemustahilan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang