3

3 0 0
                                    


William

Hei kenapa aku bisa tiduran dibawah menara seperti ini.aw kepalaku sakit sekali.oh ya aku ingat tadi aku terjatuh dari atas.

Aku harus kembali memanjat sebelum matahari terbenam.karena aku tidak mau tidur disini.

Aku masuk lewat jendela belakang agar tidak terlihat oleh gadis itu.

"Bibi tidak lembur?"
Oh tidak,dia mendekat.aku hanya memasang ekspresi datar

"Si siapa kamu?"

"Hey gak usah takut.aku bukan penjahat.aku tersesat dari hutan itu dan tibalah disini" aku menunjuk hutan yang tadi aku lewati

"Hmm bolehkah untuk sementara aku tinggal disini?"

"Tidak boleh!" Jawaban yang sangat tidak tepat.

"Kenapa?"

"Karena aku tidak mempunyai tempat tidur lain"

Aku berjalan ke arah sofa"kalau begitu aku bisa tidur disini"

"Tidak bisa lagi pul,,"
Ucapannya terhenti ketika ada suara orang yang datang ke menara ini.

Tiba tiba dia menyeretku untuk mengikutinya.apa yang akan dia lakukan.

"Sini ikut aku!"perintahnya

"Hei aku ini tamu.seharusnya aku dihormati disini!" Protesku

Dia menyuruhku untuk bersembunyi didalam lemari.sebenarnya apa maunya.

"Sudah lakukan saja.bibiku sebentar lagi datang.jika dia tau ada orang asing pasti dia akan marah." Jelasnya

"Baiklah.tapi setelah ini kau ijinkan aku untuk tinggal disini."

"Baiklah"

Terpaksa aku menurutinya dengan bersembunyi di dalam lemari.selama beberapa saat aku mendengar percakapan gadis itu dengan seseorang.

Menurutku ia adalah bibinya.mereka membicarakan tentang undangan sang raja.

Apakah tadi dia menyebutkan kerajaan chris?kerajaan yang sangat aku benci.kerajaan yang membuatku hanya mempunyai satu tujuan.

Tujuan balas dendam!

Tiba tiba rasa kantuk mulai datang.akupun tertidur dan tak ingat apa apa lagi.

***

Silau!

"Bangun hei.ini sudah pagi.apa kau terlalu betah dalam lemari itu?" Suara yang entah dari mana asalnya membangunkan tidur nyenyakku.

Biasanya kalau tidur aku suka bangun sesuka hati.

"Apaan sih berisik sekali.kau sangat mengganggu tidurku" gerutuku

Tak lama kemudian seseorang yang entah siapa mengguyurku dengan air.aku langsung saja bangun.

Ketika itu seorang gadis sedang berkacak pinggang berdiri dihadapanku.

"Hei ini itu rumahku.kau seenaknya saja tidur disini" bentaknya

"Ahaha hehe iya iya aku lupa" aku berusaha membersihkan sisa air yang ada dibadanku

"Cepat mandi disana"dia menunjuk satu ruangan yang menurutku adalah kamar mandi.

"Iya iya bawel sekali kau ini" akupun pergi ke dalam kamar mandi.

Ruangan ini begitu sangat rapi.ada bak untuk berendam.closeth.dan juga sabun yang tersusun rapi dan tercium wanginya.

Pantas saja ini kan kamar mandi seorang gadis.

Akupun mulai mengguyur tubuhku dengan air yang sangat menyegarkan tubuhku seketika.

Berendam sejenak mungkin bisa menghilangkan semua masalahku.dengan perpaduan aroma kayu manis yang sangat khas.

Sekelebat bayangan masa lalu kembali menghampiri.masa dimana ayahku meninggal didepan mataku secara tragis.

Ayahku dibunuh oleh Seseorang yang saat ini menjadi target utamaku.akan kubalas semua dendam ku padanya.

Aku hanya sedang menunggu waktu yang tepat untuk membalasnya.

Viktor.

***

Elizabeth

Aku terpaksa membereskan lemariku karena ulah orang asing itu.iya sih sebenarnya aku yang mengotori lemari ini.tapi ini semua gara gara dia.

Seenaknya saja tidur dirumah orang.bangunnya juga siang.itu sangat merepotkan.

Untung saja bibiku sudah pamitan pagi pagi sekali.

Aku sedang kebingungan mencarikan baju untuknya.aku tidak punya pakaian laki laki satupun.

Masa iya sih dia pakai baju yang tadi lagi.

"Ceklek"
Dia keluar hanya dengan handuk sepinggang.memamerkan tubuh atletisnya.

Hei kenapa aku jadi malu.entahlah pokoknya aku malu sekali.
Aku harus balik badan.

"Hm kenapa kau?"

"Eh em tidak apa apa" jawabku

"Jangan bilang kau suruh aku memakai baju yang kau pegang itu"

Astaga!aku masih menggenggam gaun tidurku.aku lupa belum menyimpannya kembali.

"siapa bilang.ini.aku.aku sedang melipatnya.tadi aku membereskan pakaianku.karena lemarinya berantakan karena ulahmu.iya kau.karena tidur dilemariku."

Aku berusaha mengalihkan pembicaraan.

Dia hanya tersenyum kecil.lalu mengambil tasnya dan mengeluarkan pakaian.

Aku lega.ternyata dia membawa pakaian.aku kira dia hanya akan mengenakan handuk seperti itu.

"Apa kau akan terus melihatku seperti itu?Aku tidak bisa berpakaian kalau seperti itu?"

Akupun terkaget.sekali lagi aku dibuat malu.jika saja didepanku ada lautan.sudah pasti aku akan terjun kedasar laut untuk menutupi rasa maluku.

Akupun segera berbalik menuju lemari dan menyimpan gaun tadi yang aku bawa.

Ku dengar dia terkekeh.hah aku tidak peduli.

Sekarang aku hanya akan mengerjakan rutinitasku.yaitu melukis.

Aku sangat suka sekali melukis.lukisan pertamaku bergambar sungai dan ratusan perahu kertas.

Itu aku lukis berdasarkan fakta.itu memang ada.dan semoga saja suatu saat aku bisa mengetahui alasan itu.

Dan sekarang aku ingin melukis seseorang.mungkin bertema kesendirian.kesendirian yang sangat dalam.

Akan kulukiskan

Aku mulai mencampurkan warna warna hingga memunculkan warna baru.lalu kuoleskan pada kertas lukis

Aku mulai menggambar garis garis gambar hingga membentuk sebuah lukisan.

Setelah gambar mulai jadi akupun baru tersadar,ternyata orang asing itu sedang asik memandangku melukis.

Akupun segera membereskan peralatan melukisku dan menempelkan hasilnya pada dinding kamarku.

Karena dinding terlalu penuh akupun menempelnya dibagian atas.tapi itu sungguh susah.aku harus menggunakan bangku untuk menjangkaunya.

Tiba tiba ada sepasang tangan membantuku untuk menempelkan lukisanku.

Orang asing itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dibalik menaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang