Snow Country - Radif_chan

348 45 1
                                    

SNOW COUNTRY

The Basketball which Kuroko Plays© Fujimaki Tadatoshi

Copyright © 2017 by radif_chan

Genre: Drama, romance

Rate: Teen, PG 13

Aomine Daiki x Reader

####

Matamu memicing tajam pada sosok menyebalkan yang tengah asyik berfantasi ria di depan rak majalah yang berada di sudut toko buku. Meski tadi kau sudah mengetuk-ngetuk rak buku di dekatnya atau memanggil namanya, ia tak bergeming, sepertinya indera perasanya sudah mati karena melihat majalah tak senonoh yang sudah membunuh saraf kerjanya, kecuali mata dan hormon testosteron yang memicu sebuah seringaian mesum di wajahnya.

Plak!

Suara itu terdengar tepat saat tanganmu memukul kepala navy tersebut, hingga detik kemudian terdengar suara ringisannya yang mengaduh-aduh. Kau melotot padanya, merebut paksa majalah sialan tersebut dan menaruhnya ke rak yang seharusnya tidak boleh didatanginya.

"Itte, [f/n]! Kau ini galak sekali," protesnya sambil mengusap kepalanya.

Kau malas menyahutinya dan pergi begitu saja meninggalkannya yang termangu. Lelaki itu menghela napas dan langsung mengejarmu yang kini sudah berderap kesal meninggalkan toko buku sampai menarik perhatian beberapa pasang mata disana.

"Baiklah, yang tadi itu terakhir. Aku takkan mengulanginya," Rayunya yang kemudian menggandeng tanganmu dan memasukkan tautannya ke dalam saku mantelnya. Tak ada alasan untuk menolak tindakannya yang ini, kau selalu menyukai bagaimana dengan eratnya jemari besarnya itu menggenggammu dan memasukkannya ke dalam saku mantelnya seolah kau tidak boleh pergi dari sisinya. Belum lagi cuaca musim dingin yang makin membuat perjalanan ini tampak menyenangkan.

"Aku pegang ucapanmu itu," sahutmu pelan.

"Asal tidak ketahuan, tidak masalah, kan?"

"Daiki!" pekikmu kesal sambil melepaskan genggaman yang justru malah membuatnya tertawa seolah kau begitu lucu di manik azure-nya.

"Takku, kau ini memang tidak bisa diajak bercanda."

Kau meliriknya dan detik kemudian langsung memeluk lengannya, mencari kehangatan diantara serpihan salju yang perlahan menyelimuti tanah Hyogo. "Lain kali akan kupukul kepalamu pakai tas kalau kau berani aneh-aneh lagi," ancammu pura-pura sebal yang disahut suara tawa tertahannya, "Ne, Daiki. Tadi aku membeli buku sastra yang bagus, kau harus membacanya. Aku sengaja membeli dua buku, agar kau bisa memilikinya juga," katamu sambil menunjukkan plastik berisi dua buah buku dan menautkannya pada jemari Aomine.

Ia berdecak dan memutar bola matanya, "Kau tahu sendiri kalau aku paling malas membaca buku, apalagi yang ini sastra. Seleramu itu tua sekali, jauh-jauh ke Kansai hanya karena ingin membeli buku ini, mendokusai."

Mendengar gerutuannya barusan, justru membuatmu tersenyum meyakinkan, "Kau takkan menyesal membacanya, Sei-kun saja menyukainya."

"Jangan bandingkan aku dengan sepupumu itu."

"Murasakibara-kun juga suka."

Aomine menautkan alisnya aneh, kau memasang senyum lebar.

"Kise-kun juga menyukainya, ia bahkan sudah membeli bukunya minggu lalu dengan Kuroko-kun dan Midorima-kun."

Saat itu juga, Aomine menatapmu horor. Pantas saja minggu lalu ketiga orang itu menolak saat ia mengajak mereka bertanding streetball di Shibuya.

DraOne: Hidden Pages Another Side StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang