Kupijakkan kaki diatas bumi seraya ku tengok kearah datangya suara. Suara itu seakan membelai lembut ke telinga orang yang didengarnya dan aku pun berfikir bahwa pemilik suara itu ialah bukan orang biasa.
Ku tatapkan mata seraya mencari cari hal yang ganjil darinya. Ia seakan mencoba menarik tanganku dengan keras.
Aku menolak dan mulai melepas tarikannya. Dia terlihat marah dan langsung menarik tanganku sekali lagi. Putih. Itulah hal yang pertama kulihat. Aku tak tahu aku berada dimana dan aku lupa siapa aku(?). Seakan ingatanku sirna tenggelam diujung yang tak terbatas.
Aku melihat semua hal yang ditempat ini. Putih. Hanya itu saja yang dapat kulihat.
"Kau punya satu kesempatan. Jadi cepat berlari menuju cahaya itu" Tunjuk seseorang yang tiba tiba muncul dan aku tak dapat kulihat wajahnya dengan jelas. Aku menatap perih cahaya yang kulihat. Cahaya aneh itu perlahan sirna.
Entah mengapa fikiran ku ingin berlari menuju cahaya itu. Sekali lagi aku berada ditempat yang aneh.
Kutatap keseluruhan objek yang ada di depan mataku. Pohon. Hanya itu yang ku lihat dan seorang pria berambut blonde aneh.
"Syukurlah kau bangun" ucap seorang pria berambut blonde disampingku. Tampak ia sedang memegangi tanganku dengan sangat erat.
Ia siapa dan ini dimana. Ingatanku seakan menjadi puzzle yang harus kususun satu persatu. Ah aku ingat ia siapa.....
.
.
.
.
.
.
.
.Lelahku untukmu tuhan. Tak berdaya kutatap engkau. Mati sudah perasaan lama ini. Tak seorangpun mengerti rasa ini. Kau bisa mengambil semuannya. Kau bisa menyobekku seakan aku kertas. Pecahkan saja aku seperti gelas yang tak berfungsi. Tetapi ingatlah aku selalu mencoba...
• 1 END
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakwari
RomanceMatahari tak akan lelah untuk menyinari bumi. Bumi seakan berterimakasih dengan matahari dan mulai jatuh hati terhadapanya. Disisilain bulan datamg dan mulai cemburu akan kedekatan matahari dan bumi. Bulan berusaha keras untuk mendakati matahari...