Hari pertama.

32 3 0
                                    

Seluruh siswa siswi sekolah SMP Lestari sedang sangat sibuk mengerumuni papan pengumuman kelas, dikoridor sekolah itu yang berada didekat lapangan. Sedangkan itu, gadis yang selalu dikonde dua, bernama Farah Adellia hanya duduk di tangga kantin sekolah sambil membaca buku novel yang bertema misteri, Farah malahan sama sekali tidak menghiraukan para murid-murid.

"Eh, e'lo dah liat kelasnya lo dimana belum Far?" Suara sahabat perempuan Farah yang sangat familiar itu berhasil menyadarkan Farah dari dunia buku novelnya.

"Belum sih Rik." Jawab Farah seraya menutup bukunya dan menoleh kearah sahabatnya, yang bernama Rika Fairuz.

"Kalau gitu, cepetan gih liat. Napa daritadi nggak liat sih? Kalau gue mah udah liat. Gue dikelas 9-D." Ujar Rika. Farah mengangguk,

"Berdoa aja, gue dikelas itu juga." Farah pun berdiri dan menepuk-nepuk roknya untuk membersihkan debu yang mungkin melekat. Setelah itu, Ia pun menuju kerumunan.

Seperti biasa, Farah tahu Ia akan terpaksa berdesak-desak an. Dengan bersusah payah dan berdesak-desak an, akhirnya Farah dapat melihat papannya. Ia pun mulai membaca,

"Please, Please, Please... Please ada nama gue di kelas 9-D!." Ucap Farah pada diri sendiri, setelah itu Farah pun mencari namanya sendiri didaftar murid-murid yang masuk kedalam kelas 9-D. Tidak lama kemudian, Farah mendengus dan berdesah kecewa. Ia tidak menemukan namanya sendiri didaftar kelas 9-D.

"OMG! nggak sekelas sama Rika! Mimpi buruk macam apa ini?! Waduh, terus Fiona, siswi yang agak baik itu juga di kelas 9-D! Bagaimana bisa seluruh anak-anak yang deket sama gue di 9-D!." Tukas Farah, tidak percaya. Tetapi, walau begitu, tetap saja Farah harus mencari namanya berada didaftar kelas mana. Ia pun mencari dan terus mencari, walau terkadang konsentrasi mencari namanya sendiri terganggu dengan teriakan gembira para siswa yang bisa sekelas dengan sahabatnya, dan terkadang juga badan Farah tergeser-geser oleh para murid yang juga sedang sibuk mencari namanya sendiri.

Akhirnya, Farah dapat menemukan namanya didaftar kelas anak 9-F. Dengan wajah kusut, Farah pun kembali ke Rika yang sedang menunggu di tangga kantin sekolah.

"Jadi...? Lo dikelas mana Far?." Tanya Rika langsung, lalu menyadari wajah kusut Farah. Ia pun tahu jawabannya. "Eh, bukan dikelas 9-D ya...??? Gapapa kok. Asalkan lo bukan masuk kelas 9-F." Hibur Rika.

Farah pun jawab dengan sedih. "Sayang seribu sayang Rik, gue malahan dikelas 9-F!. KEZEELL GUE."

"WHAT!!! Kalau lu di kelas 9-F berarti lu sekelas sama si Andra Hanan Adytama! Si cowok gitaris yang badung, jago main basket dan ganteng itu! Wah, lu ada beruntungnya juga dikelas 9-F!." Ujar Rika tak percaya. Sementara Farah sendiri sangat bingung,

"Kata lo ga beruntung!." Ucap Farah kebingungan

"Yaiya! karena walau cakep dan bisa bikin hati cewe meleleh, Andra itu paling bandel dan suka jailin orang! Jadi lu tuh ada beruntung ada nggaknya juga sekelas sama dia." Jelas Rika. Farah pun mengangkat bahu saja, lalu duduk disamping Rika dan membuka buku novelnya untuk melanjutkan membaca kembali. Rika hanya bisa menggelengkan kepalanya. Baru saja membaca dua patah kata, bel masuk kelas sudah terdengar.

"Yahhh.... dah masuk kelas. Bye Rik! gue ke kelas 9-F dulu." Ucap Farah pada Rika,

"Yap. Gue juga mau masuk kekelas 9-D! bye ya!" Balas Rika. Mereka pun berpisah kekelas masing-masing. Farah pun menuju kelas 9-F, mengetuk pintunya dan masuk pelan-pelan. Didalamnya para murid sudah duduk dengan rapi.

"Permisi-" Perkataanya langsung dipotong oleh Pak wali kelas.

"Iya. Silahkan duduk, saya sedang menjelaskan dan tidak ingin langsung dipotong-potong, kamu duduk dibangku kosong dibelakang ya." Ujarnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 18, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Why must him?Where stories live. Discover now