Suasana yang barusan tampak hening namun sejurus kemudian seorang lakilaki yang bersama 3 perempuan itu memecah keheningan itu " Haii Icha;) " ujarnya menayapa Icha, Icha membalas tersenyum lembut "aduduhh senyumnya itu lohh 😍😍" pekik lalilaki itu dengan logat lebay ala anak alay jaman sekarang :v "Sa aja lo ki " Icha berucap dengan tersipu. "Yaelah ka ki l-e-b-a-y banget siii " ketus gadis yang bernametag 'Caroline Agatha Gisella' yang bertatap muka dengan Ali tadi, "Ka-Ki ka-ki kaga sekalian lu panggil gue CEKER_-" cetus lakilaki yang disapa 'Ki' atau bernametag 'Riki Alvaro' yang notabenya adalah kaka dari gadis yang bernama Caroline. "Oh jadi lu mau gue panggil CEKER? Iya? " goda sang adik -caroline- "dih yang bener aja kaka ganteng lu ini dipanggil ceker-, apakata cewe cewe ntar haha" "PD nya kakakutuh " cibir Caroline .Riki hanya mendengus kesal terhadap adiknya itu tanpanmau berlama lama disini Riki mengajak Icha yang notabenya teman sekelasnya yaitu kelas XII Ipa1 kaka kelas dari Caroline dan Ali, "Cha masuk kelas yu ah gerah disini tuh" ajak Riki pada Icha, Icha terkekeh lalu "yaudah yuu" setuju Icha lalu keduanyapun berlalu menuju kelasnya sedangkan Caroline, Ali dan kedua sahabat Caroline yaitu 'Vika & Stefy' masih berdiam disana.
Tiba-tiba... "Woii, lagi pada ngapain nih kalian? Lagi ngadain arisan ya? "Canda seorang lakilaki berwajah balsteran indo-korea yang bernametag 'Raka Aheyoung Djoung' dan satu lakilaki lagi yang bernametag 'Yogi Matthews ' lakilaki blasteran indo-belanda .
"Menurut lo_-" cetus Ali kesal terhadap sahabatnya itu, Raka hanya nyengir mendapat cetusan dari sobat karibnya itu :"v. "Yuah masuk kelas gaes" ajak Caroline terhadap kedua sahabatnya Vika dan Stefy keduanya hanya menangguk menyetujui lalu ketiganya berlalu meninggalkan ketiga laki-laki yang menatap mereka aneh.Semua berhambur masuk kekelas masing-masing saat bell sudah berbunyi, tampak disebuah ruangan kelas XI Ipa2 sedang riuh karna belum ada satu guru pun yang masuk keadaan sudah bising dengan suara percakapan mereka, Berbeda dengan Caroline yang hanya duduk sambil membaca buku Novel kesukaanya. Tiba-tiba saja pesan masuk ke handphonenya, sejurus kemudian senyum terukir dibibir manisnya 'Andi' desisnya pelan lalu dengan gesit dia membuka pesan dari sang kekasih
From: Andiku
" Sayang, maaf aku gabisa nemenin kamu nanti😔 bukannya aku gamau tapi aku harus nemenin mama aku checkup ke RS. Kamu gapapa kan sendiri? "
Hufftt Caroline mengehla nafas lagi-lagi acara jalan mereka harus tertunda tentu dengan penggagalan satu pihak dari Andi, namun begitu ia tidak begitu curigaan takut Andi hanya berbohong dengan mengatas namakan mamanya untuk tidak jalan bersamanya atau memang benar. Karna baginya Andi tetaplah benar mengingat Mamanya yang memang harus checkup satu minggu sekali dan sekarang adalah jadwal mamanya harus checkup. Dengan gerakan cepat ia membalas pesan dari Andi
To : Andiku
" Oh iya gapapa kok sayang, aku bisa berangkat sama Vika dan stefy kok😊 kamu hatihati ya sayang, salam buat Mama nanti😘" begitulah isi balasan pesannya, lalu saat itu juga guru masuk untuk mulai belajar.------
Bell istirahat mulai menggema diseluruh area sekolah, seluruh siswa/i berhambur keluar kelas sekedar menghilangkan penat akan pelajaran yang menuntut otaknya berpikir keras dan pada akhirnya berakhir dikantin.
