[July]
Pernah patah hati bahkan sebelum jatuh cinta? Percaya atau tidak, itu terjadi padaku. Yang dia katakan padaku sama sekali tidak mengandung unsur hinaan, cercaan, kritik, celaan, apalagi mengadili. Kalimat itu kurang dari sepuluh kata. Diucapkan dengan nada yang biasa. Tanpa penekanan apapun. Tapi hatiku serasa tercabik begitu mendengarnya. Ingin aku menangis sejadi-jadinya. Menangis hingga hati kecilku yang malang berhenti kesakitan.
Namun, patah hati adalah awal mula segalanya. Pelan-pelan dia mulai menginvasi benakku. Datang di sela lamunanku. Mengusik ritme sistem pemompa darahku. Membuat tali-tali tak terlihat di ususku. Uh, bahkan kini aku merindukannya.
‘Aku harus berhenti memikirkannya.’ Mantra ini kulafalkan berulang kali dalam otakku. Sayangnya sel-sel otakku yang nahas ini berkosnpirasi dengan benda kecil yang tadinya tersakiti untuk menolak perintahku. Bukan salah mereka juga sih. Dia dengan semua sifat-sifatnya, terlalu mencolok di tengah duniaku yang indah ini. Sampai-sampai aku tak sadar kalau aku telah memulai cinta bertepuk sebelah tangan.
Cinta bertepuk sebelah tangan memang menyebalkan. Tapi terkadang menyenangkan juga :)