TAKDIR YANG SANGAT ANEH

125 2 0
                                    



Hari ini minggu dan akupun sudah berencana ke perpustakaan. Sesampai diperpustakaan aku bertemu dengan orang yang sangat aneh seperti preman. Tapi aku tidak terlalu menghiaukannya. Akupun beranjak pergi dari perpustakaan, ditengah perjalanan menuju rumah aku merasa seperti ada yang mengikutiku, akupun melirik ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa, akupun memalingkan kembali kepalaku kedepan dan melanjutkan berjalan. Sesampai dihalte bus aku masih merasa ada yang mengikutiku, aku melihat lagi kebelakang dan lagi-lagi aku hanya melihat orang yang berada diperpustakaan tadi.

"Hey kamuu" suara teriakan dari arah samping kiriku.

Akupun terkejut, ternyata preman itu ingin mengambil tasku, namun tidak sempat karena ada yang meneriakinya. Akupun sangat ketakutan, aku berjalan menuju tempat orang yang meneriaki preman itu.

"Terima Kasih" ucapku padanya.

"Apaanya?"sahutnya,

"Makasi udah nolongin gue dari pencuri itu"sambil menatap orang itu

"Ohh, gue bukan nolongin loe kok gue cuman neriakin dia aja" jawabnya ,dan langsung naik ke bus yang berhenti didepan halte.

"Songong banget tuh anak yah" sambil naik ke bus yang sama.

Didalam bus gue masi memperhatikan cowok songong itu karena sepertinya dia bukan asli indonesia .

"Ahhhh,tau gitu gak gue samperin tadi" gumamku kecil sambil menatap sinis kearah cowok tersebut, ternyata dia juga menatap kearahku lalu aku pun berpura-pura tersenyum padanya dan langsung memalingkan muka .

"Sampai juga akhirnya kerumah" gumam ku kecil. Geeeeeeeeeeerrrrrrrrrrkkkkkkkkk.. hpku pun bergetar, ternyata dari Erin.

"hellena? ntar malem kerumah gue yaah. Ada acara party adik gue, dateng yaa. Harus! jangan ada alasan okkeey?".

Akupun menghela nafas karena aku merasa hari ini hari yang sangat melelahkan. Tapi gue enggak ada alasan untuk gak datang ke acara itu.

"Okee, gue sekarang mau tidur dulu,dan buat alaram jam 7" gumamku sendiri dan langsung beranjak tidur.

Kriiingg kringgg kriinggg..... suara alaram. Akupun langsung mematikan alaram yang bising dan langsung beranjak ke kamar mandi.

"Hellena" terdengar dari jauh suara Erin yang sudah menyambutku dan aku tersenyum.

"Haii" sapaku.

"Waaww,cantik banget loe malam ini" godanya. Dan akupun hanya mengabaikannya.

"Kemana aja loe hari ini?" tanya Erin

"Gue cuma keperpus tadi" jawabku singkat

"Wahh, memang betul-betul kutu buku loh ya? weeken gini pun tetap aja larinya ke buku hahaha"ucapnya sambil tertawa

" Yaa, mau gimana lagi gue memang begini adanya ahaha".

Dan akupun menceritakan kejadian di halte tersebut pada Erin dan juga menceritakan tentang cowok sombong itu .

"Awas luh nantik kesemsem luh sama dia" Erin mengejekku .

"Kenal juga enggak gimana gue mau kesemsem sama dia ?" sahutku sambil meminum air yang berada dimeja. Erin pun hanya menertawakanku. Acaranya pun berlangsung dengan meriah dan aku juga sangat menikmatinya.

Gedubuuukkkkkk..... aku seperti sedang menabrak seseorang tapi aku tidak tau siapa ini.

"Aaaaaa" aku bertetiak terkejut sambil melihatnya

"Kamu ?" menatapnya dan merasa agak kesal. "Ngapain coba dia kemari???" gumamku dalam hati.

"Kalau jalan pakai mata dong" sahutnya dengan santai dan langsung pergi meninggalkanku.

"heyy, kamu tidak mengingatku?" tanyaku lagi dengan nada setengah kesal.

"Kau bertanya padaku???" jawabnya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iyaa, kamu yang selamatin aku dari pencuri di halte tadi kan? " tanyaku lagi sambil mengingat kembali wajahnya.

"Siapa yang selamatin lo? gue Cuma neriakin dia aja kok " jawabnya agak sedikit angkuh.

"Terserah lo dehh, yang penting gue udah bilang makasih" sahutku sambil bergegas pergi dari sana.

"Hellena, dari mana aja sih lo gue cariin juga?" tanya erin dengan muka yang lelah.

"Rin, lo punya temen cowok yang bukan dari Indonesia gak ? yang lo undang sekarang ?" tanyaku sambil menatapnya, dengan menghiraukan pertanyaannya tadi.

"Gue? enggak ada, kenapa ?"

"Jadi itu yang disana temannya siapa dong ?" tanyaku lagi sambil menunjuk ke arah cowok tersebut.

"Ohh, itu temennya si adit adik gue" jawabnya santai. Emang kenapa lo nanyak dia ?" sambungnya.

"Dia cowok songong yang gue ceritain ke elo tadi, cowok di halte bus.." jawabku dengan muka serius.

"Whatt ?are you sure?that him?" tanyanya lagi dengan muka tidak percaya.

"Yeeahhh, untuk apa gue bohong coba Rin ?" jelasku lagi padanya.

"Waaah wahh wahh, beruntung banget lo hell di tolong sama cowok ganteng gitu dari Korsel lagi, aaaaaaa.. gue mau juga dong" jawab Erin sambil mencubit-cubit kecil telapak tanganku.

"BERUNTUNG??? Sial yang ada gue jumpa sama dia" jawabku kesal.

Grrreekkkk greeeekkkk .

"Ohhh Bryan" gumamku sambil mengangkat telpon darinya.

"Rin bentar, bryan nelpon" aku memberi tahu dengan agak sedikit berbisik.

"Ada apa Yan?"

"Enggak, aku cuma mau bilang aku udah sampek ni "

"Ohh iya gue lupa nanyak dia pindah kemana lagi" gumamku dalam hati.

"Emang loe pindah kemana Yan?"

"KorSel" jawabnya.

"KorSel ??? chehhh" gumamku lagi dalam hati karena mendengar kata KorSel.

"Wah, jauh yaa Yan?"

"Yaa, lumayan". "Yaudah gue mau beres-beres dulu yah ntar gue telpon lagi".

"Emmmm..." jawabku dan bryan langsung mematikan telponnya.

Dan aku juga bergegas pulang kerumah karena hari pun sudah semakin malam.

"Hoaaaaaaaaaa" suara nguapanku karena masih terasa sedikit mengantuk. Sesampai dikelas aku langsung menaruk tas di bangku ku. Erin menghampiriku "Hell Hell? ada berita heboh" dengan raut wajahnya yang serius.

"Apa?" jawabku sedikit tidak tertarik.

"loe liat deh dibawah itu siapa"

"siapa sih emang ? artis? Bukan kan?"

"loe pasti terkejut kalau loe nengok" sambil agak tertawa menggoda.

Akupun dengan badan yang tidak ada niat untuk melihatnya, dan ternyata

"Halte bus?Korsel?si songong?" teriakku histeris.

ourcei����\q�

Psikopat GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang