Hujan
Adalah hal yang paling tidak disukai oleh seluruh masyarakat Jakarta.Salah satu penyebab menghambat pergerakkan.
Katlyn berdiri didepan kelas untuk menghindari rintik hujan yang cukup deras dari langit. Sekolah pun mulai sepi karena ini sudah mulai sore.Begitu juga dengan 3 sahabatnya yg sudah pamit duluan karena sudah dijemput.Hujan pun semangkin deras,sudah hampir setengah jam katlyn menunggu hujan berhenti.
Pandangan kosong Katlyn yang sedaritadi menerawang kini kala dirasa ponsel disakunya bergetar.
Katlyn pun melihat siapa yang menelponnya rupanya itu Vano,kakak laki-lakinya.
"Hallo,kenapa kak?"
"Dimana? masih disekolahan gak?"
"Masih soalnya disini hujan deras banget."
"Yaudah gua jemput,tunggu 15 menit gua sampe."
"Oke gua tunggu halte."
Panggilan pun terputus.
Katlyn pun berjalan menuju halte ia pun duduk sambil menunggu kakaknya sampai.
Byur!
"What the fuck!!!!!!" geram Katlyn kala baru saja ada motor lewat dan menyipratkan air kotor akibat ujan yang bercampur dengan tanah.
Dan sekarang pun wajah dan pakaian pun basah dan kotor.
"Dasar manusia gapunya otak!" batinnya.
Tak jauh dari posisi Katlyn, motor itu pun berhenti dan mundur hingga berada tepat dihadapannya. Dan sontak cowok yang bawa motor tadi adalah Bryan Prasetya si tukang rese.
"Dia lagi , dia lagi dimana-mana pasti aja ada si tukang rese yatuhan... kenapa dimana-mana harus ada dia si."batinnya.
"Hallo cantik."
"Lo punya mata gak si, liat dong muka gua sama baju gua basah semua ini gara-gara lo!"ucap Katyln sambil marah.
"Galak amat si neng, yaelah cuman basah aja lebay banget ,orang gua gak sengaja ya kali gua sengaja."sahut bryan yang tidak mau kalah.
"Lo itu ya memang selalu aja cari gara-gara, mau lo apasi sebenernya?"
"Hidup-hidup siapa yang cari gara-gara juga kan gua, kenapa lo yang sewot apa jangan-jangan lo suka ya sama gua?." ujar Bryan dengan jail.
"Apa lo bilang tadi gua suka sama lo? sampe kapanpun gua gak bakal pernah suka sama lo,mending sekarang lo pergi dari sini karena gua udah males liat muka lo "ujar Katlyn dengan kesal.
"Dasar nenek lampir."sahut Bryan sambil menghidupkan motornya dan ia langsung pergi.
Sambil menunggu Vano ia membersihkan wajahnya dengan tisu yang ada didalam tas.
"Ada ya manusia kek gitu." ujar Katlyn dengan kesal.
Tak lama kemudian mobil sedan berwarna hitam pun berhenti tepat dihadapannya,Katyln pun langsung masuk kedalam mobil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bryan & Katlyn
Teen FictionBryan dan Katlyn dari kecil sudah bertetangga, tapi mereka adalah musuh bebuyutan. Tapi semakin kesini tumbuh rasa diantara mereka. Bagaimana kisah mereka selanjutnya