Seorang gadis mungil tengah berdiri di depan pagar rumah tetangganya. Entah siapa dan apa yang akan ia lakukan. Terlihat dari wajahnya, ia sedang menunggu seseorang.
Keluarlah anak laki laki yang sebaya dengannya bersama ayah dan bundanya.
"Gi, aku pamit ya. Nanti kalo ketemu lagi, aku bakal nemenin kamu main basket lagi kok." Ucap Dave kecil.
Anggia hanya menampakkan raut wajah sedih. Ia tak merelakan kepergian sahabatnya satu satunya.
"Tapi Dave harus janji sama Gia ya, kalo Dave bakal balik kesini buat nemenin Gia main basket." Ucap Keyla kecil.
Dave kecil dan Anggia kecil hanya menyatukan jari kelingking mereka.
Dave naik ke mobil dan meninggalkan Anggia kecil.
Hai readers. Gimana sama prolognya ? Agak kacau sih ya. Tapi harus tetep ikutin chapter selanjutnya loh ya. Vommentnya jangan lupa ya.
Makasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Understand
Teen FictionKehidupan seorang 'Anggiana Oktavia' yang sebelumnya tidak pernah menyangka bahwa kehidupannya akan seperti ini. Baginya, lebih baik tidak ada sama sekali daripada hidup namun tidak merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. ~happy reading