Begitupun dengan Caroline,Vika danStefy mereka saat ini tengah di perjalanan menuju kantin sekolah yang agak jauh dari kelasnya. Namun, sesaat itu caroline belok kearah toilet membuat sang sahabat meneriakinya "Carol mau kemana? " teriak Vika menatap sahabatnya itu aneh "Eh, kalian duluan kekantin yaa gue mau ketoilet dulu nih, entar gue nyusul deh sanaaa" balas Caroline melambaikan tangannya saat dia pandangannya mulai tertutup dinding. Vika dan Stefy hanya menggeleng kepala lalu melanjutkan berjalan kekantin tanpa Caroline.Caroline POV's
Aku berjalan santai kearah toilet, sambil kumainkan handphone ku, aku mulai memasukin area toilet namun saat ingin masuk ke sebuah toilet perempuan aku melihat seseorang yang tak asing bagiku bersama seorang perempuan? Dia? Aahh kurasa emosiku mulai naik saat melihat adegan menohok hati ku yang terpampang jelas didepan mataku, dia kekasihku Andi tengah berjalan mesra bersama... Oh astaga Gita? Dia? Kurang ajar!!! Tanpa basa-basi aku langsung menghampiri keduanya yang tengah bercanda berjalan berarahan denganku. "OH JADI INI YA YANG KATANYA NEMENIN MAMA CHECKUP? JADI GINI KELAKUAN LO SAAT GASAMA GUE? IYA HAH? " ucap ku penuh emosi, kulihat mereka kaget setengah mati mendapati ku dihadapan mereka, air mataku luluh begitu saja rasanya sakit menyesakan! "Carol? Aku.. Aku bisa jelasin sayangg.. " lihat dia masih bisabisanya memanggilku sayang? Apa sudah gila? "Cukup! Semua udah jelas, gue gabutuh penjelasan lagi dari kalian!" Andi menggeleng menatap ku dengan memelas "Dan Lo Andi, Gue kecewa sama lo. Gue benerbener gahabis pikir sama lo, bisabisanya lo bohongan gue? Dasar penghianat cowo berengsek!!! 'PLAK'" Entah sadar atau tidak aku menampar nya? Aku benarbenar menampar Andi? Oh astagaa,- Bagaimana aku sudah terlanjur marah ini. "Gue gamau LIAT MUKA LO LAGI ANDI!!!! GUE BENCI LO, BENCIII!! "Teriak ku penuh emosi lalu berlari meninggalkan mereka yang Andi terus memanggil namaku namun ku enggan menoleh apalagi kembali pada nya.Aku terus berlari taktau arah kemana tujuanku, yang jelas aku hanya ingin sendiri saat ini. Aku cengeng, mungkin iyaa tapi tidak apa-apa ini memang aku yang sebenarnya, berlari tanpa melihat kearah depan membuat ku hampir terjatuh saat bertabrakan dengan seseorang seketika aku terpejam menerima hentakan tubuhku pada lantai namun kurasa tidak? Kenapa? Ku buka mataku ternyata dia? Yang menabrakku dan dia juga yang menopang tubuhku hingga tak terjatuh. Ali.. Lirihku lalu sekejap kemudian dia membenarkan posisi ku untuk benarbenar berdiri. "Sory gasengaja" ujarnya terhadap ku, aku tek menghiraukannya lagi langsung ku berlari karena tak mau terlihat buruk didepan Ali, musuh bebuyutan ku yang kuyakini saat inindia sedang menertawakan ku yang sedang menangis.
