Prolog

9 2 0
                                    

Seorang gadis melangkahkan kaki rampingnya memasuki rumah bercat putih itu. Langkahnya santai, namun pasti. Gadis berambut panjang terkuncir kuda itu sangat merindukan rumah ini. Rumah penuh kenangan. Rumah yang selalu berisi hal-hal manis, yang mengesankan.

Tangannya memutar knop pintu dengan hati-hati. Kedua matanya menjalar, mengedar tiap sudut ruangan yang berdominasi warna hijau toskis itu. Senyumnya memancar. Kakinya perlahan masuk ke dalam ruang itu. Semuanya masih sama, perabotan bahkan foto-foto yang tergantung masih ada - walaupun sedikit berdebu di bingkainya.

Gadis itu berjalan mengitari isi rumah ini. Mulai dari ruang makan, dapur, kamar mandi bahkan sampai akhirnya ia berdiri di depan pintu bercat cokelat kayu. Dia menyirit, namun tak lama tangannya membuka pintu itu. Lalu memasuki ruangan yang sudah lama ia tinggal.

Aku rindu kamarku, batinnya begitu di dalam kamar. Ia menghela nafas, lalu melihat-lihat isi kamarnya yang tidak banyak berubah. Masih sama seperti beberapa tahun yang lalu. Gadis itu memilih duduk di atas kasur yang tertutup oleh kain putih.

Sebuah kotak berbentuk hati dengan pita di samping kiri, menarik perhatiannya. Gadis itu mengambil kotak itu, lalu membukanya dengan rasa penasaraan.

Matanya membulat begitu melihat isi kotak tersebut. Terdapat banyak foto saat dia masih SMA dan semua foto itu nampak diambil secara diam-diam oleh yang memotret. Siapa yang memfoto ini?, batinnya sambil memegang salah satu foto. Foto itu diambil saat ia sedang dihukum pelajaran bahasa inggris karena tidak membawa buku cetak.

Senyumnya semakin melebar. Apa dia?, batin gadis itu. Tiba-tiba hatinya penuh dengan rasa rindu dan galau. Ia kembali melihat isi kotak itu. Terdapat sebuah surat di antara tumpukkan foto-foto itu. Ia membuka surat yang sudah berwarna cokelat lapuk itu. Saat membaca, hatinya langsung berdesir bahkan air matanya sudah berada di ujung, siap terjatuh bila dia berkedip.

"Maudy?," panggil seseorang yang langsung membuat gadis bernama Maudy menoleh. Gadis itu terkejut, jantungnya berdebar tak karuan, dan otaknya kembali memutar masa-masa itu.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MaudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang