Day 1

42 5 0
                                    

Pagi ini adalah pagi yang menyenangkan bagiku. Setelah libur yang cukup lama,akhirnya sekarang aku masuk kembali sekolah seperti biasa. Namaku Ranita Antaliya,aku bersekolah di SMA Harapan Jaya,umurku 16th. Aku mempunyai seorang kaka lelaki yang bernama Arel Alvino,umurnya hanya beda satu tahun denganku dan kami bersekolah di satu sekolah yang sama.

"Nitaaaaaaaaa!!!!"teriak seseorang yang tak lain adalah kakaku

"Apaansih bang?gue lagi nyari topi gue nih,duh gue naro dimana ya?"

"Lo tuh adek siapa si?! Liat jam dong,lo mau dihari pertama lo sebagai kaka kelas ini telat ha?!"

Aku hanya mendengus kesal mendengarkan perkataannya,dan terus berusaha mencari topiku yang hilang. "Yesss ketemuuuuu"ucapku senang. Aku langsung berjalan menuruni tangga untuk ke ruang makan.

"Morning semuuaaa"ucapku

"Morning juga sayang"balas mamaku sambil mencium pipiku

"Lo gak mau bales sapaan gue gitu rel?disapa orang cantik juga"

"Udah deh meningan lo cepetan makan,liat nih jam berapa?gue gamau telat gara gara nunggu siput macam lo!"balas arel tajam

Aku hanya cekikikan dan mulai mengunyah rotiku yang sudah disiapkan oleh mama. Tak sampai lima belas menit,akhirnya aku dan arel sudah siap untuk berangkat sekolah. Di dalam mobil,aku maupun arel sama sama diam. Arel yang sibuk dengan jalan dan aku yang sibuk dengan ponselku

"Dek,dek"panggil arel

"Anjjir bolot lo!RANITAAA!!"

Aku tersentak dan langsung melepaskan ponselku yang ada ditanganku karena teriakan arel

"Paansi lo?gara gara lo hp gue sekarat tuh!"kataku marah

"Lagian salah sendiri,gue ajak ngomong dari tadi lo sibuk sama hp lo itu"

"Emang lo mau ngomong apaan?"

Dia diam sejenak dan menghirup nafas yang dalam sebelum berbicara

"Gue cuma mau nanya aja,lo masih ada perasaan sama si rafa?"

Deg. Hatiku langsung berdetak tak karuan mendengar nama rafa. Rafa putra dirgantara namanya,dia adalah orang yang aku sukai dari satu tahun yang lalu. Tapi tidak ada yang pernah mengetahui perasaanku terhadap rafa,karena aku menyembunyikan perasaan ini dari orang lain,selain arel. Dia banyak dikagumi oleh semua siswi di sekolah ya aku rasa wajar saja,bagaimana tidak?dia dengan postur tubuh yang ideal dan wajah yang tampan walaupun sifatnya yang urak urakan juga playboy.sebenarnya kurang pantasih disukai banyak wanita?dan kalau aku rasa, mungkin aku adalah wanita paling beruntung diantara wanita lainnya yang juga menyukai rafa. Pertama,aku selalu satu kelas dengannya,kedua dia juga sahabatku ya walaupun tidak terlalu dekat.

"Tuh kan,gue tanya malah bengong.woyy"teriak arel lagi

"Apasih lo,gue gatau gue masih suka apa nggak. Gausah kepo deh lo".

Aku dan arel sudah sampai di sekolah. Kami berjalan beriringan untuk menuju kelas masing masing. Sedari tadi mataku menyapu koridor yang ramai ini. Aku melihat dua sosok wanita yang sedang membaca kertas di mading

"Rin,mel"sapaku

Mereka melihat ke arahku dan langsung memeluku. Karin dan amel adalah sahabatku disekolah,sudah setahun juga aku bersahabat dengan mereka

"Eh nit masa gue gak sekelas sama lo"kata karin sambil memperliahatkan muka memelasnya

"Yahh,terus gue sekelas sama siapa dong?"

"Sama gue"kata amel dengan senyuman manisnya

"Yaudahlah ya rin,gak sekelas juga gak apa apa kali,yang penting kan pas istirahat kita masih bisa kumpul"

Aku dan karin hanya mengangguk dan tersenyum. Tak lama,bel tanda masuk pun berbunyi akhirnya kita berpisah untuk mencari kelas masing masing. Aku dan amel duduk bersampingan di kelas,saat ini kami sedang menunggu guru yang akan masuk ke kelas. aku dan amel sedang asik berbicara,tiba tiba aku melihat sosok rafa dan teman temannya memasuki kelas ini.

"Woy lu pada selamat karena kalian sekelas sama orang orang ganteng ini"ucap dito,teman rafa sambil tertawa

Semua orang bersorak karena kelakuan dito. Tetapi Tidak dengan aku,sedari tadi aku memfokuskan jantungku yang berdetak dua kali lebih cepat melihat rafa. Hari ini dia terlihat lebih tampan dengan rambut yang sedikit berantakan,aku menatap wajahnya secara detail dan seketika itu juga bola mata rafa melihat ke arahku. Dengan secepat kilat,aku langsung membuang wajahku dan melihat kearah lain,pasti saat ini pipi sensitif ku ini sedang memerah seperti kepiting rebus.

"Nitaa,kenapa lo?"

"Hehehe gak apa apa mel"jawabku sambil tertawa.

The Love Of HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang