who's next

27 2 1
                                    

Sabtu 23 maret 2013

Jam dinding disudut kamar menunjukan pukul 03:00 am namun mata ini tak bisa menutup juga.

Entah apa yang membuatku tak bisa tidur padahal semua orang dikota ini pasti sudah tertidur dengan pulasnya.

Mungkin ini karena semua tugas-tugas yang belum terselesaikan. Kantung mata yang berlipat serta kantuk yang teramat membuat tubuhku terasa melayang-layang diudara.

Hingga tanpa sadar aku sudah terlelap dalam dunia mimpi.
Dunia yang membuat setiap orang dapat berkreasi dengan bebas bahkan seekor tupai pun bisa bermimpi.

Didalam mimpiku semua terlihat sangat gelap,padahal ini dunia mimpi namun kenapa hanya aku yang tidak bisa menikmati apa itu indahnya dunia mimpi.

Namun seketika itu semua berubah,setelah tiba-tiba datang seekor kucing hitam berjalan kearahku dengan wajah yang tersenyum dan berkata
"siapa selanjutnya?"

Aku terkejut dan bingung dengan apa yang dia katakan,selanjutnya?
Siapa kucing ini?
Apa yang dia maksud?

Kucing itu kembali berkata seraya pergi menjauh menuju kedalam sisi gelap mimpiku
"tenang, aku akan segera kembali"

senter yang kubawa tiba-tiba mulai redup dan disaat itu pula aku terbangun dari mimpi
dan kudapati kamar yang sudah tertata rapi walaupun dengan sedikit debu dan selimut menutupi tubuhku.

"Rupanya kau sudah bangun, Hans" ucap seekor kucing hitam dengan senyum khasnya,

Sebelumnya, Perkenalkan namaku hans.
aku hidup tanpa memiliki keluarga ataupun sanak saudara karna orang tua angkatku meninggal 5 tahun yang lalu,aku membiayai hidup dengan bekerja di salah satu supermarket.

"Jadi kamu yang mampir kemimpiku semalam?" Walaupun aku terkejut dengan mimpi semalam namun aku lebih terkejut dengan hewan yang bisa berbicara dan apalagi dengan senyumnya yang tak biasa.

"Ya... Begitulah, namun masihkah kamu bisa mengingatku lagi?" Tanya kucing itu lagi.

"Ntahlah aku tak mengenal siapapun" jawabku

"Baiklah, akan kuperkenalkan diriku lagi, namaku adalah mako, dan aku adalah teman imajinasimu saat kau berusia 9 tahun, sekarang, bisakah kamu mengenaliku?" jawab mako sambil melempar pertanyaan kembali.

Namun aku tak bisa mengingat apapun tentang masa laluku saat berusia 9 tahun yang bisa kuingat hanyalah samar-samar wajah seseorang yang tak asing bagiku di kaca kamarku dengan tatapan sedih namun tetap tersenyum dengan manisnya.

"Ntahlah, aku tak benar-benar bisa mengingatnya" jawabku sambil menundukkan kepala.
"lalu bagaimana kamu bisa kemari dan untuk apa?"tanyaku kepada mako.

"Aku datang karna, aku harus membantumu untuk menghadapi Jaws darimu, dan bukankah kamu kini butuh seorang teman yang bisa menenangkan hatimu?"
Jawab mako sembari memberi info penting lainnya

"Jaws?sepertinya aku mengenalnya,bukankah dia monster yang sering aku gambar sejak kecil"jawabku sambil mengingat kembali seperti apa sosok Jaws.

"Sepertinya kamu sudah mulai mengingatnya,hans"jawab mako sambil memandangku dengan senangnya.

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 06:29 dan itu menjadi awal pertemuan aku dan teman imajinasiku...

... Mako.

Last hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang