1 - Midnight Mission

38 6 1
                                    


Helaan napas putus asa dan racauan cemas menggema di gudang penyimpanan makanan, gedung barat wilayah Perilla. Masih ada waktu dua bulan lagi sebelum masa panen tetapi stok makanan mereka semakin menipis. Diperkirakan persediaan ini hanya cukup untuk dua minggu.

Para pengungsi dari sebelah barat negeri kembali berdatangan setelah bom mengahancurkan tempat tinggal mereka. Manusia jadi-jadian yang mereka sebut 'Cyron' itu kembali merebut wilayah mereka 'manusia asli'.

Terhitung duapuluhlima tahun manusia berada di bawah serangan mereka. Cyron mengambilpaksa, membunuh orang-orang tak berdosa, dan menghancurkan kehidupan umat manusia.

Ladang-ladang sumber kehidupan kami pun tak luput mereka rampas, dan sebagian luasnya mereka bangun landasan udara dan tempat tinggal prajurit mereka.

Saat itu takkan terelakkan. Musibah kelaparan akan segera datang.

***


Tahun ke 25 setelah perang, 15.30 di aula Gedung Barat

...

"Seperti yang kita tahu, di negeri ini kita bukan satu-satunya kelompok yang hidup di balik benteng wilayah perlindungan. Ada tujuh wilayah perlindungan lain yang kemungkinan bersedia membantu kita menemukan atau memberi cadangan makanan.

Wilayah Perlindungan Roséanne adalah tempat terdekat dari sini. Jika kita pergi ke tempat itu, kita sudah mengurangi kemungkinan jatuhnya korban saat di perjalanan."

Di aula yang besar itu hanya ada 24 orang prajurit dan satu orang komandan yang berdiri di atas altar. Banyak arahan juga pantangan yang harus para prajurit patuhi.

Seorang prajurit bernametag Kris mencatat semua yang harusnya dia hapal sekali mendengar ke sebuah note kecil bersampul biru. Tak lupa, peta menuju Roséanne juga dia gambar beserta kemungkinan gangguan yang akan dihadapi. Hamparan rumput berduri digambar 'x×Xxx×xXX×x'.

"Sekian rapat kali ini. Beritahu anggota kelompok kalian. Kendaraan,  senjata, dan keperluan lainnya bisa kalian ambil di perbatasan. Selamat malam."

"Siap grak! Hormat grak!"

"Ya ya terimakasih."

Kris melirik orang di sampingnya. Hal yang ada di note pria itu hanya gambar-gambar jelek khas orang bosan. Kris mengejeknya dalam hati sampai dia melihat sebuah logo yang pria itu juga buat.

Spontan dia mengedarkan pandang ke penjuru aula.

Orang-orang yang ada di sini kebanyak berwajah barat dan rambut pirang natural. Hal itu membuatnya was-was.

Kini dia berharap ada orang yang terlebih dahulu keluar aula. Satu orang, dua orang, hingga lima orang yang keluar, dia pun bergegas menyusul.

Di lapangan bendera, seorang anggota kelompoknya menghampiri. "Bagaimana pak ketua?"

Kris menatap pria itu. "Kau kenal dengan yang lainnya?". Pria itu mengendikkan bahu. "Tak tahu."

Sadar sedang dipelototi, dia membalasnya lebih sopan. "Saya tidak tahu!"

Untuk prajurit bayaran sepertinya, misi kali ini sama sekali tidak menguntungkan. Apalagi kemungkinan keberhasilannya terlalu rendah dan ancaman cyron yang licik sewaktu-waktu bisa menjarah mereka di tengah jalan.

Cyron, makhluk menjijikan dan yang mengahancurkan kehidupannya. Kris begitu dendam pada spesies buatan itu. Wajah menjijikan itu akan dia tonjok jika bertemu dengannya nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cryonic [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang