LIFT

55 8 0
                                    


Waktu itu sekitaran pukul 11 malam, gue dan adik gue yang bernama Biancha mau mesen makanan di resto di apartemen gue. Apartemen Kalibata City, ya apartemen yang terkenal karena kasus tentang bunuh diri, narkoba, dan lain sebagainya, tapi untunglah kita tinggal diarea residen--bebas dari segala macam yang tadi gue sebutin diatas. Pas kita naik lift yang memang lift itu kosong atau bisa dibilang ga ada orang sama sekali, gue langsung mencet tombol G-tombol kalau mau ke lobby, selama beberapa detik gue dan adik gue ngak berbicara apapun.

Tiba-tiba adik gue berbicara kepada gue

"ka nia, ada om-om yang dari tadi merhatiin bian terus kak" ujarnya,padahal daritadi hanya kita berdua saja yang ada di dalam lift itu.

Gue tau kalau bian itu orangnya mata tipis, dan biasanya dia emang suka ngelihat something or someone yang mungkin kita yang bukan mata tipis ga bisa liat. Karena merasa takut, gue nyanyi ga karuan dalam hati untuk menghilangkan rasa takut itu.
Sekarang kita sedang menuju ke ke lantai dasar, tapi tiba-tiba saja lift yang kita naiki ini berhenti di lantai 2 dan kebuka.

Setau gue lampu di lantai 2 ini emang sering mati, jadi gaheran kenapa dilantai 2 koridornya gelap. Tapi disaat itu ga ada orang sama sekali disana, tapi kenapa lift itu bisa kebuka?

"Mungkin ada anak- anak yang jahil mencet tombol lift itu" batinku.

Sebelum pintunya tertutup bian langsung bilang ke gue kalau om yang tadi dia bilang ke gue itu sekarang ada didepan pintu lift. Dengan terburu-buru dan rasa ketakutan gue langsung mencet tombol yang bersimbol
"▶◀" untuk segera menutup pintu lift itu.

--
Sambil berjalan keluar lift ,dilobby gue sontak langsung marah kepada bian untuk ga nakut-nakutin gue dengan bilang kalau ada "Someone", dan bian langsung bilang lagi ke gue kalau om-om yang dari tadi dia lihat itu sekarang lagi ngikutin kita.
Dan sialnya gue, gue lupa bawa handphone gue, untuk telpon mama gue.

--
Selesai memesan makanan, gue ngerasa udah ga mau naik lift berdua aja sama bian. Yah, dengan sedikit terpaksa, gue nunggu beberapa menit menunggu kalau ada yang datang dan naik lift. Akhirnya, ada seorang ibu" dan mungkin suaminya mau naik lift. Dan gue ikut naik lift itu.
Ibu itu langsung mengesekan kartunya dan langsung memencet tombol nmr 5. Dan sama halnya dengan apa yang ibu itu lakukan, gue juga ngelakuin hal yang sama bedanya gue memencet tombol nmr 8.

"Taiklah" batinku, rasa kesal yang sedang gue alami karena harus melewati tiga lantai lagi dengan bian.

Ibu dan suaminya sudah sampai dilantai 5. Dan dari situ gue merasa ketakutan lagi, karena yah harus melewati tiga lantai lagi.

Sekarang gue udah sampai dilantai 8, dan langsung keluar dari lift dan langsung menuju unit gue.
Saat sedang makan makanan tersebut--makanan yg tadi gue beli, gue mulai berbicara dengan mama gue
tentang kejadian tadi. Dan, mama gue dengan santainya bilang ke gue

" itu hanya imajinasinya bian saja, tidak usah terlalu dibawa serius" ujar mama gue.

Dan gue langsung mengiyakan saja perkataan mama gue 'walaupun sebenarnya takut dan berpikir kalau itu bukan imajinasi melainkan yang sebenarnya'.

Finally!1!1! Akhirnya!
Akhirnya, cerita yang dari kemarin bahasanya, bahasa daerah sekarang sdh di edit menjadi bahasa yang bisa dimengerti oleh readers:v.
Dan juga ceritanya agak sedikit lebih panjang karena sekarang sudah di tl ke bahasa indo:v.
Ty!1!1 Jangan lupa voment 😂

HORROR STORY vrs 8A (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang