Emerald team

27 5 45
                                    

Present

Menurut legenda di Dunia Penyihir, terdapat seorang penyihir bernama Haben Pachabel yang gagal puluhan ribu kali dalam tes pembuatan ramuan. Hingga pada akhirnya, ia dikeluarkan dari sekolah oleh gurunya. Hal itu menjadi aib bagi Haben, mengingat ia terlahir dari keluarga terpandang. Puluhan tahun lamanya, Haben hidup dalam keterpurukan. Hingga suatu hari, sahabatnya—Rutherford—memberi tahu keadaan sang guru.

"Benarkah guru tengah sakit?" tanya Haben gembira.

"Hey, mengapa kau terlihat begitu gembira?"

"Tengu saja! Sebab aku akan kembali ke sekolah."

"Caranya?"

"Akan kubuat sebuah ramuan agar guru bisa kembali sadar. Ide bagus, 'kan?"

Rutherford tertawa terbahak-bahak. "Ada puluhan ribu penyihir yang lulus tes ramuan dengan nilai bagus. Apa kau pikir mereka akan diam saja?"

Menyadari hal itu, Haben kembali tertunduk lesu.

"Memang banyak ... tapi tidak ada satu pun ramuan yang berhasil. Mungkin ... satu-satunya harapan memang Tear of God'."

"Apa itu?"

"Sebuah ramuan yang konon bisa menyembuhkan penyakit apa pun, tapi ... itu hanyalah mitos. Tidak ada satu pun manusia yang tahu itu." Untuk kedua kalinya Haben tertunduk lesu. Tiba-tiba terdengar beberapa penyihir yang memanggil nama sahabatnya. "Baiklah, aku pergi dulu."

Haben hanya mengangguk dan termenung sendiri. Kedua matanya terpejam, sedang jari-jemarinya berpautan satu sama lain. "Seandainya aku tahu cara membuat Tear of God," gumam Haben lirih.

Tiba-tiba terdengar sebuah ranting patah yang membuat Haben terjaga. Haben terbelalak kala ekor matanya melihat seorang wanita tengah berdiri di belakangnya.

"Siapa kau! Jangan-jangan kau ...."

"A-aku hanya tidak sengaja mendengarmu tentang 'Tear of God'."

"Lalu ... kenapa dengan itu?"

"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya wanita itu yang dijawab oleh anggukan Haben. "Jika kau tahu cara membuat 'Tear of God' ... apa kau akan mempertaruhkan nyawamu sendiri?"

Haben tergeming. Dipandang mata wanita itu dalam-dalam guna mencari apakah wanita itu tengah bercanda atau tidak. Namun, tatapan datar yang ia terima membuatnya yakin jika wanita itu serius. Dalam satu tarikan napas, Haben mengangguk pelan.

Wanita itu tersenyum puas dan meminta Haben untuk mengikutinya. "Namaku, Rethali Bresco. Kau?"

"Haben."

"Haben, apa kau pernah pergi ke Dunia Manusia?"

Haben menggeleng.

"Kalah begitu, kita akan ke sana untuk mencari bahan-bahannya."

"Tunggu, bukankah tidak ada satu pun manusia yang tahu akan 'Tear of God'?"

Rethali berhenti, lalu balik memandang Haben dengan tatapan dingin. "Jangan ... pernah ... samakan aku dengan mahluk bodoh itu!" teriak Rethali. "Lagipula wajar manusia tidak tahu. Kita 'kan bukan manusia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Emerald teamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang