Chapter 2

13 1 1
                                    

HOLA I'M BACK. NYEHEHEHE.

" Diumur segini lu udah cinta cintaan aja dek ," ucap seorang pria dewasa nampak sambil mengelus puncak kepala gadis mungil yang sedang berbaring dan menjadikan pahanya sebagai bantalan.

" Gak dosa ini bang ,"

" liat kakak lu , si Della sekolah dulu baek baek. tar segede abang baru cari pacar ,"

" bang , jangan sama samain gw sama kak Della. gua sama dia BEDA ," ucap gadis tersebut dengan penuh penekanan dan berjalan meninggalkan pria dewasa yang sejak tadi menajaknya bercengkrama.

Adelina Fathina Fairuz anak bungsu dari Fairuz dan Lalitha. Adik dari Abraham Fabrizio Fairuz dan Adara Fredella Fairuz. Adelina atau yang biasa di sapa nana merupakan primadona sekolah Harapan Bangsa. Di mulai dari kecantikan , kedermawanannya , kebaikkan hatinya ,  keramahannya , kelemah lembutannya yang selalu saja bisa membuat dirinya menjadi pusat perhatian. 

Tak luput juga ke"jenius"an nya yang selalu membuat dirinya di sayangi oleh guru guru di Harapan Bangsa. Namun semenjak Nana menyukai seorang murid culun di sekolah semua berubah. Sahabat sahabat Nana yang awalnya tidak setuju pun mulai menyetujui perasaan yang dimiliki sahabat mereka.

Berita tersebut berawal dari hanya orang orang terdekat yang mengetahuinya kini sudah menjadi gempar di sekolah. Bahkan banyak murid yang tak segan segan mencibir Nana di depan wajah Nana. Dan akhirnya berita tersebut terdengar oleh kakak sulung Nana yaitu Zio.

Zio yang merupakan anak tertua dari keluarga Fairuz pun berusaha melindungi adiknya yang baru berumur 13 tahun dan sudah mengenal cinta. Berbanding jauh dengan adik pertamanya , Della yang paling anti dengan yang namanya pacaran. Bahkan sejauh ini Della belum pernah terlihat berkencan , bahkan teman laki lakinya pun bisa di hitung pakai  jari. Terakhir Della sempat menyukai salah satu teman prianya , namun tak lama sahabatnya menjalin hubungan dengan pujaan hatinya itu.

Semenjak dari sana Della yang dulu nya ceria , jenius , terbuka , dan banyak teman di sekolah berubah menjadi Della yang murung , tertutup ketika sudah menginjakkan kakinya di rumah. Dengan murungnya Della di rumah dan Cerianya Della di sekolah menyebabkan Della memiliki dua kepribadian atau yang biasanya di sebut Bipolar Disorder. Nana yang memang tidak memiliki hubungan yang baik dengan Della pun semakin menjauh dari Della.

Di sekolah Nana memiliki dua sahabat karib yaitu Paramita Azarine atau yang biasa di panggil Mita dan juga Theodora Shayndel Jelita atu yang biasa di panggil Lita. Mereka bersahabat semenjak taman kanak kanak. Dengan kondisi orang tua yang bersahabat membuat hubungan persahabatan tiga sekawan itu semakin erat. Mita dan Lita yang memang tidak begitu menonjol di sekolah mereka ini pun pada akhirnya semakin di kenal banyak orang karena sering terlihat bersama primadona sekolah mereka.

Nana berjalan menuju kamar Della dan mengetuk pintu tersebut. Lama tak terdengar sahutan Nana kembali mengetuk pintu dengan sedikit lebih keras , sampai akhirnya terdengar sahutan dari dalam yang mempersilahkan dirinya untuk memasuki ruangan tersebut. 

" kak , di minum dulu yuk obatnya ," ucap Nana pada Della yang tengah berbaring.

" gak usah Na, gua udah bisa kontrol emosi gua sekarang jadi " Deeva " ga akan muncul lagi ," balas Della yang terdengar janggal bagi Nana , Della yang selalu memanggil Nana dengan sebutan Deli dengan alasan agar mirip dengan nama panggilan dirinya. Dan juga gaya berbicara Della yang aneh membuat Nana semakin yakin yang sekarang berbicara dengannya bukanlah Della melainkan Deeva. 

