"Ini tempatnya,ah itu dia amora"
Aga berhenti melangkah dan menatap lapangan basket di depannya. Aga mengikuti Azra yang sudah berlarian menuju ketempat duduk kayu panjang yang berada disamping kanan lapangan.
"Itu yang namanya amora?"
Azra lalu hanya mengangguk menjawab pertanyaan aga,dan langsung berlari menuju amoroa berada, Aga yang berasa tepat dibelakang Azra pun mengikuti kemana adiknya berlari dengan langkah santai.
"Amora!"
Yang dipanggil hanya berbalik dengan senyum yang manis dan keringat yang memenuhi sebagian wajah amora,lalu melambaikan tangannya ke azra menandakan dia berada disana.
"walau keringat memenuhi wajah dia tetap cantik seperti biasa" batin azra
"Kamu udah lama disini?" Sahut azra dengan senyum tipis dibibirnya
"Iya udah lumayan"
"hari ini aku bawa kakakku dia baru saja tiba dari singapore" sambil memperkenalkan aga kepada amora
Tatapan dingin aga bertemu dengan tatapan teduh milik amora lalu mereka bersalaman khas orang berkenalan biasanya.
"Aga"
"Aga abraham"
Amora lalu tersenyum sambil menjulurkan tangannya kedepan
aga. "Amora,Amora sabrina"Tiba tiba suara Azra menghentikan sesi perkenalan mereka berdua dan mengambil tangan amora,mengajaknya bermain basket bersama.
"Hari ini kita 1on1 yang menang traktir makan es cream yang didepan kompleks,gimana?" Sahut Azra lalu mendribble bola yang berada ditangannya
"Siapa takut" kata amora tanpa basa basi lalu men-steal bola dari tangan azra dan melakukan gerakan lay-up,bola orange itu masuk tepat kedalam ring.
*****Di,tempat lain Aga Abraham hanya melihat dua insan yang tak lain tak bukan Amora dan Azra adiknya,memainkan bola berbentuk bulat berwarna orange dan memantulkan bola itu diatas lapangan berukuran satu per dua lapangan bola itu,mata dinginnya hanya memperhatikan dua orang itu dengan earphone di telinganya,mengeluarkan lagu klasik kesukaanya.
20 menit berlalu,Azra dan Amora tengah duduk dibawah sinar mentari yang sebentar lagi akan pulang kesarangnya menandakan akan dimulainya malam dengan bulan dan bintang sebagai penghias langit malam yang sejuk.
"Kamu harus traktir aku es cream, aku yang menang hari ini" sahut amora penuh kemenangan telah mengalahkan Azra.
"Besok disekolah aja gimana?
"Emang kamu sekolah besok? Tadi aja kamu enggak sekolah,bolos lagikan?"
"Fitnah! Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan"
"Aku ada saksi,andin yang ngomong"
"Yah ketahuan" sahut azra sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal.
"Ehem" suara Aga memberhentikan pertikaian yang tak penting didepannya
"Bisa gak sih kalian berhenti ngomong? Disini bukan cuma ada kalian berdua doang" sambung Aga dengan tangan terlipat didada,suara dingin khasnya memberikan tatapan melotot kepada mereka berdua
So rockabye baby rockabye
im gonna rock you
rockabye baby rockabye
dont you crySuara handphone milik amora berdering dan terpampang jelas di layar bertuliskan "ibu" setelah mendengar ringtone handphone amora langsung mengangkat telepone ibunya.
"Hallo bu?"
"..."
"Iya ini udah mau pulang"
"..."
"Iya"
Perkataan amora yang terakhir mematikan sambungan telpon dan memasukkan handphone miliknya kedalam tas,dan berjalan melalui Azra dan Aga.
"Aku deluan yah Azra,Aga, udah dicariin Ibu soalnya,nanti dia marah lagi aku pulang malam lagi" sambil berlari menjauhi mereke berdua"Okey,see u amor" sahut azra dengan senyum mengembangnya dan melambaikan tangannya hingga punggung amora tak terlihat dan hilang ditikungan.
"Aku rasa kau menyukainya" komentar Aga
"Dia hanya temanku"
"Kau berbohong,raut bahagia,senang terlihat jelas di wajahmu jika melihatnya"
"Apakah terlihat dengan jelas?" Sahut Azra memajukan mukanya ke depan mata Aga
"Hey!menjauhlah kau sangat menjijikan seperti itu" aga menjauh dari tempat berdiri adiknya dan kembali duduk di kursi kayu panjang itu.
"Ternyata benar kau menyukainya" Sambung aga
"Ya,aku dan sekitar selusin laki laki lainnya"
Ya tuhan,adikku berubah jadi cengeng, desah aga dalam hati.
"Jadi apakah dia juga menyukaimu?"
"Itulah masalahnya aku tidak tahu"
"Kau tidak tahu?"
"Aku benar-benar tak tahu",kata Azra lagi. "Kadang aku pikir dia menyukaiku. Kau tahu,ada saatnya ketika dia menatapku,tersenyum padaku,atau ketika dia berbicara kepadaku,kupikir dia menyukaiku. Tapi kemudian aku sadar bahwa dia juga menatap,tersenyum, dan berbicara kepada orang lain seperti itu. Jadi...yah aku tak tahu."
Aga tertawa keras. "Azra kau sudah dipermainkan" kata-katanya tanpa basa basi. "Kelihatannya dia juga gadis populer disekolahmu,jadi kupikir dia sudah ahli mengendalikan laki laki yang mengerubunginya. Termasuk kau Azra yang malang."
"Hey! Kau belum mengenalnya,dia hanya gadis biasa dan tak terlalu banyak bicara dengan orang yang baru dikenal yah kupikir dia hanya belum memantapkan hati"
"Aku rasa pembahasan tentang amora tak akan habis,ayo pulang ini sudah malam"
"Aku lupa,kau juga akan mulai sekolah besok bukan?ayo pulang sebelum ibu memarahiku karena telah membawamu pergi tanpa seizinnya"
*****
hello! Wdyt?about this part? Actually,this part story about amora, azra,aga,meet hehe
Alasan kenalnya nanti dipart selanjutnya yah♡♡
Vote-ment guys! I'll wait for u votement !♡♡
Yang punya temen saranin cerita ini ketemen kalian yah!♡♡♡
See u
6 mei 2k17
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Amora
Teen Fiction//Loving can hurt// Ini Kisah tentang harapan yang muncul di tengah kesedihan.. Tentang impian yang bertahan di antara keraguan... Dan,Tentang cinta yang memberikan alasan untuk tetap bertahan hidup setelah serpihan masa depan yang dirasakan telah m...