Dear Yugyeom,
Aku tidak yakin kamu mengingat ini dengan baik. Hal-hal yang ingin aku ceritakan tentangmu.
Kamu sangat menyebalkan. Aku hanya bisa tertawa karena tingkahmu. Sebagaimana kamu membuat marah orang-orang karena tingkahmu itu, aku tidak bisa marah.
Maybe, I know too much about you, when I can’t get mad because I understand your reason for doing everything.
Coba saja kamu ingat ini.
Pertama, ketika aku ulang tahun yang ke 18. Kamu tidak memberi ucapan selamat ulang tahun di awal aku memasuki usia itu, pukul 12. Aku menunggu, mungkin siang hari kamu akan mentraktirku, tapi ternyata tidak. Aku masih menunggu hingga sore, mungkin kamu akan membawaku ke tempat yang ingin sekali aku kunjungi, lagi-lagi tidak. Aku masih menunggu, kamu mungkin sedang menyiapakan surprise untuk malam nanti dan setelahnya kita akan party bersama teman-teman, dan itu tetap saja tidak.
Jam dinding di kamarku sudah melewati pukul 9, kamu bahkan tidak menghubungiku. Aku mengirimu pesan. Pukul 10, kamu masih tidak membalas pesanku. Aku melakukan panggilan pukul 11, handphonemu bahkan tidak aktif. Aku bahkan tidak mengaharapkan kamu memberiku hadiah, tapi setidaknya kamu mengingat hari ulang tahunku. Aku memutuskan tidur.
Handphoneku berdering,
“Selamat ulang tahun, Jiyoon-ah.”
Aku melirik jam dindingku kembali. Kamu begitu menyebalkan mengucapkan itu tepat pukul 11.59.
Esoknya ketika aku mendatangimu kamu hanya tertawa puas. Menyebalkan!
Kedua, ketika kamu sengaja menumpahkan jus jeruk di baju Mrs. Lee. Kamu beralasan bahwa kamu tersandung, nyatanya kamu balas dendam karena kamu dikeluarkan dari ruang kelas. Padahal kamu juga senang karena tidak mengikuti pelajarannya, kan?
"Aku ini pintar." Katamu dengan meliriku tanpa berbalik badan
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ever ✔
Short StoryBanyak alasan aku tidak bisa marah terhadapmu dan aku memutuskan menerimamu kembali. Aku telah menunggu sangat lama, berjanjilah untuk tidak akan pergi lagi. ©shopisticate, 2017