Prolog

13 1 0
                                    

"Eh liat tuh anak aneh itu ,gak tau malu banget dia."

"Gila serem amat tuh anak"

"Pembunuh kok dibolehin sekolah disini"

"Gue kira tadi yang lewat hantu,sampe merinding gue hahah"

Begitulah bisik-bisik yang selalu gue denger setiap gue  melewari koridor sekolah.

Gue tak mengubris apa yg mereka katakan. Lebih baik gue cepet-cepet masuk kelas.

Saat gue masuk ke kelas .
"Oh Tuhan jangan teman sekelas ku "gumam gue.

Saat gue baru memasuki kelas yang pertama gue lihat adalah Dion temen  sekelas gue yang tampangnya cupu dan dia selalu dibuly.

Ketika pandangan dia dan pandangan gue bertemu  tiba-tiba kejadian dia terbunuh terbayang-bayang dikepala gue .

Gue langsung cepat-cepat duduk dibangku gue dan ngeluarin buku yang selalu gue bawa.

Ini lah kebiasaan gue ,setiap gue melihat kejadian-kejadian itu, gue selalu menulisnya di buku ini .

Gue buka buku itu dan mulai menulis.
Dion saputra
Tanggal kematian:20 Juli 2023
Tempat kematian :lantai tiga sekolah
Jam kematina : 16.00 (4 sore)
Penyebab kematian : Didorong  ......

Gue agak ragu menulis lanjutanya. karna gue gak nyangkan yang membunuh Dion adalah  Kevin sahabat baik Dion.

"Arggggg"kututup buku itu dengan keras. Bukanya gue gak mau nolongin dia tapi bagaimanapun gue berusaha untuk menyelamatkannya kematian adalah sebuah takdir mutlak dari Tuhan.
*****
Bell masuk berbunyi ,semua siswa dan siswi memasuki kelas mereka masing masih . Begitu pula di kelas gue , semua teman-teman gue sudah memasuki kelas dan duduk dibangkunya masing- masing .

Gue duduk dibangku paling belakang sebelah kiri didekat jendela .gue duduk sendirian karna semua temen gue menganggap bahwa gue itu aneh dan mereka takut sama gue .

Karna saat gue kelas 10 (sekarang gue kelas 11) untuk pertama dan terakhir kalinya  gue memberi tahu teman-teman gue  tentang bayangan  kejadian kematian yang menimpa guru kita pak Burhan . Saat itu gue mencoba meyakinkan mereka bahwa pak Burhan akan mati terbunuh namun respon yang mereka berikan sungguh membuat gue menyesal memberitahukan semua itu , mereka mengatakan bahwa gue gila.

Namun saat keesokan harinya dimana mayat pak Burhan di temukan diruanganya . Gue kira temen-temen gue bakal percaya sama gue, tapi gue salah semua temen-temen gue bahkan sahabat gue yang dulunya duduk sebangku sama gue  menuduh gue sebagai pembunuh Pak Burhan .

Untungnya tidak ada bukti yang mengarah ke gue.

Sejak saat itulah gue menjadi seorang pendiam dan dijauhi oleh mereka.

"Selamat pagi semua"sapa Bu siska  membuyarkan lamunanku .

"Ok baik sekarang kita absen dulu ya "ucap Bu siska lalu menyebutkan satu persatu nama  anak -anak dikelas .

"Ajeng ,Asep ,........... "
"Naura putri " Bu siska menyebut nama gue. Gue pun mengangkat tangan tanpa mengatakan apapun . Ya, nama gue Naura putri .

"Sekarang buka buku biologi kalian halaman 112"anak-anak pun membuka buku biologi mereka begitu juga gue.

Hari ini berjalan dengan baik . Namun gue yakin besok bukanlah hari yang baik.

"Lebih baik gue cepet-cepet pulang "gue pun berjalan menuju gerbang sekolah .

Sekarang ini jam setengah 4  sore sebagian dari siswa sudah pulang kerumah namun ada beberapa yang masih di sekolah karna  ada kegiatan ekskul .

Saat gue berjalan menuju gerbang sekolah, gue berpapasan dengan Kevin .dia berjalan dengan terburu-buru  ke arah tangga yang menuju lantai atas . Gue yang melihat itu hanya bisa menghela nafas .

"Semoga keajaiban datang ke lo ya Dion ,Maaf gue gak bisa nolongin lo"
Ucap gue dengan penuh penyesalan .

********

Jangan lupa vote and comment ya

Gadis Kematian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang