Alexa

17 0 0
                                    

"Alexa? Mana surat untuk tender yang kemarin? Kenapa belum ada di meja saya?"
"Alexa, bagaimana barang yg harus dikirim hari ini? Apa sudah beres? "
"Al, lo udah konfirmasi desain yg baru sama customer?"
"Alexa!!!" teriak semua orang yg daritadi memanggil namaku.
Yah, beginilah hari hariku selalu dikejar deadline tender yg membuatku gila setiap harinya.
"iya.. Saya sudah konfirmasi desainnya, warnanya juga sudah saya konfirmasi tapi belum ada jawaban dari pihak konsumen." jawabku kalem.
"barang nya sudah jalan dari gudang ke sini."
"surat-suratnya belum bisa saya proses karena vendor nya juga ga bisa dihubungi dari tadi" jawabku.
Aku kembali duduk di meja ku membuka laptop yg menemani kerja ku selama disini.
Aku hanyalah lulusan Sma yg bekerja pada CV kecil yg bergerak di bidang furniture dan home interior.
Dan, yah begini lah hari hariku. Membosankan!! Ingin sebenarnya aku berhenti bekerja disini, namun kebutuhan ku semakin banyak tak mungkin aku bekerja di CV lain yg mungkin gajinya lebih kecil dari sini.
Aku memang pernah bekerja di pabrik pabrik besar dikota ku., namun semua hanyalah berdasarkan kontrak. Jika kontrak selesai, maka aku harus Out dan meninggalkan kenangan dengan 'teman' ku disana.
Well, aku hanyalah gadis canggung yg tak mudah berinteraksi dengan orang baru. Walaupun nyatanya setelah mereka mengenalku, aku bisa saja menjadi teman yg gila dan konyol.
                                *****

"Lo jadi ke bekasi, Al? " tanya Viona, teman kerjaku. Well, dia semacam 'Lead' disini. Aku mengagguk mantap," Ya mbak, aku berangkat besok siang", jawabku sambil memberesi meja kerjaku karna ini sudah waktunya aku pulang.
"Yah, gue bakalan kangen sama loe, lima hari ga ketemu loe " ujarnya.
Aku tersenyum kecil, 'kangen karna ga akan ada yg bantuin kerjaan lo selain gue' ujar dalam hati.
" nanti gue oleh*in coklat ya, mbak. Semangat pokoknya "ujarku.
Aku meraih tasku dan berjalan ke tempat absen. Setelah absen aku berpamitan pada mbak Viona.
Dan mbak Viona hanya mendengus mendengar salamku.
                            - - - - -

Aku mengepak pakaianku ke ransel yg akan ku awali besok, tak banyak pakaian yg kubawa mengingat aku hanya dua hari di bekasi.
Sejujurnya, aku tak pernah ingin kesana. Namun aku tak enak dengan ibuku. Jujur saja aku sakit hati pada saudaraku yg menikah itu, yah semacam uuum iri mungkin. Tapi sudahlah toh, hanya dua hari. Aku pasti bisa menahan diriku.
So here I'am. Di stasiun di kota kecilku menunggu kedatangan kereta yg akan membawaku ke bekasi. Jangan tanya aku berangkat dengan siapa, karna berangkat dan pulang nanti aku sendirian.
So, Bekasi..
I am coming...

BADBOY'S LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang