Prolog

28 2 1
                                    

Disebuah pulau terluar indonesia,tepatnya di Natuna . Hiduplah keluarga ku yang benar-benar tidak beruntung .

Nama ku Tanya Hazya Hidayat . Aku anak dari seorang pemulung dan seorang pembantu .

Nama ayah ku Agus Hidayat . Oleh sebab itulah,akhiran nama ku 'Hidayat' . Ayah ku bekerja sebagai pemulung kaleng. Ayah memungut kaleng dari satu tempat ke tempat lainnya dan mengumpulkan semua kaleng di rumah .

Jadi wajar saja, di rumah ku dimana-mana ada kaleng yang berserakan.

Aku mempunyai seorang ibu yang sangat aku sayangi , ibuku bernama Fatmawati . Didaerah tempat tinggalku,tetangga biasanya memanggil ibu ku dengan sebutan 'Fat'.

Aku bukan anak tunggal, aku mempunyai dua orang adik .

Adik ku yang pertama bernama Permata Putri Hidayat , sekarang ia duduk dikelas 5 SD.
Adik ku yang kedua bernama Boby Putra Hidayat , dia masih kecil umurnya baru memasuki 4 tahun.

Aku memanggil adik ku dengan sebutan Putri dan Boby .

Dan aku sendiri, aku biasanya di panggil Zya.Aku duduk dikelas 1 SMA .

Kedua orang tua ku tidak tergolong tua , karena umur ayahku masih 35 tahun dan umur ibuku 33 tahun.

Tapi , karena keadaan rumah kami yang kotor , dan masalah datang silih berganti membuat kedua orang tua ku 'TUA' sebelum waktunya .

Aku tinggal di sebuah rumah yang amat kecil . Apabila kalian melihatnya secara langsung , rumah ku tidak layak disebut 'RUMAH'.

Rumah adalah salah satu tempat berteduh darinya hujan dan panas .
Tapi rumah ku .. haha sudahla , atap rumah ku terbuat dari daun kelapa kering , sedang kan dindingnya .. hanya terbuat dari kayu-kayu yang sudah rapuh .

Ketika hujan , rumah ku tidak dapat melindungi kami dari air hujan yang turun . Dan tidak jarang , kami menumpang berteduh di teras rumah tetangga agar tidak kehujanan .

Dan ketika panas , yahh.. begitulah sinar matahari yang menyengat tetap masuk dari sela-sela atap rumahku .

Rumah ini sebenarnya bukan rumah yang kedua orang tua ku beli menggunakan uang . Tapi,rumah ini diberikan oleh tetangga yang bersimpati pada keluarga ku .

Dirumah aku hanya memiliki satu kasur kecil .

Sering kali aku tidur didinginnya tanah , tak jarang pula aku tidak tidur sama sekali .

Terkadang , aku merasa kasihan melihat adik-adikku . Karena , mereka masih kecil tetapi sudah merasakan kerasnya dunia ini .

Aku sangat ingin mengubah kehidupan keluarga kecil ku ini .

Aku ingin membahagiakan kedua orang tua serta adik-adik kecil ku yang manis.

Didaerah tempat aku tinggal , seringkali keluarga ku dihina didepan mata kepala ku sendiri .. ya tuhan hatiku bagai disayat melihat orang tua ku dihina dan aku tidak bisa melakukan apa-apa.

Tapi , hinaan adalah makanan sehari-hari keluarga ku.
Disekolah,aku juga sangat sering dihina . Bahkan aku sering dianggap 'tak ada' oleh teman-teman dan guru-guruku .

Apakah karena aku miskin ?
Apa begitu penting nya kekayaan di zaman sekarang ini ?
Mereka seakan sangat mementingkan status sosial.
Apa aku harus kaya dulu baru mereka ingin mendekatiku ?
Aku sendiri .. dan akan selalu sendiri ...

Prolognya sampai disini dulu ya ,
Lanjut baca ajaa .
Jangan lupa vote dan komen ya readers 😊😊

See you muah muah :*:*
[MF]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kerikil KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang