3:30PM

32 0 0
                                    

Sesuatu kecil yang aku rasakan didalamnya. Sesuatu yang menjadi kekuatan untuk aku menunggunya, yang entah berapa lama waktu yang aku habiskan hanya untuk menunggunya, tapi aku tak peduli berapa lama aku habiskan waktu. Suatu rasa yang terlahir dengan nama, Cinta. Cinta yang ku sebutkan ini dan ku yakini adalah cinta tulus yang tumbuh, tanpa paksaan dan tanpa pura-pura. Aku tau, ia pun memiliki suatu rasa itu. Rasa yang kami berdua miliki. Rasa yang hanya aku dan dia saja yang tau.

Ia hanya lelaki biasa yang memiliki arti luar biasa dalam hidupku.

Rabu, 25 Februari 2009 tepatnya 3:30PM adalah waktu dimana ia memintaku untuk menjadi tempat ia meluapkan semua kasih cinta dan sayangnya. Aku, Wulan Ika Tiranti akhirnya menjadi satu kesatuan utuh dengan lelaki yang luar biasa itu, Galang Purnayudha.

Bersama dengannya, aku tau akan banyak sekali kerikil yang kami lewati. Batu, yang bisa saja menyandung kami di tengah jalan. Badai, yang bisa menerpa tubuh kami hingga terjatuh ditengah derasnya ombak yang akan membawa kami kepada perpisahan. Tapi aku yakin, kami bisa melewatinya untuk tidak terjatuh, untuk berenang agar kami tetap utuh walau dibawa derasnya ombak, tidak ada yang namanya hanya aku ataupun hanya kamu. Ini cinta, yang seharusnya bisa melewati kerikil, batu, dan badai yang tidak ada apa-apanya dibandingkan besarnya cinta kami yang utuh.

Kepada kamu, genggam tanganku. Dan kita lewati badai yang menerpa, kita langkahi kerikil dan batu yang mengganggu perjalanan kita.

Hari demi hari yang kita lalui membuat aku memiliki perasaan yang semakin tak dapatku ungkapkan dengan kata-kata. Hari yang ku lalui semakin indah, semakin berwarna dan semakin aku mengerti inilah cinta. Inilah cinta yang ku cari. Inilah cinta yang aku dambakan. Inilah kesempurnaan cinta yang aku miliki. Tidak hanya sekedar indah, tetapi denganmu aku merasa jauh lebih indah.

Dan untuk masa lalu kamu ataupun aku, itu hanya hal yang tidak penting untuk kita ingat dan kita kenang. Masa lalu biarlah berlalu mengikuti angin yang berhembus. Biarlah kisah itu hanya menjadi pelajaran dari kesalahan-kesalahan kita sebelumnya bersama masa lalu kita. Kita ya kita. Masa depanlah yang akan menjadi milik kita.

Tak terasa kita sudah menjalani semuanya bersama-sama 5 tahun. 5 tahun kamu menyelinap dan menempati ruang hatiku. Ruang yang tidak dapat digantikan dengan lelaki manapun. Ruang yang hanya menjadi singgasana untuk lelaki terindah, lelaki hebatku. Lelaki yang selalu rela berjuang untukku. Lelaki yang tidak pernah mengeluh akan semua pengorbanan yang telah dilakukan, dan itu hanya untukku.

Entah bagaimana caranya aku mengucapkan terima kasih kepadamu. Aku pun tidak tau lagi bagaimana aku mengungkapkan semua rasa yang kamu ciptakan di lubuk hati ini. Bagaimana lagi aku harus bersyukur kepada Allah karena aku telah menemukanmu? Dan bagaimana bisa aku mengeluh padahal aku sudah merasa beruntung memiliki orang yang tidak pernah meninggalkanku disaat-saat sedih ataupun senang? Hei Galang Purnayudha, terima kasih atas waktu, perjuangan dan pengorbananmu dan juga untuk kesetiaan dan cinta yang begitu besar yang tidak bisa aku jelaskan. Wujudkan semua impian kita. Dengan penuh cinta aku tuliskan semua ini, 3:30 PM.

Wulan Ika Tiranti

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 25, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

3:30PMWhere stories live. Discover now