Author pov
"Kenapa sih tuh cewe? Aneh deh_-" desis Ali setelah tadi acara tabrakannya dengan Caroline. Dengan penasaran ia mengikuti arah lari Caroline dengan cepat karena gadis itu sudah menghilang dari penglihatannya saat ini.Caroline berlari kearah Taman sekolah yang beruntungnya sangat sepi, ia berjalan lesu kearah danau kecil ditaman itu dengan langkah gontai dan lemas ia berlutut di kerumunan kerikil menghadap danau tak peduli sakit dan luka di lututnya saat ini. "Kenapa? Kenapa lo lakuin ini sama gue? Gue benci sama lo ndi, gue BENCIIII!!! "Teriaknya sangat histeris "Hiks hiks Mah pah carol mau pulang kerumah omaaaaaaa carol gamau disini Mah, tolong carol hiks disini orang pada jahat hikshiks " lanjutnya dengan suara mulai melemah dadanya sesak tentu saja! "Ayo bangun" sebuah tangan terulur dihadapan nya seketika dia terdiam lalu menatap siapa pemiliki tangan itu "Ali? " desisny sangat pelan, lalu mengabaikan nya lagi dan bertanya dengan sengit "Ngapain lo disini? Mau apa lo hah? Lo senengkan gue kaya gini, oh pastinya kan. "Caroline tersenyum getir membuat Ali memutar bola matanya kesal "pikiran lo negatif mulu deh sama gue, gaselamanya orang yang lo anggap musuh terus bisa jadi musuh lo" ucap Ali seraya membatu Caroline bangun dan mendudukan nya di bangku kayu. Caroline tidak bergeming hanya terus saja menangis acuh kepada keberadaan Ali. "Tunggu disini nanti gur balik lagi" perintah Ali pada Caroline yang tetap diacuhkan oleh Caroline tanpa babibu Ali berlari meninggalkan Caroline yang tengah menangis dalam diam.
Selang beberapa menit Ali kembali dengan plester ditangannya, ia berjongkok dihadapan Caroline dan dengan sigap caroline merapatkan pahanya "Mau apa lo? "Desis Carol dengan tatapan horor "Tenang elah gue cuma mau masangin plester dilutut lo gabakal ngintip kok, paling dikit" ketusnya yang dia hadiahi satu jitakan dikepalanya "awwss sakit woii" protesnya karena gadis dihadapannya berani²nya membuat kepalanya sakit "rasain" desis Caroline lalu kembali terbengong dalam diam. Dari tadi Ali bingung kenapa gadis ini terus terusan menangis ia bingung harus memenangkan ny bagaimana karena Caroline sedari tadi hanya diam. "Lo kenapa sih? " akhirnya kalimat itulah yg lolos dari mulutnya "Bukan urusan lo" jawab Caroline sekenanya masih dengan posisi yang sama , Ali memegang bahu Caroline menghadapkan kearahnya "apaan sih lo Li" protes Carol tak terima sudah diusik begitu saja Ali hanya diam lalu tangannya terulur menyentuh pipi Carol menyeka setiap buliran dipipinya "Air mata lo terlalu sayang dibuang hanya but nangisin orang kaya dia" ujar Ali, ya sebenarnya Ali sudah tau apa penyebab menangisnya Carol, karena saat ia menuju Taman tadi ia melihat Andi tengah merangkul Gita.
Makin absurd dah nih cerita :v oke akutu butuh sarannya iiii ayo dong rekomendasiin cerita ini ke temen2 kalian 😂😂😂
Oke Sekian!! Votment yass!! 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Habis Waktu
Random"Tak ada yang bisa kulakukan selain berusaha ikhlas saat aku harus kehilanganmu, dan bersabar pula untuk memulihkan luka di hatiku..." - Ali Vernando - "Aku hanya ingin berusaha terlihat tidak apa-apa, terlihat sehat didepan mu, semangat hanya ingin...