" Minum kak. gua gak mau lu kenapa napa lagi dan akhirnya lu bikin mama sama papa khawatir lagi ," tawar Nana sambil menyodorkan sebuah pil kecil dan juga segelas air mineral di tangan sebelahnya. 

PRANG!!!

Pil tersebut kini entah sudah terlempar kemana. Gelas berbahan kaca itupun pecah menjadi serpihan serpihan kecil.

" KAN UDAH DI BILANG GUA GAMAU ! NGERTI GAK SIH ?! " bentak Deeva dengan suara yang cukup keras. 

" GUA CUMAN MAU LO SEMBUH KAK ! GUA GAMAU LU BEGINI TERUS ! LU BILANG LU UDAH BISA KONTROL EMOSI ?! TAPI APA ?! " Nana membalas perkataan Deeva dengan suara yang tak kalah keras.

" KELUAR DARI KAMAR GUA SEKARANG ! " Deeva mendorong tubuh Nana dengan cukup keras , Nana sempat terhuyung namun ia kembali mendapatkan keseimbangan tubuhnya.

" KENAPA ?! LU KIRA GUA BAKAL KELUAR ? TERUS LU MUKUL SEMUA BARANG DISINI ? YANG NANTINYA NYAKITIN DIRI LU SENDIRI KAK ? Deev , lu boleh ada di tubuh kakak gua, tapi tolong jangan bikin dia kesakitan gitu. " mohon Nana yang mulai melunak.

Perkiraan Nana meleset 180 derajat. Ekspetasi Nana setelah ia memohon pada Deeva , Deeva akan menjadi lebih tenang. Namun prediksinya salah total. Deeva semakin tidak bisa mengontrol emosinya. 

Tangannya dengan cepat meraih rambut Nana. Aksi jambak jambakan pun dimulai dalam sekejap. Tenaga Deeva yang jauh lebih besar di banding Nana membuat Nana kalah telak. Nana merintih kesakitanpun berinisatif untuk memanggil sang kakak.

" KAK ZIO! KAK ZIO! BI YUYUN! BI YUYUN! "

Bi yuyun yang merasa di panggil pun tergesa gesa berlari menaiki tangga. Ketika mendengar teriakan demi teriakan yang keluar dari kamar Della membuat Bi yuyun semakin takut , karena ia sudah sering kali melihat ondisi seperti ini dan hanya Zio yang bisa menenangkan mereka berdua. Bi yuyun berlari menuju kamar Zio dan mulau menggedor gedor. Zio yang tadinya tertdiru pulas pun tidak memberikan jawaban. 

Bi yuyun dengan nekat memasuki kamar Zio dan membangunkan Zio.

" Den bangun den , non Della sama non Nana berantem lagi den ,"

" iya ma "

" DEN BANGUN DEN " Seru Bi yuyun tepat di samping telinga Zio. membuat Zio tersadar dari alam bawah sadarnya. 

Setelah mendengar teriakan kedua adik perempuannya , Pria yang berumur 18 tahun tersebut berlari dengan cepat menuju arah datangnya suara. 

" STOP DEEVA ! " Zio dengan sigap mendorong tubuh Deeva dan menarik Nana ke dalam pelukannya. Deeva yang melihat tatapan tajam Zio pun semakin menjadi, ia berusaha menggapai tubuh Nana. 

Bi yuyun yang sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini pun membawakan bius penenang yang biasanya di berikan kepada Della dalam keadaan seperti ini. 

" ini den " Bi yuyun memberikan sebuah botol kecil pada Zio dan Zio berjalan menuju Deeva dan mulai menuangkan bius penenang dalam bentuk cair ke dalam bentuk Deeva.

Zio memeluk tubuh Deeva yang meronta ronta di atas kasur king size nya. Sampai perlahan lahan pukulan yang di berikan Deeva melemas. Deeva tertidur layaknya bayi di atas kasur nya.

" Bi , tolong di beresin ya , maaf saya ngerepotin ya bi " pinta Nana dengan sesenggukan.

" iya non , non istirahay aja. lagi pula non pasti masih shock kan ? " Bi yuyun tersenyum penuh arti sambil mengelus rambut gadis kecil yang sudah di anggapnya sebagai anak sendiri.

To Be Continued.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Chance Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang