r tengah masuk ke dalam mode menjunjung tinggi martabatnya yang membuat Hashirama dan Jiraiya dibuat kesal. "Bisa tidak hilangkan Image Uchiha-mu Madara." Bentak Jiraiya. Tampaknya ia dibuat kesal sendiri melihat Madara yang hanya berdiri sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada di belakangnya.Beberapa menit berlalu dan tidak ada satupun pengendara yang menghentikan kendaraan mereka di depan ketiganya. "Haa ... Dasar pelit." Gumam Jiraiya mulai kesal saat satu lagipengendara dengan tidak berprikemanusiaannya menghiraukan mereka. "Apa karena gaya berpakaian kita yaa?" Jiraiya memandang mereka dan hanya Naruto yang mengenakan pakaian khas jaman sekarang. Berbeda dengan dirinya serta Hashirama yang mengenakan armor shinobi."Dimana di Teme sialan itu?" Tanya Hashirama yang tidak menemukan keberadaan rivalnya."Hey Dua Mahluk aneh ... Aku sudah mendapat tumpangan." Jiraiya dan Hashirama mengalihkan pandangannya ke arah kiri dan mendapati Madara sudah berdiri di samping sebuah mobil SUV hitam yang berhenti. Jiraiya dan Hashirama langsung tersenyum sumriah kemudian menghampiri Sang Uchiha Terakhir yang dengan cool-nya berdiri sambil bersikedep dada."Hebat juga kau Teme." Puji Jiraiya. Tetapi ketika ia sudah berada tepat di samping mobil SUV, ia langsung sweatdrop melihat sang supir tengah memandang kosong ke arah depan. "Pantas ... Ia memberikan Genjutsu kepada orang ini, tapi idenya lumayan cerdas juga." Batin Jiraiya.Tanpa pikir panjang ketiga (Empat karena Naruto pingsan) langsung masukke dalam mobil. Jiraiya duduk tepat di samping pengemudi sedangakn Hashirama, Naruto dan Madara duduk di kursi belakang. Setelah semua penumpang sudah masuk, sang pengendara pun menjalankan mobilnhya. Selama perjalanan, Hashirama tak henti-hentinya memandang kagum tempat-tempat yang mereka lewati. Walaupun beberapa tempat ia sudah lihat di ingatan Jiraiya. Tetapi melihatnya secaralangsung memang berbeda dibanding hanya lewat ingatan."Hey apa yang kau lakukan!" Bentak Jiraiya ketika melihat sang pengendara dengan tampang kosongnya mengabaikan lampu lalu lintas yang berwarna merah karena saat ini merekatengah berada di sebuah kota kecil."Mungkin karena aku memberinya perintah jangan berhenti sebelum kita sampai ke Kyoto." Jelas Madara dengan datar."Dasar bodoh ... bisa-bisa kita ditangkapMadara." Ujar Jiraiya sambil mendelik Madara. Dan tampaknya Madara hanya meresponnya dengan gumaman datar khas Uchiha. "Grrr ... cepat perintahkan dia untuk berhenti!" Perintah Jiraiya tegas kepada Madara. Sementara itu Hashirama tiba-tiba menoleh ketika mendengar suara sirine dari arah belakang."Hey kalian berdua ... ada yang mengejar mobil kita." Hashirama menunjuk kebelakang lebih tepatnya ke sebuah mobil patroli polisi yang mengejar mereka dengan sirine berbunyi keras. Madara mengalihkan pandangannya ke sopir. "Hey ... tambah kecepatannya!" Perintah Madara tegas dan dibalas anggukan oleh sang supir."NANI ... Apa yang kau lakukan Teme-Sialan!" Urat-urat kekesalan Jiraiya terlihat di keningnya. "Kau malah memperburuk keadaan.""Maa~Maa ... Menghadapi masalah dengan tenang itu terlalu merepotkan." Balas Madara datar dan jelas membuat Jiraiya benar-benar sudah dibatas kesabarannya. Jika saja mereka tidak berada di dalam mobil, Jiraiya sudah dari tadi menghantamkanRasenganke wajah tembok Madara.Adegan kejar-kejaran layaknya didalam Film Fast Furious pun terjadi di jalan tol. Para pengendara yang menyaksikan adegan itu pun dibuat kagum oleh skill pengemudi mobil yang ditumpangi Madara And The Geng. Bahkan ada dari mereka yang merekamnya menggunakan Kamera. Beberapa menit berlalu dan tampaknya Si Bengal UchihaMadara mulai risih mendengar sirine mobil patroli polisi yang mengejar mereka."Grr ... Bisa akuKatonmobil itu?" Tanya Madara datar sembari menunjuk mobil polisi di belakang mereka. "Aku juga ...Mokutonmilikku mungkin berguna." Hashirama ikut menimpali. Sementara Jiraiya, jangan ditanya lagi. Wajahnya kini sudah memerah di seluruh bagian tanda bahwa ia sudah benar-benar marah kepada keduanya.Tampaknya Dewi Fortuna sedang berpihak pada mereka. Karena Mobil Polisi yang mengejar mereka mulai memperlambat lajunya, entah karena sang pengendara sudah lelah atau mungkin mobil kehabisan bahan bakar yang membuat mobil itu memperlambat lajunya. Hal itu sontak membuat Jiraiya mengehela nafas. Dan setelah perjalan selama hampir 5 Jam. Akhirnya mereka tiba di kediaman Yasaka Sang Pemimpin Youkai Kitsune. Dan tanpa pikir panjang, Jiraiya langsung masuk dan mengambil pakaian miliknya dan Naruto kemudian pamit kepada sang empunya rumah dan akhirnya melanjutkan perjalan mereka ke Kuoh......2 Jam setelah meninggalkan kediaman sang pemimpin Youkai Kitsune. Mobil yang disabotase dengan cera meng-hipnotis sang supir dan didalmnya terdapat Madara and Geng akhirnya tiba di kawasan kota Kuoh. Setelah memutari kawasan kota Kuoh selama 10 menit. Akhirnya mobil SUV itu berhenti tepat di depan sebuah apartemen bertingkat dua yang diketahui adalah apartemen milik Naruto."Nah ... kita sudah sampai." Ujar Jiraiya dengan nada masih kesal.Madara dan Hashirama mengangguk pelan lalu membuka pintu dan beranjak keluar dari mobil. Dan tidak lupa Hashirama mengambil dan menaikkan Naruto ke punggungnya. Di sisi Jiraiya, ialangsung mengalihkan perhatiannya pada supir yang senantiasa berada di depan kemudi yang dari tadi hanya memandang kosong ke arah depan."Heii Madara ... bagaimana dengannya?"Tanya Jiraiya kepada pemilik rambut raven sepunggung itu."Tunggu dan lihat saja apa yang akan dilakukan oleh Madara-sama ... Khukukuku!" Madara berucap dengan bangga sambil bersikedep dada. Tidak lupa ia mengeluarkan tawa psikopat seperti tawa seorang pasien rumah sakit jiwa yang baru saja kabur. "Kau!" Madara memanggil sang supir."Pergilah dan terima kasih atas tumpangannya." Kata Madara dan direspon anggukan oleh sang supir tadi. Perlahan mobil SUV itu mulai melaju meninggalkan keempat mahluk yang tengah berdiri pada trotoar di depan apartemen Naruto. Setelah mobil SUV itu mulai menghilang dari pandangan keempatnya, Madara menciptakan handseal sedarhana kemudian bergumam pelan. "[Kai]"Hashirama dan Jiraiya pun dibuat geleng-geleng menyaksikan kelakuan dari si Uchiha Madara. Dan dipikiran mereka saat ini adalah bagaimana nasibsang supir saat sadar bahwa ia tengah berada di tempat