Pria Asing

24 1 0
                                    

"Sudah ikut saja jangan banyak tanya." Kata Pria itu sambil melepaskan bekapan tangannya dari mulut Shasha. Dan membawa Shasha keluar dari cafe itu menuju parkiran dimana mobilnya berada. Ketika sampai di tempat mobil Pria itu Dia membukakan pintu untuk Shasha.

"Masuk." Kata Pria itu.

"Aku gak mengenalmu dan Aku gak bodoh secepat itu mau masuk di dalam mobil orang asing seperti Kau." Jawab Shasha ketus lalu mencoba meninggalkan Pria itu. Namun Pria itu dengan cepat menahan langkahnya dengan menarik tangannya. Dan membawa tubuh Shasha bersender di mobil.

"Kau gak inginkan Aku berbuat yang nggak-nggak terhadapmu jika Kau menolak masuk." Kata Pria itu.

'Apa-apaan orang ini? Ngancam?' Batin Shasha karena jarak wajah mereka hanya terpisah 5cm. Seketika Shasha menginjak kaki Pria itu dan pria itu pun reflek melepaskan cekramannya dari tangan Shasha karena kakinya diinjak sangat kuat oleh Shasha.

Shasha pun berlari pergi dari tempat itu. Namun dia berhenti setelah merasa dia telah lumayan jauh dari jarak tempat Pria itu berada. Lalu mengejek Pria itu karena tak berhasil membuatnya masuk ke dalam mobilnya.

"Rasain tuh..." Shasha memeletkan lidahnya. "Kau salah orang jika memilih Aku untuk menemani kegilaanmu dasar Pria asing gila. Ajak aja sana gadis yang dengan mudahnya menerima kehadiran orang gila sepertimu. baybayy." Lanjut Shasha melambaikan tangan lalu pergi.

'Duh gila banget yah masih ada aja orang yang kaya gitu. Sekarang Aku kemana nih mana Aku udah jauh dari cafe. Gara-gara Pria asing itu gak berasa banget lari sejauh ini. Balik lagi... ah malas entar yang ada ketemu lagi sama orang itu.' Keluh Shasha dalam hati yang sedang berjalan kaki menapaki jalan raya dan melihat sekitarnya. Ketika dia sibuk melihat-lihat sekitarnya tanpa sengaja matanya menemukan tempat yang pas untuk istirahat. 'Timezone..' Batin Shasha menjentikkan jari. 'Tempat yang pas banget... Timezone I'm coming.'

Shasha pun berlari menuju timezone yang tidak jauh dari tempat dia berada. Setiba di depan pintu shasha melihat sekeliling mencari tempat yang pas untuknya. Seketika pandangannya berhenti pada sebuah bangku kosong di pingir pojok dari pintu. Shasha menghampiri bangku itu dan duduk disana sambil menghela nafas lega.

'Akhirnya dapat tempat juga untuk mengembalikkan stamina gara-gara Pria asing gak jelas itu.'Batin Shasha sambil merogoh tasnya mengambil hpnya seperti biasa melanjutkan games.

Tanpa shasha sadari seseorang tiba-tiba duduk disebelahnya tepat saat game yang sedang di mainkan shasha gagal. "Gagal mulu muka-mukanya sih gamers tapi main game gagal terus yha." Shasha berbalik dan melihat orang yang sedang berbicara tadi.

Shasha bangkit dari tempat duduknya "WHAT! kau lagi." Shasha kaget ternyata orang itu adalah pria asing yang di temui shasha di cafe.

"Yes, It's me. What wrong with me?"Sindir pria itu.

'Ah sudahlah gak bakal ada habisnya debat bareng dia.' Batin shasha dan berbalik badan hendak meninggalkan tempat itu. Namun, lagi-lagi ditahan oleh Pria itu dengan menahan lengan Shasha.

"Sudah jangan kabur-kaburan gitu. Gak cape apa istirahat dulu deh. Oke, Aku gak akan maksa Kau lagi untuk masuk ke mobil cukup tetap duduk disini dan lanjutkan game itu." Masih menahan lengan Shasha tanpa melihat Shasha tatapannya tertujuh kearah lain.

Shasha lantas heran dan bertanya-tanya. Sebab, bukannya beberapa menit yang lalu pria ini sangat memaksa dan lumayan kasar sampai mengancamnya. Lantas pikiran itu ditepis Shasha. Shasha menurutinya Ia duduk kembali dan melanjutkan gamenya lagi tanpa memperdulikan pria itu.

Beberapa menit berlalu Shasha masih saja tetap gagal menyelsaikan gamenya lagi dan lagi. "Sudahlah gak usah dilanjutin lagi gamenya, paling gagal lagi." Kata Pria itu menyindir shasha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yang Lama Aku Cari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang