03 NAGA HITAM

22 5 0
                                    

"Lal...lal ...lal...!!" Aku mengetuk pintu kamar bilal.
Untung saja gerbang pintu gang arah tempat bilal tadi masih terbuka jadi aku dan edwin bisa sampai ke tenpat bilal.
Bilal adalah salah satu teman yang aku kenal di sekolah saat akan berangkat ke bekasi.

" ya bentar...!!!". Terdengar suara bilal dari dalam kamar dan menyalakan lampunya.

"Loh...!!! Pindahan apa gimana kok barangnya di bawa semua?"
Bilal kaget.

"Di usir nih ...asem...!!!,
Masa waktu belum abis bayar penuh di usir, kampret banget tuh mak lampir udah ada pengganti aja, orang yang nyewa aja belum pergi" terang ku.

"Nginep semalem ya lal, abis nyari-nyari kostan kaga nemu, malah jalan-jalan doang ama tante" ijin edwin yang sudah merasa capek.

"Haha.. tante sapa?, ya udah masuk sini, tapi kostan ku sempit, sory banget ya?" Bilal mepersilahkan masuk kami.

"Tante mau nunjukin kosan, tapi udah penuh tempatnya pak haji,
Halah kaga papa yang penting bisa tidur malam ini"
Ujarku.

" kok kalian bisa di usir?" Tanya bilal.

" ngga tau itu mah.. yang barengnya kita juga pada pindah semua, emang ngga beres itu kostan" terang ku yang tak menerangkan sebenaranya.

"Ya udah kalian istirahat, besok shif berapa?" Bilal sambung.

"Shif dua, makasih lal" .edwin menjawab.

"Wah bararti tadi kalian baru pulang langsung nyari kosan?" Lanjutnya.

"Iya lal, abis belanja seneng-seneng bisa beli kebutuhan malah di usir" kesah ku.

"Ya udah sabar besok cari kosan, nanti gua bantu cari" kata bilal.

Aku menyelesaiakn obrolan dan tidur.
" mana fery balik lagi, kesini pagi."
Gua numpang tidur lal udah nagntuk".

Paginya..

Suara dering telpon membangunkan ku dari tidur. Ternyata fery pulang sangat pagi karena ingin membantu mencari kosan, dia tau semalaman aku dan edwin mencari hanya berdua.

"Hallo..." jawab ku

" hallo.., dimana lu?"

"Tempat bilal, lu dimana?"

"Gua di jalan, nanti gua langsung ke sana"

"Ok..!"

Tak lama kemudian fery sampai di kosan bilal dengan wajah panik dan merasa sangat bersalah karena harus pulang kampung dan langsung mengintrogasi aku dan edwin.

"Gua minta maaf banget sumpah...!!!
Ngga bantuin pindahan, jadi sebenernya kenapa kita di usir?"
Tanya fery yang masih belum duduk dan menaruh barang bawaanya.

"Duduk dulu, minum dulu biar tenang nanti baru gua ceritain" aku mencoba menenangkan.

"Iya fer istirahat dulu, nanti kita cari kosan biar nanti pas kerja kita udah punya tempat tinggal, jadi bisa naroh barang-barang" sambung edwin mencoba membantu menenangkan.

Tak lama setelah kami berbincang, kami memutuskan untuk langsung mencari kosan saat itu juga, dengan harapan sebelum berangkat kerja jam satu siang kami sudah menemukan tempat tinggal baru , dan tidak lagi merepotkan bilal lagi yang menghuni kost ukuran dua kali dua meter hanya muat untuk dua orang saja, tidak mungkin juga bilal harus menampung kami bertiga dan juga mereka berdua, lima orang tidak akan cukup di ruangan itu, lagian pasti akan menjadi pertanyaan pemilik kost yang pintunya tepat di depan pintu kamar bilal.

Dalam perjalan aku dan edwin menceritakan permasalahan sebenarnya kenapa kami bertiga harus hengkang dari gedung baru kos milik mak lampir yang kejam itu,
Bahwa karena kosan kita yang selalu ramai, ibu kos tidak percaya kita hanya kos bertiga.
Fery mengangguk tanda paham dan melanjutkan perjalanan.

NAGA HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang