Alony POV
"Ana-"
Flashback on
"Pokoknya, besok lo pura-pura gak kenal sama gue! Awas aja lo, kalau lo ngaku ngaku jadi kakak gue, abis lo!"ucap Anata mendesak Alony sambil menjenggut rambut Alony.
"Ta-tapi kenapa? Bukan kah kau memang adikku?"tanya Alony sambil meringis kesakitan.
"Gue malu punya kakak kaya lo!"jawabnya mendorong Alony.
"Awas ya lo, kalo ngaku kalau sebenarnya lo kakak gue, abis lo!" lanjut Anata lalu meninggalkan Alony dikamarnya sambil menangis.
Flashback off
"Aku pergi dulu,"ucapku meninggalkan mereka berdua.
"Queen! Tunggu!"ucap Vero.
Aku sengaja tak mendengar panggilannya. Aku tak mau Anata murka dan semakin benci kepadaku. Ku dengar Anata mengoceh kepada lelaki itu.
"Kamu ngapain sih ngegoda-godain cewek kaya dia?"tanya Anata marah.
"Emang dia cewek kaya apa? Lo kenal? Lagian terserah gue dong, gue mau godain cewek kek, nikahin cewek kek, lo siapa gue?"jawabnya tak kalah marah.
"Ihh kok kamu gitu sih,"jawab Anata.
Aku pun memutuskan untuk berlari dan tak mendengar lagi percakapan mereka berdua. Sampai akhirnya,
Bruk..
"Maaf, maaf gue gak sengaja,"ucapnya.
Aku tak menjawab. Dan bergegas berdiri.
"Alony??"tanyanya.
'Eh? Kenapa dia tau namaku?'
"Apakah kita pernah bertemu?" tanyaku dengan muka datar.
"Lo alony kan?? Lo lupa sama gue? Gue Farrel,"ucapnya.
"Maaf aku gak kenal," ucapku lalu pergi.
"Bear!"panggilnya.
Degh.
Flashback on
"Nanti kalo bear pindah, bear jangan lupain arel ya?"ucap Farrel sambil tersenyum.
"Bear? Kenapa arel manggil lony dengan sebutan bear?"tanya Alony dengan tampang polosnya.
"Kan sama sama gendut,"ucap Farrel.
"Ihh! Tauk ah, lony marah sama Arel!"ucap Alony sambil mengecutkan bibir.
Cup.
Farrel berhasil mengecup pipi berisi Alony.
"Dan sama sama lucu," lanjutnya.
"Ihh! Dasar pangeran kodok!" jawab Alony.
"Kok pangeran kodok sih?" jawabnya seakan akan tak terima.
"Kan sama sama jelek!"
"Kok gitu?"
"Biarin!!"
"Yaudah deh, terserah bear aja. Yang penting bear seneng" ucap Farrel dengan tampang→→ ^_^
Flashback off
Aku membalikkan badanku.
Hanya ada satu orang yang memanggilku bear. Dia arel, teman kecilku.
"Pangeran kodok?"tanyaku. Ia mengangguk.
Aku berhamburan ke pelukkannya.
"Sorry,"ucapku melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scared to be lonely
Подростковая литератураSeperti matahari engkau menghangatkan. Seperti api engkau mencairkan. Dimulai dengan kehidupan suram, engkau datang. Merubah segalanya. Menghangatkan suasana. -Alony