By Lawliet114
Happy Reading Minna!
~~~
"Shin, ibu dan ayah akan pergi menjenguk kakek di Shibuya. Beliau tengah sakit saat ini. Jika kamu tidak sedang sakit pasti akan ibu ajak juga kesana. Maafkan ibu ya, sayang!"
Nyonya Midorima membelai surai hijau anaknya yang tengah terbaring tak berdaya diatas kasur empuk bewarna coklat kayu.
Handuk basah menempel dikening yang berkeringat. Selimut tebal membungkus tubuh jangkung yang selalu mempesona dari ujung hidung hingga kaki.
Saat sakit demam seperti ini, seorang Midorima Shintarou akan terlihat lebih mirip kepompong yang tengah bersemedi."Hm..."
Gumamnya."Jangan lupa isi perutmu dan minum obat, sayang. Ibu sudah menyuruh seseorang untuk menjagamu selama ibu pergi. Adikmu ada kegiatan camping disekolah untuk berapa hari ke depan jadi, ia tidak bisa merawatmu!"
"Hm, iya bu!"
KLEK....
"Sayang, ayo berangkat. Kita harus cepat sebelum jalanan menjadi macet!"
Tuan Midorima memanggil sang istri."Iya, sebentar sayang!"
Sang nyonya Midorima menoleh sekilas dan tersenyum saat menjawab panggilan sang suami. Kemudian sang nyonya Midorima kembali menoleh pada sang anak."Ingat ya, sayang. Hati-hati di rumah dan jangan lupa makan kemudian minum obatmu. Mengerti?"
Sang anak hanya mengangguk sekali, merasa sulit untuk menjawab perkataan sang ibu menski hanya menggumam. Shintarou merasa kepalanya pening dan tenggorokannya sakit. Ia ingin segera tidur agar pening dikepalanya sedikit berkurang.
"Baiklah, ibu dan ayahmu berangkat dulu ya. Cepat sembuh ya, sayang. Jaa...!"
Untuk terakhir kali sebelum berangkat, sang nyonya Midorima mengelus pelan surai hijau anaknya dan beranjak pergi setelah di rasa cukup.
Sang kepala rumah tangga juga menghampiri anaknya setelah sang nyonya Midorima keluar."Cepat sembuh, Shin!"
Ucap tuan Midorima kemudian melenggang pergi menyusul istrinya dan menutup pelan pintu kamar anaknya.~~~
Entah sudah berapa lama ia tertidur. Saat bangun, tiba-tiba perutnya terasa perih. Ah, ia lupa kalau belum makan sedikitpun. Semenjak demam kemarin, Shintarou sulit untuk makan apapun. Mulutnya terasa pahit saat ada makanan yang masuk.
Tadi, pagi-pagi sekali ayah dan ibunya pergi guna menjenguk kakeknya yang tengah sakit. Mungkin jam 6 kurang mereka berangkat ke Shibuya dengan mengendarai mobil jika dilihat dari langit yang masih gelap.
Sekarang jam menunjukkan pukul 7 lebih 10 menit. Shintarou bersyukur kepalanya sudah tak begitu pening. Shintaro bergerak pelan guna mencoba bangun, ia merasa pegal-pegal karena tak banyak bergerak.
Saat perutnya berbunyi untuk yang kesekian kalinya, Shintarou mencium bau sedap sebuah makanan. Eh, bukannya dirumah sedang tidak ada orang kecuali dirinya yang tengah terkapar?
Lalu siapa yang tengah memasak dirumahnya?
Shinatrou yakin bau sedap ini berasal dari rumahnya.KLEK...
Pintu kamar Shintarou terbuka dan yang pertama kali Shintarou lihat adalah senyum lembut yang terpampang diwajah imut seseorang yang sangat ia kenal.
![](https://img.wattpad.com/cover/106957711-288-k983154.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Nee-san
FanfictionKarena demam yang menurutnya menyebalkan ia makin dekat dengan tetangganya, seorang nee-san manis berwajah SMP imut padahal sudah SMA. Genre : Romance Rate. : T Pairing : Midorima Shintarou, Hyuuga Hinata Disclaimer : Naruto @ Masashi Kishimoto ...