Ndut

80 4 12
                                    

"Gendut!"

Ada suatu momen kita berantem. Kamu nyebut aku "tai" dengan penuh penekanan. Dan aku ngga tau harus balas nyebut kamu apa jadi aku nyebut kamu "gendut." Emang kamu gendut, dan aku seksi. Kecil tapi ngga rata. Cukup buat kamu ngga pernah merasa cukup untuk meluk aku.

Untuk kalian yang pernah liat aku secara langsung badanku yang sekarang kalian mungkin setuju kalau badanku bagus kan? *narsis*

Well.. sebenernya bukan ngga tau harus balas nyebut apa. Cuma pernah aku nyebut kamu "anjing" dan kamu benar-benar berubah seperti "anjing." Tiap kali aku marah—pernah kamu sambil nangis bilang "Anjing kamu ini takut pulang. Takut kamu lemparin batu lagi." I feel like I got punched in the face.

Jadi setiap aku hampir lost control—pengen balas ngatain kamu, aku nyebut kamu gendut. Setelah itu kita jadi baikan karena kamu tau aku udah marah dan ngga mau kita makin parah berantemnya.

Si gendut ini, kalo tidur lehernya ngga keliatan. Aku suka lompat ke atas badannya trus cari-cari lehernya pake bibir atau hidung biar dia geli dan angkat kepalanya—aku jadi ketemu lehernya kan.

Si gendut ini juga ngga pernah mau ngasih tau aku berat badannya berapa. Tiap kali ditanya jawabannya selalu sama "tanya sama timbangan." Padahal aku udah tau semuanya, sedalam-dalamnya juga aku udah tau, tapi satu hal itu yang dia ngga akan pernah kasih tau aku. Dia sama aja kaya perempuan yang sensitive sama berat badan.

Tapi dia peduli banget kalo berat badannya naik atau turun. Abis makan timbang, sebelum makan timbang, bahkan abis minum juga timbang. Dia suka sebel sendiri kalau abis minum aja berat badannya naik 1kg.

Kalau dibandingkan sama dia, aku kecil—menurut dia. Tinggiku cuma 155cm, berat 55kg. dia tingginya 166cm dan hanya dia dan timbangan yang tau berapa beratnya. Tiap kali kita makan dia suka bilang "Makan yang banyak biar cepet gede." Dia 7 bersaudara dan semuanya tinggi-tinggi kecuali 1 kakak perempuannya. 2 adik perempuannya lebih tinggi dari dia. Dan abang-abangnya sudah pasti jauh lebih tinggi dari dia. Jadi wajar saja aku kecil bagi dia.

I miss you. This LDR thing is suck!

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang