Love You My 'Asawa'

2.3K 165 17
                                    

One Shoot Story
(Just For Adult!!!!)

Basti memarkir jeep wrangler 'limited edition' kesayangannya, tepatnya jeep kesayangan wanitanya itu tepat di depan sebuah hotel di sekitar daerah Batangas, Filipina. Ini adalah hari pertamanya mendapat libur setelah padatnya jadwal syuting dan show sana sini yang sangat menguras tenaga dan tentu saja menyita pikirannya juga. Setelah memarkir jeep tersebut, ia pun turun dari mobil dengan sedikit berhati-hati. Walau daerah yang ia kunjungi memiliki cukup suasana yang sepi, namun tetap saja ia harus waspada akan kedatangan para fans yang terkadang tanpa mengenal tempat dan waktu, langsung menyerangnya dan itu artinya, waktu liburannya pun akan terganggu. Basti adalah tipe selebriti yang tak bisa menolak jika para fans memintanya untuk berfoto bersama atau sekedar membubuhkan tandatangannya pada pakaian atau buku yang mereka sodorkan. Bisa dikatakan, ia adalah tipe selebriti yang sangat 'down to earth'.

Dengan kacamata 'RayBan' yang masih menggantung di hidung mancungnya, serta celana jeans selutut dan kaos oblong berwarna abu-abu,  ia pun melangkah dengan santai memasuki lobby hotel. Wajah tampan perpaduan ras australia dan filipina itu, nampak menyunggingkan senyum ketika langkahnya mulai mendekat menuju meja resepsionis.

"Nona, saya sudah memesan kamar 1102 atas nama Bastian Olivar," ucap Basti dengan senyum mautnya.

"Gwapo!!"

"Sorry???"

"Oh, maaf tuan Basti. Saya hanya terkejut tak menyangka jika artis terkenal seperti anda lah yang menginap di sini," ucap sang recepsionis tanpa sadar mengucapkan kata "Gwapo" yang dalam bahasa Filipina berarti "tampan".

"Okey, no problem," jawab Basti kembali menyunggingkan senyum mautnya. Untuk kesekian kalinya, jantung sang receptionist pun terasa hendak melompat dari raganya.

"Silahkan,  1102," ucap sang receptionist sembari memberikan keycard kepada Basti, "Oh, maaf tuan. Saya hampir lupa, sesuai pesan anda, seorang wanita bernama Raquel sudah terlebih dulu menunggu anda di sana. Dia membawa tanda pengenal yang berasal dari anda seperti biasanya," sang receptionist berkata membuat Basti mengurungkan langkahnya.

"Raquel?  Lagi-lagi dia menggunakan jurus andalannya," batin Basti mengulum senyum membayangkan wanitanya yang bernama Raquel. Namun senyum yang disunggingkan Basti diartikan lain oleh sang receptionist. Ia menyangka bahwa kehidupan glamour seorang Basti Olivar memanglah tak pernah jauh-jauh dari dunia pesta dan juga wanita. Sebuah hiburan pikirnya.

"Okey, terima kasih atas infonya. See you," ucap Basti mengedipkan sebelah matanya kemudian meninggalkan sang receptionist yang kini sedang terburu-buru meraba isi lacinya untuk mengambil obat asma miliknya.

Room 1102

Basti menggesek keycard miliknya kearah pintu dan pintu kamar itupun terbuka. Aura semerbak wangi floral menyeruak dan terhirup oleh Basti, wangi yang sangat tidak asing baginya. Ia pun tersenyum sambil melangkah masuk ke dalam kamar Presidential suite dengan berbagai macam fasilitas lengkap. Pandangannya mengedar ke sekeliling ruangan mencari sosok yang mengaku bernama Raquel. Kosong!  Kamar berukuran kira-kira sekitar 7 x 10 meter itu nampak lengang dan rapi bak tak berpenghuni.

"Love??" ucap Basti menajamkan penglihatannya. Si Raquel ini sepertinya sedang bermain-main dengan Basti.

Hening!  Tak ada sahutan.

"Okey, love. Kalau kamu bermain-main denganku lagi, aku akan pergi dari kamar ini dan memilih pergi ke pantai bersama Paul dan Sam. Semoga disana banyak wanita-wanita seksi  berbikini yang bisa kuajak kenalan,"

"Bukkkk!!!"

"Auwwww!!!" sebuah bantal mungil berwarna merah muda sukses mendarat di kepala Basti. Sontak ia pun menoleh mencari darimana lemparan tersebut berasal. Dan lagi-lagi ia tak menemukan sosok yang melempar bantal itu.

Love You My 'Asawa'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang