- Siluet Kebahagiaan Yang Tersembunyi -
Cast: Tenten, Neji H., Hyuga J.
Rate: Teen
Genre: Tragedy, Romance
Warning: OOC, OOT, also Typo(s)KnB created by Tadatoshi Fujimaki
Naruto created by Masashi KishimotoThanks to: My mate, also earphone to hear music and 'Buku Sajak'
Senja yang tenang memudahkanku untuk menata properti-properti sederhana untuk memeriahkan rumah kecilku ini. Dengan lihai aku menyusun kursi dan pita-pita kecil berwarna pastel serta meja yang kugunakan untuk meletakan kue.Aku tidak sabar untuk menunggu semua teman-temanku agar datang kesini, semoga saja lebih cepat. Aku benar-benar tidak bisa menahan senyumku, membayangkan keramaian dan keceriaan di rumahku ini sangatlah menyenangkan. Aku tidak peduli jika tetangga, atau orang-orang yang melewati rumahku dan melirikku dari luar mengganggapku gila. Tapi, ini benar-benar sungguh membahagiakan.
Walaupun, secara teknis aku sudah berumur 23 tahun. Aku sangat senang jika aku berulang tahun, aku membayangkan, teman-temanku semasa kuliah mengetuk pintu dan mengucapkan selamat ketika aku membukakan pintu untuk mereka. Sudah kukirim undangan untuk mereka. Secara detail dan lengkap!
Tinggal menunggu 1 jam lagi! Namun, pasti itu terasa sangat lama. Kemudian, aku menyalakan semua lampu, termasuk lampu teras untuk penerangan.
Waktu sudah menunjukan pukul 9.11 malam. Tak ada satupun dari mereka yang datang...
Mengapa? Bukankah aku sudah mengirimkan mereka undangan? Apakah tidak sampai? Aku sudah mengirim undangan itu sejak 1 Maret. Tolong katakan padaku, kemana semuanya pergi? Apakah-- mereka sudah melupakanku, atau mengabaikanku? Ah, akhir-akhir ini aku terlalu berpikiran negatif.
Apakah akan ada seseorang yang akan memberitahuku apa yang harus dilakukan agar semua lebih baik? Aku berjalan perlahan menuju jendela beranda, menyentuh kaca jendela yang terasa membeku akibat dinginnya udara luar. Aku menatap permata emas yang bertebaran di langit malam. Seakan menghisapku kembali pada masa lalu, dimana kebahagiaan bertebaran bagai serpihan gula yang berada diatas kue yang manis.
Memori akan mendapatkan cinta pertamaku ketika berada di bangku sekolah menengah akhir. Pemuda bersurai cokelat itu berhasil meluluhkan hatiku yang dingin. Tatapannya bagai kedamaian di tengah peperangan. Senyum yang terukir di wajahnya sangat bersejarah bagiku. Pemberi harapan di tengah lapar dan haus. Sentuhannya seakan menghangatkan badanku ketika musim dingin menerjang.
Tuhan menghadiahiku malaikat tak bersayap ketika aku sudah kehilangan kedua sayap yang selalu membantuku untuk terbang, kedua orang tuaku. Ia membuatku seakan pulang ke rumah. Ketika aku sudah membangun dunia yang kuinginkan, sirna harapan, kala melihatnya pergi melintasi negeri untuk belajar. 4 tahun lebih, aku dengannya tidak saling menghubungi. Sepertinya ia juga melupakan hari-ku dan menolak bertemu denganku. Aku tau, sepertinya ia sakit hati, ketika aku membiarkannya pergi begitu saja.
Awalnya aku berpikir, apakah cinta kita hanya tragedi semata? Jika iya, mengapa kau menjadi malaikat untukku?
Ku merindukan mereka, kedua orang tuaku.
Merawatku sejak kecil, tanpa meminta balasan berupa apapun dariku. Selalu memberikan kejutan di hari ulang tahunku, mengajakku ke taman setiap akhir pekan di musim semi.Memori itu begitu melekat di pikiranku, takkan pernah aku melepaskannya. Meninggalkanku, kala aku genap berusia 14 tahun.
Bertanya pada diriku sendiri, 'apa yang salah dariku?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Siluet Kebahagiaan Yang Tersembunyi
FanfictionTaukah kamu, perasaan di mana kamu benar-benar dilupakan? Langkah yang ku ambil setelah itu adalah menjadi orang lain.