Pada sore hari disaat kita sedang kumpul dirumah Caramel, tiba-tiba Tasya mengajak ke sekolah yang katanya angker banget pada malam hari ini, menurut berita yang Tasya baca ada seorang siswa bunuh diri karena dia di bully oleh teman2 nya dan malam ini kita akan membuktikan nya malam ini.
"Guys gua baru aja nih baca di sosmed ada sekolah yang katanya angker banget di deket sekolah kita yang dulu." ucap Tasya.
"Dimanaa? Kuy gak nih kalo kita kesana? Kan kita udah lama gak berpetualang ke tempat yang angker." sahut Rara sembari memakan kentang".
"Kuyy menarik juga tuh." Sahut Caramel dengan semangat.
"Yaudah kita pulang dulu,entar malam kita ketemu lagi di rumah Carra ya." ucap Tasya.
"Iyaa mendingan kita pulang dulu aja gue mau tidur nih, kalo gue gak tidur dulu entar gue gak bisa ikut kalian lagi hehe." ucap Kania.
"Yeeh lu mah emang kerjaan nya tidur mulu" sahut Rara.
"Emang kenapa sih gak boleh?sombong amat." gurau Kania.
"Sst udah berantem mulu etdah udah sampe ketemu nanti dirumah Carra jam 7 ya." ucap Tasya.
"Iyaaa okee" sahut semuanya.
Skip di sekolah👇
Setelah itu kami pun berkumpul di sekolah yang katanya angker,tapi Citra blm nyampe juga,ya maklumin aja lah dia yang paling lama diantara kita.
Setelah beberapa menit kemudian dia pun datang dengan mobil yang berwarna hitam nya itu.
"Kebiasaan deh ngaret banget,btw lo gak takut kan?" tanya Tasya.
"Yeh si Tasya segala nanya kaya gitu mana pernah si citra gak takut " jawab Kania.
"ihh kaniaaaaa" bales Citra sembari menekukan mukanya.
"Ihh malah pada ngobrol lagi ayo buruan masuk udh ga sabar nih gue" ucap Rara.
"Kayanya gerbangnya dikunci deh?" ucap Tasya.
"Iyaa mendingan kita manjat aja,gerbangnya juga gak tinggi banget kok" saran Caramel.
"Iyaa paham deh yang sering manjat mah,apalagi manjat pohon hahaha" gurau Kania.
"Udah jangan kebanyakan ngomong ayo cepetan kita manjat" sahut Rara.
"Ayoo" ucap semuanya serentak
"Eh siapa tuh duluan gue terakhir aja ya sekalian jaga2 haha" ucap Citra
"Yeh bilang aja lu takut Cit" meledek Citra
"Ahh kelamaan nih lu pada gua gak sabar nih mau masuk,gua yang duluan deh" sahut Rara.
"Getolnya anak inii-,-" ucap Kania.
Setelah satu persatu sudah ada di dalam gerbang sekolah akhirnya kita memasuki gudang yang daritadi mengalihkan pandangan kita.
"Mendingan kita masuk ke gudang itu aja" saran Tasya.
"Enggak mau ah gue takutt" sahut Citra sembari menarik tangan Tasya.
"Udah ayo gapapa" ucap Carra.
"Yaudah deh ayoo" ucap Citra sembari menahan takutnya.
Lalu setelah itu kita memasuki gudang yang penuh dengan debu-debu dan alat-alat yang sudah tidak terawat setelah itu kita pun mencoba memanggil arwah2 yang ada di gudang ini dengan memainkan papan ouija.
"Ayoo kita coba komunikasi sama arwah di sini" ucap Tasya
"Mana papan nya ra?keluarin!" ucap Tasya
"Oiyaa gue lupa bentar gue ambil dulu" jawab Rara.
"Ihh ngapain sih manggil2 gitu gausah dong" ucap Citra sembari melirik2 gudang itu.
"Mulai deh takutnya kalo takut lo pulang aja gih bantuin ema lo nyuci piring" gurau Kania.
"Ssst udah sekarang kita mulai!" ucap Rara.
"Lo semua pegang planchette nya ya jangan pernah ada yang ngelepas dan jangan ada yang ngegerakin sendiri pokoknya fokus sama planchette nya" ucap Rara.
"Iyaa kita tau kok ra" jawab Kania.
"Yaudah ayo kita mulai" ajak Tasya.
"Eh bentar kosongin satu kursi dulu deh" ucap Tasya.
"Buat apaan?" sahut Citra.
"Buat arwah yang nanti ngobrol sama kita" ucap Tasya.
"Hah! Lo serius?" serentak semuanya tersentak kaget
"Iyaa gue serius,tapi sebelumnya gue mau bilang dulu peraturan yang ada di permainan ini" ucap Tasya.
"Apaa lagi coba peraturan nya?" sahut Kania.
"Gaboleh berisik,kalo mau nanya,nanya aja tapi yang sopan" jawab Tasya.
"Oh yaudah iyaa gue ngerti yaudah ihh cepetan udah gak sabar gue mau mainin" ucap Rara.
"Iyaiya oke kita mulai" ucap Tasya.
"Untuk arwah yang ada disini kita mohon untuk muncul di hadapan kita sekarang" ucap Tasya.
Pada saat itu juga planchette bergerak sendiri menunjukkan kata "HELLO" dan kursi yang kita sengaja kosongkan berpindah ke belakang dengan sendirinya seperti ada yang menduduki nya.
"Siapakah yang hadir saat ini dengan kita?" tanya Tasya kepada roh yang sedang ada bersama mereka.
Planchette itu bergerak menuju ke huruf R-A-Y yang kalo digabung menjadi Ray.
"Apakah penyebab anda meninggal?" tanya Tasya.
Lalu planchette itu pun bergerak menuju kata bunuh diri.
"Jadi bener yang ada di berita itu?" tanya Kania.
Setelah itu kursi yang kita kosongkan itu terlempar dengan sendirinya sontak membuat kita semua kaget lalu akhirnya kita memutuskan untuk melanjutkan permainan itu jam 2 setelah kita berhasil mencari mayat Ray yang tewas karena menurut berita yang Tasya baca mayat nya itu tidak tenang karena dikubur tidak layak oleh pemilik sekolah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Horror
HorrorLima orang sahabat yang mempunyai jiwa petualangan yang tinggi.