Lembar Tiga

96 34 51
                                    

"FAAROOO!"

"Aduh, si mama udah mau ngalahin suara tukang sayur langganan aja deh." Faro menarik asal tas biru tosca yang sudah dia siapkan semalam.

"Iya ma, aku turun," balas faro dengan nada cukup tinggi.

Faro menatap wajahnya didepan cermin. 'bosen gua sama ni muka, begini-begini terus dah' batinnya. Dia menguncir kuda rambutnya sembari menuruni tangga kamar.

"Loh, tumben udah siap?" Wyta, mama Faro menatap heran anak semata wayangnya yang mengenakan seragam putih-abu.

"Iyalah ma, kan hari pertama sekolah masa mau telat. Lagian juga aku ngga pernah telat si." Ujarnya percaya diri.

Wyta berdacak sebal. "Dasar! udah sini sarapan. Nanti mama telat."

Faro menatap meja piring yang di sediakan untuknya. Dua helai roti dengan susu oreo kesukaannya.

Dengan cepat, dia duduk dan hanya memakan sehelai rotinya dan menyeruput susu oreonya hingga tandas.

"Ayo, ma!"

***

"Kamu mau ikut ke kantor mama?" Wyta membangunkan Faro dari lamunannya. Dia sudah terbiasa dengan hobi Faro. Malamun.

"Eh, udah sampe ma?" Faro mengusap wajahnya sembari merapihkan seragamnya yang sedikit kusut dan menyalami Wyta. "Assalamualaikum," lanjutnya.

"Waalaikumsalam." Wyta menatap anaknya hingga dia benar-benar turun dari mobil. "Kamu ke kantor kepsek dulu ya, Far." Lanjutnya.

Faro masi mengamati sekolah barunya yang tampak gagah dengan palang coklat keemasan bertuliskan 'SMA NUSA TANGGU'. Faro menyipitkan matanya membaca slogan di bawah poster. 'Cerdas, jujur, dapat dipercaya dan amanah adalah bekal terkuat menuju kesuksesan.'

"Far," panggil Wyta. "Eh, siap ma. Dadah!" dia berlari kecil meninggalkan mobil. Wyta hanya berdecak sebal sembari menutup kaca mobil dan melajukan mobilnya.

Larian Faro terhenti di depan meja piket. Dia tidak tau menau posisi setiap ruang di sekolah ini.
Sorot mata Faro menangkap seorang pak tua yang sedang duduk di kursi tak jauh dari meja piket. Dia sedang membolak balikan setumpuk kertas. 'pengurus tata usaha kali ya?' batin faro.

"Permisi, Pak." Sapa Faro seramah mungkin.

"Eh, iya ada apa ndok?" Pak tua itu menurunkan kacamata bulatnya.

"Ehm, ruang kepala sekolah di sebelah mana ya pak?"

"Oh, kamu anak baru ya? Di sebelah sana dek." Pak tua itu menunjuk ruangan besar yang hanya berjarak 3 ruangan dari sini.

"Iya, makasih banyak, Pak." Faro menyalami Pak tua itu dan langsung berjalan menuju ruangan besar yang di maksud oleh pak tua.

Faro celingak-celinguk di depan pintu. Dan menatap papan kecil dia atas pintu yang bertuliskan 'principal office'. "Permisi" Faro mengetuk pintu terlebih dahulu dan membukanya.

"Selamat pagi. Faro ya?" Faro mendongakkan kepala mencari asal suara. Seorang Laki-laki berwibawa, dengan seragam yang sama dengan pak tua tadi sedang duduk di bangkunya. Aroma kopi hitam menyambut penciuman Faro.

"Iya, pak" jawab Faro

"Selamat datang di SMA Nusa Tanggu. Saya Eli purnomo. Panggil saja Eli, saya kepala sekolah di sekolah ini."

Faro memanggut sopan.

"Kamu masuk di kelas 10 IPA-1," lanjut pak Eli.

"Baik, Pak. Trimakasih." Faro menyalami tangan pak Eli dan beringsut pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For FaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang