Bel masuk pun sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Tetapi, masih banyak murid yang masih di kantin ataupun berlalu lalang di koridor.
Saila berjalan lesu menuju kelas sambil memakan roti keju yang dibelinya dikantin bersama Disa,
"Besok kan libur La, kita jalan yuk"
Saila yang telah habis melahap rotinya pun menoleh,
"Aduh cari pacar dong, jangan gue mulu yang jadi gandengan lo kemana-mana" ucap saila sambil tertawa meledek sahabatnya itu.
"Eh enak aja, jomblo gini gue bahagia kali"
Disa kesal dengan sahabat nya yang selalu meledek nya setiap saat.
"Eh abisnya ya Dis, muka kek lo tuh emang pantes diledekin tau ga"
ujar Saila seraya mendorong bahu sahabatnya tersebut.
"Dasar Sailaaa gue kesel sama lo!"
*****
Hal yang dinanti nanti muridpun datang, bel pulang memecahkan setiap kelas. Saila yang kini sudah berada diparkiran menunggu jemputan seseorang,
"Pertama, gue harus bersikap biasa aja pas dia senyum ke gue. kedua, gue harus tetep pasang muka cuek biar dikira gue marah sama dia" batin Saila.
Beberapa menit kemudian, yang ditunggupun datang seraya mencubit pipi Saila dengan penuh kelembutan,
"Maaf ya agak lama tadi, aku abis ada urusan sebentar"
Pria tersebut kemudian mengecup kening Saila, Rutinitas yang sering dilakukan ketika wanitanya tersebut marah.
"Tapi aku masih bete Val sama kamu"
Saila memasang muka sesedih mungkin agar pacarnya itu tidak selalu telat menjemputnya lagi.
"Yauda deh sebagai gantinya, besok kita jalan yuk!"
Ucap Rival dengan kekasihnya tersebut.
"Udah gausa kelamaan mikir. cepetan naik keburu kesorean nih, jangan lupa besok aku jemput yaa"
Saila yang hanya diam seribu bahasa pun langsung naik ke motor dan memeluk kekasihnya itu.
Sepanjang jalan tidak ada yang membuka suara terlebih dahulu, Saila terus memikirkan masalah yang sedang dia hadapi, bingung antara menceritakan kepada kekasihnya atau tidak, dia tidak ingin kekasihnya juga ikut merasakan apa yang dia rasakan. dia tidak ingin menyusahkan kekasihnya.
gue gamau cerita hal ini ke dia, dia pasti bakal marah banget sama gue, batin saila
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonds Of Love
Teen Fictionmakasi untuk semua rasa sakit yang telah kamu berikan kepadaku, mungkin aku tidak lebih baik dari perempuan yang merebutmu dariku. tapi inget satu hal, aku selalu ada dibelakang saat kamu butuh aku, Athala.
