4.

26 3 0
                                    


"Pesonanya"
#####

Sowon sudah merasakan pegal di bahunya. Tapi entah tarikan dari mana sampai sowon tidak tega untuk membangunkan dawon. Hingga ia merasakan pergerakan kepala dawon. Tapi bukannya bangun dawon malah menelusupkan kepalanya di leher sowon yang malah membuat sowon geli. Karna hembusan nafas dawon terus menerpa lehernya.

Dan pada akhirnya ia kesal dan membangunkan dawon.

"dawon-ah ireona!!"ucap sowon sambil mengguncang bahunya. Tapi tidak ada jawaban dari dawon.

"lee dawon ireona!!!"teriaknya dengan keras. Tentu saja dawon langsung terbangun karena teriakan sowon yang tepat di telinganya.

"yak!! Bisakah kau bangunkan aku dengan lebih pelan dan tenang."ucap dawon marah. Kepalanya sekarang terasa tambah pusing karena di bangunkan secara mendadak.

"suruh siapa kau tidak bangun"ucap sowon tak kalah keras.

"sekarang kepala ku tambah sakit karena teriakan mu"jawab dawon sambil memijat mijat pelipis kepalanya. Sowon yang tega akhirnya berdiri meninggalkan dawon untuk membeli air minum.

Sowon datang kembali dengan sebotol air mineral di tangannya. Dan melemparnya ke dawon. Yang di tangkap dengan baik oleh dawon.

"mian, aku tidak tau kalau kepala mu akan sakit ketika aku membangunkan mu mendadak" ucap sowon menyesal dan duduk kembali.

"tidak masalah"jawab dawon sambil meminum air mineral dari sowon.

"kau boleh tidur di kaki ku sekarang"ucap sowon sambil meluruskan kakinya. Kakinya memang sangat kurus tapi itu cukup empuk. Akhirnya dawon kembali menidurkan kepalanya di paha sowon dan memejamkan matanya.

"apa kau tidur?"tanya sowon sambil memainkan rambut dawon. Pikiran sowon masih bingung karena masalahnya dengan yuju.

"belum, ada apa?"tanya dawon pada sowon.

"apa yang harus aku lakukan pada yuju?"tanya sowon yang terdengar murung.

"masih bertengkar?"tanya dawon lagi. Tidak ada jawaban dari sowon. Tapi dawon tahu jika sowon diam berarti jawabannya iya. "sudah coba bicara?"tanya dawon lagi.

"belum" jawab sowon singkat.

"kenapa tidak coba bicara?"lanjut dawon.

"hah...aku bertanya duluan?tidak, aku tidak salah"lanjut sowon dengan nada meninggi.

"tidak ada yang mau mengalah? Kalau begituh jangan berbicara lagi dengan yuju mulai sekarang" ucap dawon dengan mata mulai terbuak dan menatap mata sowon.

Tak dawon sangka ketika matanya tertutup ternyata sowon menahan air matanya. Pertama kali ia lihat musuhnya hampir menangis. Sowon yang terlihat kuat bisa hampir menangis karena hal sepele.

"yak!!kenapa kau menangis?"tanya dawon panik dan langsung terduduk.

"kau tahu ini pertama kalinya yuju membentakku dengan kasar. Apalagi dia membentakku di koridor sekolah. Dia sangat membenci ku"jawab sowon mulai terlihat ingin mendaratkan air di pelupuk matanya itu.

"jangan menangis, mungkin dia hanya kesal sesat, tidak mungkin membenci teman dekatnya"ucap dawon mulai tak tega karena sowon yang terlihat sudah sangat ingin menangis.

"lalu aku harus bagaimana? Aku bukan teman yang baik. Aku membenci diriku mulai sekarang" jawab sowon mulai menangis dengan tangan yang meremas ujung roknya.

