Bila raut yang kelam itu dilihat orang
Tomahan bagai belati membelah jiwa dipahatkan
Hati lebur membawa langkah yang pincang
Kekiri kekanan Dan berulang ulang
Bukan kerana sakit anggota di badan
Tetapi hati remuk diremas hinaanYang berbicara melontar kata bagai dunia ini miliknya.
Tidak lihat langit dan tanah
Di atas dan dibawah
Tempat berpijak dan beratap
itu kurniaan allahSesedap rasa menghukum dan menghina
Lidah berbelit melontar bicara.
Hanya lihat dosa sedangkan ia bagai melihat cermin dipantulkan semulaItu manusia
Menuding ke depan satu jari
empat lagi mengarah pada dirinya sendiri
YOU ARE READING
Juwata
PoetryKata kata seorang pendusta. Amat berat untuk dipercaya Amat mudah untuk dipandang hina Nilai nya bukan sementara kerna ia ada makna disebaliknya....👀