bernama Kota Kuoh......"Tadaima!" Salam Jiraiya yang kini berdiri tepat di depan pintu masuk apartemen Naruto."Okaeri ... Siapa yaa?" Sebuah suara feminim terdangar menjawab salam Jiraiya dari balik pintu. Dan tak berselang, pintu itu terbuka dan menampakkan gadis cantik berambut putih sepinggul. Poni bagian kiri terdapat sebuah jepitan rambut orange sementara poni bagian kanan dibiarkan terjatuh sehingga membingkai wajah imutnya. "Jiraiya-Ojiichan ... NII-CHAN!" Gadis itu seketika berteriak keras ketika mendapati sang kakak kini berada di gendongan pria di belakang Jiraiya."APA YANG TERJADI DENGAN NII-CHAN? ... DAN SIAPA MEREKA BERDUA." Gadis itu kembali berteriak sembari menunjuk secara bergantian Madara dan Hashirama. "YANG SATU ITU WAJAHNYA MENYERAMKAN!""Buahahahahahah!" Tawa Hashirama dan Jiraiya langsung pecah mendengar teriakan selanjutnya dari sang adik Naruto. Sementara orang yang ditertawai yaitu Madara kini terlihat berusaha menahan dirinya agar tidak lepas kendali dan menghancurkan kedua orang di depannya ini menggunakanSusano'o."Ha ha ... Nanti saja dijelaskannya Yuki-chan, sebaiknya kita bawah saja Naruto ke kamarnya dulu." Jelas Jiraiya kepada adik Naruto yang diketahui bernama Yuki. Gadis berambut putih itupun mengangguk dan menuntun Hashirama yang menggendong Naruto menuju ke kamar di lantai dua......Saat ini Jiraiya, Yuki, Madara dan Hashirama sudah berkumpul di ruang tengah apartemen Naruto. Dan tanpa menuju lama. Jiraiya langsung menjelaskan mengenai pingsannya Naruto dengan alasan pemuda berambut Dark-Silver itu terlalu memaksakan dirinya saat berlatih. Setelah Yuki menerima alasan tersebut, Jiraiya melanjutkan penjelasannya mengenai Madara dan Hashirama yang mulai sekarang akan tinggal bersama mereka."Aku tidak tahu Ojii-chan ... biar Nii-chansaja yang menentukan." Ujar Yuki."Anoo ... siapa dia Jiraiya? apa pacar Naruto?" Tanya Hashirama penuh rasa penasaran setelah tersadar bahwa ternyata Naruto tidak tinggal sendirian."Ya ampun Dobe ... " Madara geleng-geleng kepala. " ... Jelas-jelas ia memanggil Bocah Sableng dengan sebutan 'Nii-chan' itu berarti dia ini adiknya." Sambung Madara dengan nada datarnya."Aree? Sejak kapan-"Perkataan Hashirama langsung terpotong ketika sebuah lingkaran sihir Gremory muncul tepat di dekat mereka.Madara yang mengetahui bahwa ini adalah pertanda bahwa akan ada Iblis yang keluar dari lingkaran sihir itu langsung mengaktifkan mata andalannya dan berdiri dari sofa tempatnya duduk."Iblis!" Desis Madara dingin."Madara hentikan!" Jiraiya berusaha menghentika Sang Uchiha sambil memberikan kode berupa mengarahkan telapak tangannya ke arah Madara. Dari lingkaran sihir itu muncul dua orang berbeda gender yangseketika terkejut melihat Madara yang siap melakukan serangan kepada mereka."Dia adalah Maou-Lucifer ... Pemimpin dari Fraksi Iblis." Kata Jiraiya
.
.
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Daybreak
FanfictionSeorang pemuda berambut perak dengan kekuatan api dari seekor kitsune dan kekuatan senjutsunya akan mengarungi kejam nya kehidupan di dunia.Dia tidak berjalan di atas putih maupun hitam dia berjalan diantara keduanya dia adalah UZUMAKI NARUTO