"yak!jangan menangis"ucap dawon mendekat. Lalu menyelpkan rambut sowon yang menghalangi wajahnya. "mian karena aku dan hwiyoung kau dan yuju jadi bertengkar"ucap dawon dengan wajah makin cemas karena sowon makin menangis dengan keras.

"tidak... ini..bukan...salah mu..ini semua salah ku yang keras...kepala...hiks..hiks..."tangisnya bertambah pecah. Sementara beberapa orang yang ada di taman belakang melihat mereka dengan tatapan bertanya-tanya.

"sudah jangan menangis, in i salah kita semua. Sekarang lebih baik kau temui yuju dan berbicara dengannya."ucap dawon mengangkat dagu sowon agar melihatnya.

Tapi ketika mata sowon yang berair menatap mata dawon tiba–tiba dawon merasakan sesuatu yang salah dengan jantungnya. Jantungnya berpacu dengan cepat. Bahkan tangannya sudah tak bisa di tahan untuk menyentuh pipi sowon. Dawon mengusap sisa air mata di mata sowon sambil berkata "jangan menangis" dengan nada lembutnya.

Entah sihir darimana sowon merasa tenang kali ini. Ia berhenti menangis. Ia masih menatap manik mata dawon. Lalu memegang punggung tangan dawon yang masih ada di pipinya. Dan menutup mata lalu berkata.

"terimakasih" ucap sowon dengan lembut sambil masih menutup matanya. Dengan angin yang tiba-tiba berhembus kencang membuat rambu sowon sedikit terbang dan banyak daun berjatuhan di sekitar mereka. Suasana ini membuat mereka sama-sama jatuh pada pesona masing-masing. Dawon yang sekarang makin jatuh pada sosok sowon yang menangis di hadapannya. Dan sowon yang makin dalam pada sosok dawon yang dapat menenangkannya.

.

.

Skip

.

.

#kelas sowon

Sowon masuk dan terduduk di bangku sebelah yuju. Lalu melirik yuju yang duduk sambil membaca novel yang baru ia beli bersama. Sowon menarik nafas dengan dalam lalu menghembuskan perlahan. Dan.....

"mian" ucapnya sowon mendadak. Yuju yang bingung hanya menutup bukunya tanpa melihat sowon. "mian yuju-ya"ucap sowon lagi dan kali yuju menghadapkan tubuhnya pada sowon.

"kau serius?"tanya yuju meyakinkan.

"heol... kau tidak percaya pada kim sowon. Aku adalah putri tertua keluarga kim"jawab sowon sedikit bergurau lalu mengambil lembut tangan yuju. "mian yuju-ya, aku memang terlalu anak kecil, aku memang salah dan juga keras kepala. Mian" lanjutnya dengan tangan masih memegang tangan yuju.

"yak kim sowon kau sudah menyadari kesalahan mu" ucap yuju sambil terkekeh dengan mata berkaca-kaca. "tidak masalah, aku juga salah kali ini"lanjutnya sambil mengusap air di ujung matanya.

"benar kau juga salah"lanjut sowon dengan kekehan.

"kita sama-sama salah" lanjut yuju dengan kekehan juga.

"berteman?"tanya sowon sambil menjulurkan tangannya.

"berteman"jawab yuju sambil menjawab tangan sowon. Mereka berdua berpelukan dan kembali mengobrol seperti biasa.

Sedangakan di lain tempat terdapat namja yang terduduk masih dengan senyum yang tersamarkan atau lebih tepatnya tidak terlihat. Ia bermolog dengan hatinya sendiri.

"kau menunjukan banyak pesona hari ini sowon-ah"ucap namja yang bermonolog dalam hatinya. Namja itu adalah dawon.

.

.

.

mian ceritanya gak jelas. Dan kurang banyak yang minat. Kalau misalnya yang bacanya kurang dari 10 ff ini akan saya hapus. Untuk pembaca yang meluangkan waktunya hanya untuk membaca ff saya, saya sangat berterima kasih kepada anda.

Comentjuseyo!!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MineWhere stories live. Discover now