1 tahun lalu
Kesedihan tak henti menyerang hati, air mata terus mengalir membasahi pipi," Kenapa Ayah harus pergi meninggalkan ku?",dalam hatiku berkata sambil terus menangis dan mencium keningnya sebelum almarhum dimakamkan.
Aku harus memulai hari pertamaku di SMA Tunas Bangsa tanpa didampingi seorang ayah, dialah yang selalu memberiku semangat, namun sekarang ia telah tiada, aku harus kuat dan aku yakin aku pasti bisa, aamiin ya Allah.
*****
Hmmm
Aku sedang berpikir apa yang pertama harus kulakukan untuk memulai hari pertama di bangku SMA ini setelah aku bangun dari tidur lelapku ini, aku pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi dan berpakaian aku baru menyadari bahwa jam sudah menunjukan pukul 06.15 sedangkan pukul 06.30 gerbang akan ditutup, aku pun segera mengambil tas yang sudah ku persiapkan dari tadi malam dan segera memanggil tukang ojek untuk mengantarku menuju sekolahku.
Aku tiba di sekolah pukul 06.35, pintu gerbang masih terbuka, namun aku melihat seorang wanita berpakaian guru yang sedang memarahi dua murid yang ada di sampingnya, aku segera medekati guru tersebut dan mengucapkan salam serta salim kepadanya
"Assalamualaikum bu"
"Waalailumsalam, kenapa kamu terlambat?"
"Maaf, bu, saya telat karena.....".(menjelaskan apa yang terjadi serta sedikit menceritakan kejadian tiga hari lalu).
Ia pun memahami alasanku dan menyuruhku segera masuk ke kelas.*****
Huffft
Aku yang menarik nafas lega karena tidak mendapatkan hukuman. Aku pun langsung berjalan menuju ruang administrasi untuk menanyakan dimana letak kelasku, aku tidak mengerti letak kelas karena aku tidak mengikuti Masa Orientasi Sekolah yang dilaksanakan tiga hari lalu bertepatan dengan hari perginya orang yang paling ku cintai, Ayah.
Setelah mengetahui letak kelasku aku bergegas menuju kelas, tampak di dalam kelas seorang pria yang sedang menerangkan sesuatu sambil dalam hati aku berkata mungkin ia wali kelas ku. Aku segera memasuki ruangan tersebut dan tebakanku tepat ia adalah wali kelasku, ini pertama kalinya bagiku mendapat wali kelas pria. Kejadian seperti di gerbang pun terulang kembali namun, kali ini aku mendapat hukuman yaitu meperkenalkan diri selengkap mungkin didepan teman-teman yang sama sekali tak kukenal, dengan percaya diri aku mengenalan diriku dari nama, tempat tanggal lahir, asal SD dan lainnya yang sewajar-wajarnya.
Setelah itu kegiatan pun dimulai sesuai dengan jadwal.
*****
Woww
Aku yang masih belum percaya dengan apa yang barusan terjadi.
Kegiatan berjalan dengan sangat membosankan, aku yang duduk sendiri di ujung kelas serta tak ada satu pun yang mengajakku ngobrol bareng. Saat istrahat pertama pun aku dikelas karena tak tau dimana letak kantin, sangat menyedihkan.
Bel berbunyi sebanyak dua kali yang menandakan istirahat kedua telah datang, aku sudah siap untuk menerima hal sama seperti istirahat pertama yaitu duduk sendiri dalam kelas namun, tebakanku salah, seorang wanita yang memakai seragam sama sepertiku datang menghampiriku dan bertanya
" hallo Davino putra kenalin namaku Angelia carla biasanya dipanggil carla, aku dari paduan suara sekolah mau nawarin kamu buat gabung sama tim padus sekolah."
"Hmmm."(sambil berfikir bagaimana dia bisa tau kalau aku bisa nyanyi)
"Jangan kaget vino, aku bisa tau kamu bisa nyanyi karena riwayat sdmu dulu."
"Ohhh, Iya deh kak aku coba ikut seleksinya."
"jangan panggil kak dong, kita seumuran kok tapi, aku anak guru jadi ditunjuk untuk nyari anak yang minat padus."
"Ehh iya maaf la."
"Oke, aku tunggu pulang sekolah diruang multimedie ya, dahh."
"Oke, dahh "Entah mengapa dia begitu ramah dan terlihat tidak sombang sama sekali padahal dia begitu cantik serta memiliki style yang keren (serimg sekali aku bertemu wanita seperti itu namun mereka semua sangat sombong )
*****
Horeee
Sorakan anak2 yang bahagi karena telah terdengar suara bel yang sangat berbeda menandakan waktu pulang telah tiba. Setelah duduk lima menit dikelas, akhirnya terdengar pengumuman yang memberitahu bahwa peserta seleksi paduan suara tidak jadi berkumpul diruang multimedia namun diganti untuk berkumpul di kelas VII G. Untung saja diganti karena aku tidak tau posisi ruang multimedia, aku hanya mengerti kelas VII G dan VII E karena berada tepat di sebelah kanan dan kiri kelasku, kelas VII F. Aku pun segera mangambil tas dan berjalan menuju kelas tersebut.
Aku orang kedua yang berada di kelas itu setelah Carla.
"Ehh Vino udah dateng, duduk sini aja samping aku soalnya aku juga belum punya temen hehehehehe."
"Eh iya." (aku pun segera berjapan menghampirinya dan meletakan tas disamping nya.)Kita pun mengobrol sambil menunggu semua peserta seleksi padus berkumpul.
Setengah jam aku dan Carla menunggu akhirnya pelatihnya pun datang, ia mengajarkan beberapa tekhnik bernyanyi agar seleksi bisa berjalan dengan baik namun, ada sesuatu yang membuat jantungku berdebar yaitu peserta seleksi tidak memiliki nomor urut tetepi langsung ditunjuk oleh pelatih siapa yang maju pertama. Alhamdulillah aku tidak maju petama melainkna ke dua, yang maju pertama adalah Carla. Entah mengapa aku merinding mendengar suara merdunya. Ia pun langsung diterima oleh pelatih dan yang membuat ku senang adalah aku juga diterima di tim yang sama dengannya. Pelatih membentuk tiga tim, masing-masing tim berisi 10 orang dan yang mengikuti seleksi sekitar 40 orang.Seleksi pun berjalan selama satu jam tepatnya selesai pukul 15.30, aku pun kelaur bersama Carla dan berpamitan karena aku sudah dijemput duluan. Sampai dirumah aku segera mandi dan berbaring di atas kasur kesayanganku.
Hari pertama ini tidak begitu membosankan karena adanya Carla. Semoga aku bisa akrab dengan semua teman kelasku dengan cepat seperti aku dengan Carla yang hanya sehari bisa langsung bercakap-cakap dengan asik.
--------------------
maaf masih pemula hehe 😄
Jangan lupa vote + coment ya
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You
Teen FictionHanyalah menunggu yang bisa aku lakulan, berusaha mendapatkannya sudah aku lakukan namun, sepertinya tidak mungkin, aku yang buruk rupa seperti ini harus bersaing dengan pria-pria tampan yang menyukainya salah satunya sahabat dekatku sendiri. Tak mu...