Unexpected meeting

259 10 142
                                    


Biru air mata, kuning akan lambang persahabatan, merah nya amarah, dan jingga sebuah senyuman adalah perpaduan warna yang indah untuk sebuah pertemanan yang abadi.

Seorang gadis kecil berambut twintails dengan pupil yang berwarna biru, jubah, bra tipis, hot pants, dan sepatu boot yang menutupi hingga betisnya termenung di ujung bebatuan dengan jurang di bawahnya. Sambil memegang meriam tangan yang terpasang di tangan kanan, ia melihat burung kecil berwarna jingga terbang menuju suatu tempat seperti sedang menjauhi sesuatu dari arah nya datang.

Tiba-tiba gadis itu terjatuh ke jurang yang tepat berada di bawah nya, sekilas ia melihat sosok pria yang mendorongnya hingga jatuh ke jurang, dengan tatapannya yang tajam ia membalas dengan menembak pria yang membuat gadis kecil itu terjatuh, tetapi semua itu sia-sia karena tembakan nya tidak ada yang mengenai pria tersebut. Sadar perlawanannya tak berarti, ia hanya terdiam dan menatap jurang di bawahnya di temani hembusan angin dari dalam jurang mengibarkan jubah dan kedua ikatan rambutnya gadis itu akhirnya hanya memejamkan matanya.

********

Di sebuah kelas yang suasana nya panas dan sangat berisik, seorang ketua kelas mulai mengarahkan siswa yang berdiskusi untuk mengirimkan perwakilan kelas 2 tahun kedua yang mengikuti lomba, ada beberapa siswa yang sibuk dengan remedial masing-masing. Jauh dari kesibukan mereka, seorang gadis berambut pendek terlihat berusaha membangunkan teman sebangku nya.

"Hei Fanny! Bangun dong... dari tadi tidur aja bantuin aku ngerjain remedial fisika geh." Izurin berusaha membangunkan Fanny dengan menarik salah satu ikatan rambut dan memukuli pundaknya.

Mata gadis itu perlahan terbuka, pupil nya yang berwarna biru pun perlahan terlihat dari tatapan nya yang sayu.

"Hm... Ngapa sih... Ngantuk lho aku ini." Fanny mengangkat kepalanya dengan perlahan.

"Oh gitu ya Fanny sekarang, udah lupain jasa aku dulu bantuin ngerjain PR MTK dia." Ucap Izurin sedikit kesal.

Kemudian Fanny kembali ke posisi tidurnya, namun Izurin mengungkit-ungkit kebaikannya dulu yang mencegah Fanny tidur lagi.

"Huft.... Iyadeh iya..." Sambil mengambil soal remedial dan mengerjakannya di buku.

"Eh! aku minta kamu ngajarin - bukan ngerjain, bolot!" Sambil menepuk jidat Fanny.

"Udahlah kamu tinggal nyalin caranya, kalo udah selesai kumpul terus pulang." Jawab Fanny dengan lemas.

Tiba-tiba Fanny didatangi teman sekelasnya, yang berniat pulang bersama nya, namun gadis itu menolak untuk alasan tertentu.

"Fanny, jalan yuk ?" Ucap teman laki-laki itu dengan nada sok akrab.

"Maaf, aku gak bisa aku udah bareng Izurin, lagipula aku bawa sepeda motor." Jawab Fanny.

"Cie... Fanny, dah aku pulang sendiri aja." Sambung Izurin.

"Cie... Arya romantis banget." Tiba-tiba teman sekelas Fanny menyoraki Arya.

"Ih... kalian ini apaan sih, terus yang nyiapin lomba buat besok siapa ?"

"Begini, kita yang nyariin, lumayan lho kesempatan yang bagus ini buat kamu bisa pulang naik motor ninja." Sambung salah satu teman sekelas  nya.

"Maaf, aku gak bisa..."

"Yaudah gak papa mungkin lain kali, oke aku duluan ya." Sambil beranjak dari kelas.

"Iya."

Ketika sudah selesai, mereka langsung ke parkir sekolah untuk mengambil motor. Suasana sekolah saat itu sangat ramai, mulai dari siswa yang menyiapkan tempat-tempat lomba,  sampai siswa yang sedang latihan. Di tengah kerumunan ketua kelas yang sedang mengajukan peserta kelasnya, Fanny dan Izurin berjalan berdua dengan santai.

The ConnectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang