Perpisahan

722 70 18
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : family, hurt, friendship
Warning : FemNaruto bukan Naruko, typo bertebaran, tdk sesuai EYD, OOC, oneshoot.


~~Happy reading~~


Naruto POV

Kini aku sudah membulatkan tekadku untuk benar-benar meninggalkan mereka. Percuma jika aku mengatakan yang sebenarnya jika tak ada bukti. Bukannya berubah menjadi sayang padaku mereka malah akan membenciku.

Rasa sakit ini akan selalu aku simpan. Walau nanti hanya akan menjadi beban. Namun dalam waktu dekat ini akan kuubah menjadi kekuatan.

Waktu berlalu dengan cepat. Saat ini langit sudah berwarna hitam pekat dengan bintang-bintang indah yang menghiasinya. Cukup lama aku memandang langit hingga suara seorang wanita membuat aku menghentikan kegiatan ini.

Kepada para penumpang Pesawat Eagle Air dengan tujuan Sunagakure harap segera memasuki pesawat.

Sekali lagi kepada para penumpang Pesawat Eagle Air dengan tujuan Sunagakure harap segera memasuki pesawat. Terimakasih.

Ha-ah...aku harus segera pergi, jika tidak maka aku akan benar-benar menjadi orang yang gagal.

Setelah melewati berbagai pengecekan dan meletakkan koper kecil milikku ke mesin scanner(?) aku segera memasuki pesawat. Kuedarkan pandangaku untuk mencari kursi yang sesuai dengan yang tertera di tiketku. '48b, ah itu dia' batin senang karena kursiku berada didekat jendela.

'Ha-ah...nyamannya' batinku untuk kedua kalinya. Sungguh nyaman rasanya bisa duduk. Bukannya aku tak pernah menduduki kursi di dalam pesawat, tapi percayalah jika kau jadi aku maka kau akan mengatakannya juga.

Aku benar-benar lelah lahir dan batin. Tak perduli dengan keadaan sekitar kutolehkan kepalaku ke kiri untuk melihat pemandangan di luar jendela. Langit yang gelap dengan jutaan bintang yang menghiasi. Langit yang indah sekaligus menyimpan berbagai misteri. Gelap namun memiliki cahaya yang menemani.

Tanpa kusadari aku seklebat ingatan tentang peristiwa menyakitkan itu. Peristiwa yang membuat luka di hati ini semakin menganga. Tak kusangka bahwa orang yang selama ini aku sayangi tega mengucapkannya tanpa mendengar penjelasanku. Ucapannya yang membuatku memilih pergi dengan berbagai perasaan yang campur aduk.

Flashback on

Disebuah rumah sederhana dua tingkat dengan warna kuning gading dan selingan warna coklat dan tanaman-tanaman hias serta pepohonan yang tertata dengan apiknya menambah kesan elegan dan sejuk.

Tepat di depan rumah itu terdapat 5 orang tengah berkumpul. Dilihat dari rambut mereka maka akan terlihat ada 5 rambut yang berwarna berbeda mulai dari silver,kuning gelap, merah maroon, merah yang menuju orange dan kuning cerah.

Suasana pagi yang damai berubah menjadi menegang di sekitar mereka. Wajah mereka menunjukkan berbagai emosi mulai dari murka, sedih, kecewa, kosong dan bingung.

"Apa yang kamu lakukan pada kakakmu bocah?" tanya seorang laki-laki dengan nada menahan marah yang sangat kentara pada anak berambut kuning cerah yang duduk bersimpuh di depannya sedangkan yang ditanya hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya dan tangan kiri yang memegangi pipi kirinya.

"Jawab pertanyaanku bocah!! Kau diberkahi telinga dan mulut untuk digunakan bukan untuk hiasan jadi JAWAB.PERTANYAANKU.SE-KA-RANG JU-GA!!" tambah laki-laki berambut pirang dengan penekanan pada setiap kata di akhir kalimatnya.

"Apakah tou-san akan percaya? Apakah tou-san akan khawatir padaku jika tahu yang sesungguhnya? Apakah tou-san juga akan mengobati lukaku? Apakah tou-aan akan minta maaf atas perlakuan tou-san tadi? Apakah tou-san akan benar-benar menempatkan 'dia' ke tempat yang seharusnya?" kata remaja putri berambut kuning cerah dengan lirih dengan kepala yang semakin menunduk hingga helaian rambutnya menutupi wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SayonaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang