2

2.1K 30 12
                                    

"kenapa papa mukul mama..??" suara Ari bergetar ketika menanyakan hal itu. Lukanya seperti ditaburi garam. Sangat perih. Tapi Ari harus menanyakan pertanyaan yang menyakitkan itu. Semuanya terdiam. Tante Lidya yang duduk disebelah mama, hanya mengusap ngusap punggung mama untuk menenangkan wanita itu yang sedari tadi terus meneteskan air mata.

"Papa......

"Ata liat pa..kayak gitu papa bilang gak sengaja..??Papa bener bener gak peduli kita..papa bener bener buang kita.."ucap Ata sangat marah setelah mendengar penjelasan papa yang menurutnya tidak merasa bersalah sama sekali.

Cowok itu berdiri menghampiri papa. Dicengkramnya kerah baju papa dengan keras. Dia tidak peduli lagi bahwa pria itu adalah pria yang menjadi panutannya waktu kecil.

"Ketika papa berpesta..kami datang kesana...kami gak ngemis...tapi apa yang kami dapat..perlakuan yang lebih menyakitkan dari pengemis...dan besoknya pengantin baru datang..dan Ata liat sendiri apa yang papa lakuin ke mama...dan papa bilang gak sengaja..??"

Hampir saja kepalan keras tangan Ata menghantam wajah pria itu, kalau saja ari tidak dengan cepat merangkul tubuh kembarannya iti dari belakang sekuat tenaga.

JINGGA UNTUK MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang